Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Perhatikan Tetangga

PERHATIKAN TETANGGA Beberapa hari yang lalu, ada seorang tetangga, memberikan saya amplop berisi uang dua ratus ribu rupiah, beliau katakan, "Saya ada kelebihan rizki, ini untuk anak-anak." Saya tidak bisa menolaknya, karena kebetulan saya membutuhkannya dalam kondisi seperti sekarang ini. Saya bersyukur punya tetangga yang baik dan suka memberi. Tempo hari beliau juga yang memberikan saya 3 ekor ikan bandeng. Ini merupakan salah satu kebahagian seorang muslim, memiliki tetangga yang baik. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ “Ada empat yang merupakan kebahagiaan : Wanita sholihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang shalih, dan kendaraan yang nyaman. (HR. Ibnu Hibban. Berkata Syu’aib Al Arnaut mengatakan : Isnadnya shohih sesuai dengan syarat Al Bukhari). Perhatikan tetangga dan saudara muslim lainnya ya ikhwan, di saat...

Bolehkah Berbuka Puasa Dengan Jima' ?

BERBUKA PUASA DENGAN JIMA' Jika berbuka puasa Ramadhan tidak ada makanan dan minuman, diperbolehkan dengan jima', ketika sudah masuk waktu maghrib. Berkata Ibnu Sirin rahimahullah : ربما أفطر ابن عمر على الجماع Suatu kali Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma buka puasa dengan jima’ (menyetubuhi istrinya).” [HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir. Sanad Hasan]. Berkata Ibrohim Bin Muhammad Bin Ahmad As Syafii Al Bajuri (1860-1784 M) rahimahullah : و يسن ان يفطر على تمر و الا فماء فان لم يكن لم يجد الا الجماع افطر عليه (البيجورى ١/٤٣٦) “Dan disunnahkan berbuka dengan korma, bila tidak ada maka dengan air. Dan bila tidak ada kecuali hanya jima’ maka berbukalah dengannya.” (Kitab Al-Baijuri, Jilid 1, hal. 436). Dalam Fatwa Asy-Syabakah Al-Islamiyah disebutkan: ولا مانع من أن يطأ الرجل الصائم زوجته بعد غروب الشمس قبل أن يأكل أو يشرب شيئاً، وصومه صحيح ولا يلزمه شيء لأنه بمجرد غروب الشمس فقد حل للصائم ما كان محرماً عليه من الأكل والشرب والوطء، فله أن يفعل من ذلك ما يشاء "Tidak mengapa ...

Onani Tidak Membatalkan Puasa?

ONANI MEMBATALKAN PUASA?  Ahlul bid'ah itu pendusta, tukang hoax, hobi menuduh dan memfitnah. Contoh misalkan potongan ceramah ustadz Yazid hafizhahullah, tentang onani orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.  Kalau mereka mau jujur dan mendengar secara utuh ceramahnya, tentulah mereka tidak berkesimpulan seperti itu. Namun memang niatnya sudah tidak baik, ingin memfitnah dan menghancurkan kehormatan, disebarluaskanlah bahwa ustadz Yazid mengatakan onani tidak membatalkan puasa, bahkan yang lebih parah lagi, tuduhannya bahwa ustadz Yazid membolehkan onani ketika puasa Ramadhan. Padahal beliau lagi menjelaskan, ada pendapat ulama yang mengatakan onani tidak membatalkan puasa, walaupun keluar mani, namun kebanyakan ulama berpendapat onani membatalkan puasa kalau mengeluarkan mani. Dan beliau mengikuti pendapat jumhur. Dipotongloh video beliau yang lagi menjelaskan pendapat ulama yang mengatakan onani tidak membatalkan puasa.  Onani ketika puasa, menurut banyak para ulama, me...

Membaca Alquran Dengan Suara Yang Keras

MEMBACA ALQURAN DENGAN SUARA YANG KERAS Ada sebagian orang tadarus alquran dengan suara yang keras. Bahkan di masjid-masjid atau mushola dengan mengunakan pengeras suara, hal ini disamping mengganggu orang lain, juga akan mengancam keikhlasan, seperti orang yang bersedakah dengan terang-terangan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, « الجاهر بالقرآن كالجاهر بالصدقة ، والمسر بالقرآن كالمسر بالصدقة » "Orang yang mengeraskan suara ketika membaca Al Quran, seperti orang yang menampakkan sedekah. Orang yang membaca Al Quran dengan suara pelan, seperti orang yang menyembunyikan sedekah." (Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan An Nasai - Shahihul Jami'). Orang yang membaca alquran dengan suara yang pelan lebih afdhal daripada dengan suara yang yang keras, kecuali kalau ada kemaslahatan, seperti untuk mengajarkan atau meruqyah orang yang kemasukan jin. Berkata Syeikh Bin Baz rahimahullah : وهذا يدل على أن السر أفضل كما أن الصدقة في السر أفضل، إلا إذا دعت الحاجة والمص...

Waktu Imsak Bid'ah

WAKTU IMSAK BID'AH Jadwal imsakiyah di setiap masuk bulan ramadhan ini tersebar luas, baik di dunia nyata maupun maya. Dan dijadwal tersebut juga tercantum waktu imsak, sekitar 10 atau 15 menit sebelum subuh, yakni waktu berhenti makan dan minum. Padahal menurut dalil, berhenti makan dan minum itu ketika masuk waktu shalat subuh, bukan sebelum masuk waktu subuh (fajar). Allah Ta'ala berfirman : وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ مِنْ الْفَجْرِ ) البقرة / 187 . "Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (QS. Al-Baqarah: 187). Berkata Ibnu Katsir rahimahullah : أباح تعالى الأكل والشرب ، مع ما تقدم من إباحة الجماع في أي الليل شاء الصائم إلى أن يتبين ضياء الصباح من سواد الليل ، وعبر عن ذلك بالخيط الأبيض من الخيط الأسود ، ورفع اللبس بقوله : ( من الفجر ) Allah Ta'ala memperbolehkan pula makan dan minum di samping boleh menggauli istri di malam mana pun yang disukai oleh ora...

