Membaca Alquran Dengan Tartil
MEMBACA ALQURAN DENGAN TARTIL
Membaca alquran itu mesti tartil, supaya bisa memahami dan merenungkannya, tidak terburu-buru dan cepat-cepat hingga bacaannya banyak yang salah dan keliru.
Allah Ta'ala berfirman :
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا
Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. (Surah Al-Muzzammil: 4).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :
أي : اقرأه على تمهل ، فإنه يكون عونا على فهم القرآن وتدبره . وكذلك كان يقرأ صلوات الله وسلامه عليه
Maksudnya, bacalah Al-Qur'an dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah :
والصواب في المسألة أن يقال : إن ثواب قراءة الترتيل والتدبر أجل وأرفع قدراً ، وثواب كثرة القراءة أكثر عدداً ، فالأول : كمن تصدق بجوهرة عظيمة ، أو أعتق عبدا قيمته نفيسة جداً ، والثاني : كمن تصدق بعدد كثير من الدراهم ، أو أعتق عددا من العبيد قيمتهم رخيصة . (زاد المعاد (٣٢٨/١) ).
"Yang benar dalam masalah ini, dikatakan:
Pahala tilawah dengan tartil dan tadabur, lebih mulia dan lebih tinggi kualitasnya
Sedangkan pahala membaca banyak ayat, lebih banyak dari sisi jumlah (kuantitas)
Maka yang pertama, seperti orang yang bersedekah dengan batu permata yang mulia atau membebaskan budak yang sangat mahal
Sedang yang kedua, seperti orang yang bersedekah dengan dirham yang banyak atau membebaskan banyak budak dengan harga murah." (Zadul Ma'ad 1/328).
Bagaimana dengan para salaf yang membaca alquran di bulan Ramadhan ada yang sehari semalam dua kali khatam, ada yang sehari semalam satu kali khatam dan ada yang dua atau tiga hari khatam, bahkan ada yang 60 kali khatam dalam satu bulan, ini mesti bacaan mereka begitu cepat?
Wallahualam, mungkin ini pengecualian khusus di bulan Ramadhan, disamping itu pula mereka para penghafal alquran dan paham bahasa arab, sehingga walaupun bacaan mereka cepat, namun bacaan mereka benar dan tidak terluputkan dari mentadaburinya.
AFM
Membaca alquran itu mesti tartil, supaya bisa memahami dan merenungkannya, tidak terburu-buru dan cepat-cepat hingga bacaannya banyak yang salah dan keliru.
Allah Ta'ala berfirman :
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا
Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. (Surah Al-Muzzammil: 4).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :
أي : اقرأه على تمهل ، فإنه يكون عونا على فهم القرآن وتدبره . وكذلك كان يقرأ صلوات الله وسلامه عليه
Maksudnya, bacalah Al-Qur'an dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah :
والصواب في المسألة أن يقال : إن ثواب قراءة الترتيل والتدبر أجل وأرفع قدراً ، وثواب كثرة القراءة أكثر عدداً ، فالأول : كمن تصدق بجوهرة عظيمة ، أو أعتق عبدا قيمته نفيسة جداً ، والثاني : كمن تصدق بعدد كثير من الدراهم ، أو أعتق عددا من العبيد قيمتهم رخيصة . (زاد المعاد (٣٢٨/١) ).
"Yang benar dalam masalah ini, dikatakan:
Pahala tilawah dengan tartil dan tadabur, lebih mulia dan lebih tinggi kualitasnya
Sedangkan pahala membaca banyak ayat, lebih banyak dari sisi jumlah (kuantitas)
Maka yang pertama, seperti orang yang bersedekah dengan batu permata yang mulia atau membebaskan budak yang sangat mahal
Sedang yang kedua, seperti orang yang bersedekah dengan dirham yang banyak atau membebaskan banyak budak dengan harga murah." (Zadul Ma'ad 1/328).
Bagaimana dengan para salaf yang membaca alquran di bulan Ramadhan ada yang sehari semalam dua kali khatam, ada yang sehari semalam satu kali khatam dan ada yang dua atau tiga hari khatam, bahkan ada yang 60 kali khatam dalam satu bulan, ini mesti bacaan mereka begitu cepat?
Wallahualam, mungkin ini pengecualian khusus di bulan Ramadhan, disamping itu pula mereka para penghafal alquran dan paham bahasa arab, sehingga walaupun bacaan mereka cepat, namun bacaan mereka benar dan tidak terluputkan dari mentadaburinya.
AFM
Komentar
Posting Komentar