Keutamaan Shalat Lima Waktu
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Keutamaan shalat yang lima waktu begitu banyak. Allah Ta’ala dan RasulNya mengabarkan kepada kaum muslimin di dalam al Qur’an dan as Sunnah sebagai motivasi kita untuk senantiasa melaksanakannya.
Pertama, Penghapus Dosa.
Shalat wajib yang kita lakukan lima kali sehari semalam akan menghapuskan dosa dan kesalahan kita. Setiap kali kita shalat, misalkan shalat dhuhur, akan menghapuskan dosa yang kita lakukan mulai ba’da subuh sampai waktu dhuhur. Begitu pula kita melaksanakan shalat ashar, akan mengahapuskan dosa yang kita lakukan ba’da dhuhur sampai ashar, dan seterusnya.
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ ».(رواه مسلم).
Shalat lima waktu, Jum'at yang satu sampai Jum'at yang lain adalah sebagai penghapus dosa selama waktu antara semuanya, yakni antara waktu yang satu dengan waktu yang berikutnya, selama tidak dikerjakan dosa-dosa yang besar." (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).
Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ ». قَالُوا لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ. قَالَ « فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا (رواه مسلم).
Apa pendapat kalian kalau seandainya sungai di depan pintu salah seorang di antara kalian kemudian dia mandi di sungai tersebut lima kali dalam sehari, apakah tersisa darinya kotoran. Mereka (para sahabat) menjawab : Tidak tersisa sedikitpun juga kotoran. Beliau bersabda : Begitulah permisalan shalat yang lima waktu, Allah menghapus dengan shalat yang lima waktu segala dosa (kesalahan). (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).
Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنِ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلاَةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلاَّ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ ». (رواه مسلم).
Tidaklah seorang muslim ketika shalat wajib telah tiba, ia baguskan wudhunya, kekhusuannya dan rukuknya, kecuali dihapuskan dosa-dosanya telah lalu selama tidak melakukan dosa besar, Yang sedemikian itu berlaku untuk setahun sepenuhnya." (HR. Muslim dari Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu).
Kedua, Amalan Yang Pertama Kali Di Hisab.
Shalat yang lima waktu merupakan amalan yang pertama kali di hisab pada hari kiamat. Jika shalatnya baik, maka amalan yang lain pun baik. Sebaliknya jika amalan shalatnya jelek, maka amalan yang lain pun ikut jelek.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ الْعَبْدُ بِصَلاَتِهِ ، فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ (رواه النسائي قال الشيخ الألباني : صحيح).
Yang pertama kali di hisab seorang hamba adalah shalatnya, jika shalatnya baik, maka sungguh dia telah beruntung dan sukses, dan jika shalatnya rusak, maka sungguh dia telah gagal dan rugi. (HR. An Nasai dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ (رواه الترمذي. قال الشيخ الألباني : صحيح)
Sesungguhnya yang pertama kali di hisab amalan seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya, jika shalatnya baik, maka sungguh dia telang beruntung dan sukses dan jika shalatnya rusak, maka sungguh dia telah gagal dan rugi. (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
Ketiga, Amalan Yang Paling Utama.
Shalat yang lima waktu merupakan amalan yang paling utama dan amalan yang paling dicintai Allah, melebihi berbuat baik kepada orang tua dan jihad fisabilillah.
Seorang sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang amalan yang paling utama atau amalan yang paling dicintai Allah :
يَا رَسُولَ اللهِ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى مِيقَاتِهَا قُلْتُ : ثُمَّ أَيٌّ ؟ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قُلْتُ : ثُمَّ أَيٌّ ؟ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ (رواه البخاري و مسلم).
Ya Rasulullah, amalan apa yang paling utama ? Beliau menjawab : Shalat pada waktunya, kemudian apalagi? Dia menjawab : Berbuat baik kepada kedua orang tua, kemudian apa lagi? Dia menjawab jihad fi sabilillah. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
سَأَلْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيُّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيُّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ (رواه البخاري).
Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam : Amalan apa yang paling dicintai Allah ? Beliau menjawab : Shalat pada waktunya, kemudian apalagi? Dia menjawab : Berbuat baik kepada kedua orang tua, kemudian apa lagi? Dia menjawab jihad fi sabilillah. (HR. Bukhari).
Keempat, Memasukkannya ke Surga.
Shalat yang kita lakukan sehari semalam, Allah Ta’ala berikan imbalan berupa surga dan akan di jauhkan dari api neraka. Ini merupakan balasan dari Allah Ta’ala bagi orang yang senantiasa menjaganya, tidak meninggalkannya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
يَا نَبِيَّ اللهِ ، أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ ، وَيُبْعِدُنِي عَنِ النَّارِ ، قَالَ : لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْ عَظِيمٍ ، وَإِنَّهُ لَيَسِيرٌ عَلَى مَنْ يَسَّرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ ، تُقِيمُ الصَّلاَةَ و .....(رواه الترمذي و النسائي و أحمد قال أبو عيسى هذا حديث حسن صحيح ).
Ya Nabiyallah, kabarkan kepadaku suatu amalan yang memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari neraka. Beliau menjawab : Sungguh engkau telah bertanya perkara yang besar, sesungguhnya Dia berbuat atas orang yang Allah mudahkan atasnya, yakni mendirikan shalat .....(HR. Tirmidzi, An Nasai dan Ahmad dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu. Berkata Abu ‘Isa : Hadits Hasan Shahih).
Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ. (متفق عليه). البردان : الفجر والعصر
"Barangsiapa yang shalat bardain, dia masuk surga. (HR. Bukhari Muslim dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu). Shalat bardain yakni shalat subuh dan shalat ashar.
Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا (رواه مسلم)
"Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya,) yakni shalat subuh dan shalat ashar(. (HR. Muslim dari Abu Zuhair ( Umarah bin Ruwaibah radhiyallahu ‘anhu)).
Kelima, Tiangnya Agama.
Shalat merupakan tiangnya agama. Tanpa shalat, maka agama ini tidak bisa tegak, sebagaimana bangunan yang tanpa tiang, tentulah tidak akan bisa berdiri.
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ ، وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ..(رواه الترمذي و النسائي و أحمد قال أبو عيسى هذا حديث حسن صحيح ).
Puncak segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad. .....(HR. Tirmidzi, An Nasai dan Ahmad dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu. Berkata Abu ‘Isa : Hadits Hasan Shahih).
Keenam, Doa Terkabulkan.
Berdoa ketika shalat merupakan salah satu tempat di kabulkannya doa. Allah Ta’ala akan mengabulkan doa-doa hambanya. Apalagi ketika sujud dan di akhir shalat (sebelum salam), Allah Ta’ala mendengar permohonan hambaNya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di tanya oleh sahabat Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, pada waktu apa doa lebih di dengar ? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :
جَوْفَ اللَّيْلِ الآخِرِ ، وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ. (رواه الترمذي و النساء قال الشيخ الألباني : حسن ).
Pada akhir tengah malam dan pada akhir shalat fardhu (sebelum salam). (HR. Tirmidzi dan An Nasai. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Hasan).
Di dalam hadits yang lain, setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca tahiyat akhir, sebelum salam beliau berdoa, dengan doa apa saja.
ثُمَّ يَتَخَيَّرُ مِنَ الدُّعَاءِ أَعْجَبَهُ إِلَيْهِ فَيَدْعُو. (رواه البخاري).
Kemudian berdoa dengan doa apa saja, Dia (Allah) akan mengabulkannya, maka berdoalah. (HR. Bukhari dari Abdullah bin Mash’ud radhiyallahu ‘anhu).
Berdoa ketika sujud adalah tempat doa di kabulkan. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِى الدُّعَاءِ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ ».
Adapun ketika sujud, bersungguh-sungguhlah di dalam berdoa, maka pastilah dia mengabulkan doa kalian. (HR. Muslim).
Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ (رواه مسلم).
Seorang hamba paling dekat dengan rabb (tuhan) nya adalah ketika sujud, maka perbanyaklah berdoa ketika sujud. (HR. Muslim).
Ketujuh, Mencegah Perbuatan Keji.
Shalat yang dilakukan seorang hamba dengan shalat yang sempurna, yang memperhatikan syarat-syarat, rukun-rukun dan sunnah-sunnahnya serta menjaga kekhusyuannya, pastilah shalat tersebut akan mencegah seseorang berbuat keji dan mungkar.
Allah Ta’ala berfirman :
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (العنكبوت : 45).
Dan dirikan shalat, sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Ankabut : 45).
Kedelapan, Turunnya Pertolongan Allah.
Shalat yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh akan mengundang turunnya pertolongan Allah Ta’ala. Shalat yang senantiasa dijaga, akan menjadi sebab datangnya bantuan Allah Ta’ala. Apapun masalah kita, problema kita, dan segala urusan yang mungkin susah jalan keluarnya, dengan shalat yang benar, Allah turunkan bantuanya dengan memberikan solusi jalan keluar yang tepat dari permasalahan-permasalahan yang ada.
Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (البقرة : 153).
Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al Baqarah : 153).
Kesembilan, Mengankat Derajat.
Orang yang senantiasa mengerjakan shalat, semakin hari semakin terangkat derajatnya. Karena setiap kali dia sujud, terangkatlah derajatnya, sedangkan sehari semalam, berapa puluh kali sujud, apalagi di tambah shalat-shalat sunnah, bisa seratus lebih kita sujud dalam satu harinya. Selain itu, Allah Ta’ala hapuskan dosa-dosa kita.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً (رواه مسلم).
Perbanyaklah sujud kepada Allah, maka sesungguhnya tidaklah kamu sujud kepada Allah satu kali, kecuali Allah angkat derajat kamu dengannya satu derajat, dan menghapuskan darimu satu kesalahan. (HR. Muslim dari Ma’dan bin Abu Thalhah dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu budak Rasulullah).
Kesepuluh, Allah Haramkan Masuk Neraka.
Shalat yang kita kerjakan, penyebab neraka tidak akan memakan diri-diri kita, Allah haramkan masuk ke dalam neraka bagi orang-orang yang senantiasa menegakkan shalat, bekas-bekas sujud mereka menjadi sebab neraka tidak akan menelannya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَمَرَ اللَّهُ الْمَلاَئِكَةَ أَنْ يُخْرِجُوا مَنْ كَانَ يَعْبُدُ اللَّهَ فَيُخْرِجُونَهُمْ وَيَعْرِفُونَهُمْ بِآثَارِ السُّجُودِ وَحَرَّمَ اللَّهُ عَلَى النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ أَثَرَ السُّجُودِ فَيَخْرُجُونَ مِنَ النَّارِ فَكُلُّ ابْنِ آدَمَ تَأْكُلُهُ النَّارُ إِلاَّ أَثَرَ السُّجُودِ فَيَخْرُجُونَ مِنَ النَّارِ (رواه البخاري).
Allah memerintahkan kepada para malaikat untuk mengeluarkan orang yang menyembah Allah, maka mereka mengeluarkan orang-orang yang dikenal dengan bekas-bekas sujudnya dan Allah haramkan atas neraka. Neraka tidak memakan orang yang ada tanda bekas sujud, lalu mereka dikeluarkan dari neraka. Setiap anak Adam neraka memakannya, kecuali bekas sujud, lalu mereka di keluarkan dari neraka. (HR. Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan shalat yang lima waktu, ini semua jadi motivasi kita semua untuk senantiasa menjaganya.
Komentar
Posting Komentar