Membaca Alquran Dengan Tartil

MEMBACA ALQURAN DENGAN TARTIL Membaca alquran itu mesti tartil, supaya bisa memahami dan merenungkannya, tidak terburu-buru dan cepat-cepat hingga bacaannya banyak yang salah dan keliru.  Allah Ta'ala berfirman : وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. (Surah Al-Muzzammil: 4). Berkata Ibnu Katsir rahimahullah : أي : اقرأه على تمهل ، فإنه يكون عونا على فهم القرآن وتدبره . وكذلك كان يقرأ صلوات الله وسلامه عليه Maksudnya, bacalah Al-Qur'an dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. (Tafsir Ibnu Katsir). Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah : والصواب في المسألة أن يقال : إن ثواب قراءة الترتيل والتدبر أجل وأرفع قدراً ، وثواب كثرة القراءة أكثر عدداً ، فالأول : كمن تصدق بجوهرة عظيمة ، أو أعتق عبدا قيمته نفيسة جداً ، والثاني : كمن تصدق بعدد كثير من الدراهم ، أو أعت...

Pusat Pergerakan Islam

BEBERAPA NEGARA PUSAT PERGERAKAN ISLAM TERBESAR DI DUNIA Ada beberapa negara yang merupakan tempat lahirnya dan pusat pergerakan islam tingkat internasional. Yang penyebarannya mendunia dan anggotanya puluhan juta orang. Diantaranya ada empat pergerakan islam yang mendominasi di dunia pada abad sekarang ini. Ikhwanul Muslim, pergerakan ini lahir di negeri mesir pada tahun 1928. Pendirinya adalah Hassan Al Banna. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ikhwanul_Muslimin Hizbut Tahir, pergerakan ini lahir di negeri Palestina pada tahun 1953. Pendirinya adalah Taqiyuddin An Nabhani. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hizbut_Tahrir Jamaah Tabligh, pergerakan ini lahir di Mewat India pada tahun 1927. Pendirinya adalah Muhammad Ilyas al-Kandhlawi. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jamaah_Tabligh Salafiyyah, tidak disebut pergerakan islam, karena salafiyyah hanya metode berislam yang mengajak kembali kepada Alquran dan As sunnah dengan pemahaman para salaf. Salafiyyah tidak ada tahun berdiriny...

Bolehkah Zakat Kepada Orang Kafir?

BOLEHKAH ZAKAT KEPADA ORANG KAFIR? Menurut jumhur ulama, sedekah wajib (zakat) tidak boleh diberikan kepada orang kafir. Itu khusus untuk kaum muslimin saja. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Mu’adz ibn Jabal saat beliau mengutusnya ke Yaman: أَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً فِي أَمْوَالِهِمْ ، تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ  “Beritahu mereka (penduduk Yaman) bahwa Allah mewajibkan sedekah dari harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan diberikan kepada orang-orang miskin mereka.” ).(Riwayat Bukhari). Berkata An-Nawawi rahimahullah : ﺟﻤﺎﻫﻴﺮ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺳﻠﻔﺎً ﻭﺧﻠﻔﺎً ﺇﻟﻰ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺩﻓﻊ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ ﻟﻠﻔﻘﻴﺮ ﺃﻭ ﺍﻟﻤﺴﻜﻴﻦ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮ “Jumhur ulama salaf dan khalaf berpendapat tidak boleh memberikan sesuatu dari zakat kepada fakir atau miskin dari orang kafir.” [Al-Majmu’ 6/228) Ibnu Qudaamah Al-Maqdisiy rahimahullah berkata: لا نَعْلَمُ بَيْنَ أَهْلِ الْعِلْمِ خِلافًا فِي أَنَّ زَكَاةَ...

Shalat Jumat Dan Ied Dirumah

SHALAT JUMAT DAN IED DI RUMAH Jika ada keluarga yang melaksanakan shalat jumat di rumah, maka tidak sah shalatnya, mereka mesti mengulang kembali shalat dhuhur. Karena tidak ada shalat jumat kecuali di masjid. Berkata Al Lajnah Ad Daimah : من صلى الجمعة بأهله في بيته فإنهم يعيدونها ظهراً، ولا تصحُّ منهم صلاةُ الجمعة؛ لأن الواجب على الرجال أن يصلوا الجمعة مع إخوانهم المسلمين في بيوت الله عز وجل Barangsiapa shalat jumat dengan keluarganya di rumahnya, maka sesungguhnya mereka harus mengulang shalatnya dengan shalat dhuhur. Dan tidak sah shalat jumat mereka. Al Lajnah Ad Daimah 196/8. Berkata Abu Hurairah radhiyallahu anhu : لا جمعة إلا في المسجد Tidak ada Jumat kecuali di masjid. (Mushanif Ibnu Abi Syaibah 5545). Berkata Syekh Utsaimin rahimahullah : لا يجوز أن تُؤدى صلاة الجمعة إلا مع المسلمين في المسجد Tidak boleh melaksanakan shalat jumat kecuali bersama kaum muslimin di masjid. (Majmu Fatawa Wa Rosail). Bagaimana dengan shalat ied? Jika tidak bisa menghadiri s...