Perhatikan Tetangga
PERHATIKAN TETANGGA
Beberapa hari yang lalu, ada seorang tetangga, memberikan saya amplop berisi uang dua ratus ribu rupiah, beliau katakan, "Saya ada kelebihan rizki, ini untuk anak-anak." Saya tidak bisa menolaknya, karena kebetulan saya membutuhkannya dalam kondisi seperti sekarang ini.
Saya bersyukur punya tetangga yang baik dan suka memberi. Tempo hari beliau juga yang memberikan saya 3 ekor ikan bandeng. Ini merupakan salah satu kebahagian seorang muslim, memiliki tetangga yang baik.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ
“Ada empat yang merupakan kebahagiaan : Wanita sholihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang shalih, dan kendaraan yang nyaman. (HR. Ibnu Hibban. Berkata Syu’aib Al Arnaut mengatakan : Isnadnya shohih sesuai dengan syarat Al Bukhari).
Perhatikan tetangga dan saudara muslim lainnya ya ikhwan, di saat-saat hidup sulit di masa wabah ini, mungkin mereka kelaparan, tidak ada yang bisa dimakan dan tidak memiliki uang untuk belanja makanan, namun mereka malu untuk meminta atau pinjam.
Seorang mukmin yang sejati, dia tidak akan membiarkan tetangganya kelaparan dan kesusahan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ الَّذِي يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ إِلَى جَنْبِهِ
“Bukanlah mukmin sejati, orang yang kenyang, sementara tetangga di sampingnya kelaparan.” (Silsilah Shahihah 278).
Berkata Syeikh Al-Albani rahimahullah :
وفي الحديث دليل واضح على أنه يحرم على الجار الغني أن يدع جيرانه جائعين، فيجب عليه أن يقدم إليهم ما يدفعون به الجوع، وكذلك ما يكتسون به إن كانوا عراة، ونحو ذلك من الضروريات
Dalam hadis ini terdapat dalil yang tegas, bahwa haram bagi orang yang kaya untuk membiarkan tetangganya dalam kondisi lapar. Karena itu, dia wajib memberikan makanan kepada tetangganya yang cukup untuk mengenyangkannya. Demikian pula dia wajib memberikan pakaian kepada tetangganya jika mereka tidak punya pakaian, dan seterusnya, berlaku untuk semua kebutuhan pokok tetangga. (Silsilah As-Shahihah 278).
Inilah amalan yang paling dicintai Allah Ta'ala, membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِي فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا
“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk (memenuhi) kebutuhannya, lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini (masjid Nabawi) selama sebulan penuh.” (Riwayat Thabrani. Berkata Syaikh Al Albani : Hadits Hasan-Shahih Al Jaami’ no. 176).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ
“Barangsiapa meringankan kesusahan seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (Riwayat Muslim).
AFM
Beberapa hari yang lalu, ada seorang tetangga, memberikan saya amplop berisi uang dua ratus ribu rupiah, beliau katakan, "Saya ada kelebihan rizki, ini untuk anak-anak." Saya tidak bisa menolaknya, karena kebetulan saya membutuhkannya dalam kondisi seperti sekarang ini.
Saya bersyukur punya tetangga yang baik dan suka memberi. Tempo hari beliau juga yang memberikan saya 3 ekor ikan bandeng. Ini merupakan salah satu kebahagian seorang muslim, memiliki tetangga yang baik.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ
“Ada empat yang merupakan kebahagiaan : Wanita sholihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang shalih, dan kendaraan yang nyaman. (HR. Ibnu Hibban. Berkata Syu’aib Al Arnaut mengatakan : Isnadnya shohih sesuai dengan syarat Al Bukhari).
Perhatikan tetangga dan saudara muslim lainnya ya ikhwan, di saat-saat hidup sulit di masa wabah ini, mungkin mereka kelaparan, tidak ada yang bisa dimakan dan tidak memiliki uang untuk belanja makanan, namun mereka malu untuk meminta atau pinjam.
Seorang mukmin yang sejati, dia tidak akan membiarkan tetangganya kelaparan dan kesusahan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ الَّذِي يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ إِلَى جَنْبِهِ
“Bukanlah mukmin sejati, orang yang kenyang, sementara tetangga di sampingnya kelaparan.” (Silsilah Shahihah 278).
Berkata Syeikh Al-Albani rahimahullah :
وفي الحديث دليل واضح على أنه يحرم على الجار الغني أن يدع جيرانه جائعين، فيجب عليه أن يقدم إليهم ما يدفعون به الجوع، وكذلك ما يكتسون به إن كانوا عراة، ونحو ذلك من الضروريات
Dalam hadis ini terdapat dalil yang tegas, bahwa haram bagi orang yang kaya untuk membiarkan tetangganya dalam kondisi lapar. Karena itu, dia wajib memberikan makanan kepada tetangganya yang cukup untuk mengenyangkannya. Demikian pula dia wajib memberikan pakaian kepada tetangganya jika mereka tidak punya pakaian, dan seterusnya, berlaku untuk semua kebutuhan pokok tetangga. (Silsilah As-Shahihah 278).
Inilah amalan yang paling dicintai Allah Ta'ala, membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِي فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا
“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk (memenuhi) kebutuhannya, lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini (masjid Nabawi) selama sebulan penuh.” (Riwayat Thabrani. Berkata Syaikh Al Albani : Hadits Hasan-Shahih Al Jaami’ no. 176).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ
“Barangsiapa meringankan kesusahan seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (Riwayat Muslim).
AFM
Komentar
Posting Komentar