KEBODOHAN SUMBER KEBURUKKAN
KEBODOHAN SUMBER KEBURUKAN DAN PENYAKIT YANG MEMATIKAN
Seorang yang bodoh terhadap ilmu agama, dia tidak akan mengetahui mana yang haram dan mana yang halal, mana yang tauhid dan mana yang syirik, mana aqidah yang lurus dan mana aqidah yang menyimpang, mana yang sunnah dan mana yang bid'ah, mana yang haq dan mana yang batil, mana jalan yang menuju surga dan mana jalan yang menuju neraka, mana yang boleh dan mana yang dilarang dan lain sebagainya.
Sehingga diantara niat menuntut ilmu adalah mengangkat atau menghilangkan kebodohan yang ada dalam diri dan juga orang lain.
Berkata Al-Imam Ahmad rahimahullah :
العلم لا يَعْدله شيء لمن صحت نيته قالوا: وكيف تصح النية يا أبا عبد الله؟ قال: ينوي رفع الجهل عن نفسه وعن غيره
“Menuntut lmu tidak dapat ditandingi oleh amalan sunnah apa pun bagi orang yang niatnya benar. Mereka bertanya; Bagaimana benarnya niat wahai Abu Abdillah? Beliau menjawab: Seorang yang menuntut ilmu itu meniatkan untuk mengangkat (menghilangkan) kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.” [Kitabul ‘Ilmi libnil ‘Utsaimin rahimahullah, hal. 22].
Kalau orang malas duduk dalam majlis ilmu agama, maka kebodohan akan terus menutupinya. Perkataan dan amalnya tidak akan baik dan benar dan keburukan selamanya akan menaunginya.
Berkata Asy-Syaikh Abdurrahman as-Sa'dy rahimahullah :
إن العـلم شـجرة تثـمر كـل قـول حسـن وعمـل صـالح، والجـهل شجـرة تثمـر كـل قـول وعـمل خبـيث.
"Sesungguhnya ilmu merupakan pohon yang membuahkan semua perkataan yang baik dan amal shalih, sedangkan kebodohan merupakan pohon yang membuahkan semua ucapan dan amal yang buruk." Syarh al-Qawaid al-Fiqhiyyah
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah :
الخير بمجموعه ثمرٌ يُجتنى من شجرة العلم، والشر بمجموعه شوكٌ يُجتنى من شجرة الجهل.
"Kebaikan semuanya merupakan buah yang dipetik dari pohon ilmu, sedangkan keburukan semuanya merupakan duri yang didapat dari pohon kebodohan." Miftah Daris Sa'adah, 116.
Kebodohan juga merupakan penyakit yang mematikan, obatnya hanya dengan belajar atau menuntut ilmu. Yakni ilmu syar'i, ilmu yang di dalamnya dibacakan alquran, assunnah dan perkataan para salaf.
Berkata Ibnu Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah,
والجهل داء قاتل وشفاؤه أمران في التركيب متفقان
نص من القرآن أو من سنة وطبيب ذاك العالم الرباني
"Dan kebodohan itu adalah penyakit yang mematikan dan obatnya adalah dua perkara yang disepakati, (yaitu) nash dari Al Quran atau dari As Sunnah dan dokternya adalah seorang alim yang rabbani. (Nuniyyah).
Ilmu syar'i atau ilmu tentang firman Allah, sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan perkataan para sahabat, adalah ilmu yang wajib dipelajari bagi segenap kaum muslimin dan muslimat.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ. (رواه ابن ماجة-قال الشيخ الألباني: صحيح).
Menunutut ilmu itu wajib atas setiap muslim. (HR. Ibnu Majah, Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Shahih).
Berkata Al Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah rahimahullah :
العلم قال الله قال رسوله قال الصحابة ليس بالتمويه
“Ilmu itu ialah ucapan Allah, ucapan Rasul-Nya, dan ucapan para shahabat, bukan (ucapan) kepalsuan.” (I’laamul Muwaqiin ‘An Rabbi ‘Alamin).
Berkata Ibnu Hajar rahimahullah,
وَالْمُرَاد بِالْعِلْمِ الْعِلْم الشَّرْعِيّ الَّذِي يُفِيد مَعْرِفَة مَا يَجِب عَلَى الْمُكَلَّف مِنْ أَمْر عِبَادَاته وَمُعَامَلَاته ، وَالْعِلْم بِاَللَّهِ وَصِفَاته ، وَمَا يَجِب لَهُ مِنْ الْقِيَام بِأَمْرِهِ ، وَتَنْزِيهه عَنْ النَّقَائِض
Dan yang dimaksud dengan ilmu adalah ilmu syar’i. Yaitu ilmu yang akan menjadikan seorang mukallaf mengetahui kewajibannya berupa masalah-masalah ibadah dan muamalah, juga ilmu tentang Allah dan sifat-sifatNya, hak apa saja yang harus dia tunaikan dalam beribadah kepada-Nya, dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan”. (Fathul Baari, 1/92)"
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar