Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

MINTALAH SEBAGIAN KARUNIA KEPADA ALLAH

MINTALAH SEBAGIAN KARUNIA KEPADA ALLAH Seseorang mengatakan, "Enak pak ya, pelihara ayam disini, ayamnya aman, tidak seperti saya yang rumahnya pinggir jalan, banyak ayam yang mati karena ditabrak mobil." Beliau tidak tahu, bahwa ayam peliharaan saya banyak mati, disambar elang, ditangkap kucing hutan dan biawak, maklum dekat kebun dan hutan. Mungkin juga ada yang mengatakan," Enak ya rumahnya di atas bukit, kalau hujan airnya langsung turun ke bawah, tidak kuatir genangan air dan banjir." Dia tidak tahu, bahwa saya yang rumahnya di atas ketinggian, kuatir juga dengan angin yang sangat kencang dan tanah yang longsor karena hujan." Itulah penilaian manusia, dia menilai dengan keadaan dirinya, kemudian dibandingkan dengan keadaan orang lain yang berbeda keadaannya.  Oleh karena itu, agar tidak tumbuh iri dan kecemburuan, hendaklah seseorang senantiasa berdoa kepada Allah Ta'ala diberikan sebagian karuniaNya.  Allah Ta'ala berfirman,  وَسْئَلُوا اللَّهَ مِ...

COCOKOLOGI DALAM MEMAHAMI DALIL

COCOKOLOGI DALAM MEMAHAMI DALIL Memahami alquran dan as sunnah mesti dengan pemahaman yang benar, pemahaman para salaf, pemahaman tiga generasi islam terbaik (sahabat, tabi'in dan tabiuttabi'in). Bukan dipahami oleh akal, perasaan dan hawa nafsunya. Atau dengan metode cocokologi. Kalau demikian, maka akan tersesat dari jalan yang benar.  Allah Ta'ala berfirman: وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (QS. An Nisa 115). Berkata Syekh As Sa'di rahimahullah : أي: ومن يخالف الرسول صلى الله عليه وسلم ويعانده فيما جاء به { مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى ...

MENUNDUKKAN PANDANGAN DI DUNIA MAYA

MENUNDUKKAN PANDANGAN DI DUNIA MAYA Ada orang yang mampu menundukkan pandangannya ketika melihat seseorang yang bukan mahramnya, baik di dunia nyata maupun dunia maya, ini menunjukkan imannya yang super sekali.  Ada juga yang mampu menundukkan pandangannya hanya di dunia nyata saja, sedangkan di dunia maya jelalatan matanya. Ini menunjukkan imannya lebih rendah dari yang pertama.  Namun ada orang, baik di dunia nyata maupun maya, tidak mampu menundukkan pandangannya sama sekali, ini menunjukkan imannya sangat melorot.  Menundukkan pandangan merupakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Dan berlaku secara umum, baik laki-laki maupun perempuan. D i dunia nyata, maupun di dunia maya.  Allah Ta’ala berfirman,  قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ . وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ  يَغْضُضْنَ  مِنْ  أَبْصَارِهِنَّ  وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنّ Katakanlah kepada orang ...

WANITA WAJIB MENUNTUT ILMU

WANITA WAJIB MENUNTUT ILMU Kewajiban menuntut ilmu agama bukan hanya untuk laki-laki saja, tetapi juga untuk para wanita. Wanita diwajibkan untuk mempelajari seputar bersuci, shalat, puasa, apa yang dihalalkan dan apa yang diharamkan dari makanan, minuman dan pakaian dan yang lainnya.  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ . “Menuntut ilmu itu fardhu (wajib) bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah. Shahih Li Ghairihi).  Berkata Ibnu Hazm rahimahullah,  ويجب عليهن - أي النساء- النفار للتفقه في الدين ، كوجوبه على الرجال ،  Dan diwajibkan atas mereka - para wanita -  untuk pergi mempelajari agama, sebagaimana diwajibkan bagi para pria, وفرض عليهن كلهن معرفة أحكام الطهارة والصلاة والصيام ، وما يحل وما يحرم من المآكل والمشارب والملابس .. كالرجال ، ولا فرق ، (hukumnya) fardhu bagi para wanita seluruhnnya untuk mengetahui hukum seputar bersuci, shalat, puasa, apa yang dihalalkan dan apa yang diharamka...

TUGASMU HANYA MENYAMPAIKAN

TUGASMU HANYA MENYAMPAIKAN  Jika seseorang menyampaikan nasehat, peringatan atau dakwah, lantas yang dinasehati tidak menerima, menolak, ngeyel dan mencari-cari alasan untuk pembenaran, maka janganlah bersedih hati, karena sekelas Nabi shallallahu alaihi wa sallam saja, banyak yang berpaling dari kebenaran yang Beliau sampaikan, apalagi hanya thalabul ilmi. Sampaikan saja, kalau mau menerima, ya alhamdulillah, kalau tidak, ya tidak masalah, tidak ada paksaan.  Allah Ta'ala berfirman,  .. وَّإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنَّمَا عَلَيۡكَ ٱلۡبَلَٰغُۗ وَٱللَّهُ بَصِيرُۢ بِٱلۡعِبَادِ .. Dan jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya. (Surat Ali 'Imran, Ayat 20).  Disebutkan dalam tafsir al Muyassar mengenai ayat ini,  وإن توليتم فحسابكم على الله، وليس عليَّ إلا البلاغ، وقد أبلغتكم وأقمت عليكم الحجة. والله بصير بالعباد، لا يخفى عليه من أمرهم شيء.  Dan jika kalian berpaling maka perhitungan amal perbuatan kalian ter...

PERTANDINGAN BOLA AJANG JUDI

PERTANDINGAN BOLA AJANG JUDI Sudah menjadi hal yang lumrah, disetiap pertandingan sepak bola, baik tingkat kampung maupun tingkat dunia mesti menjadi ajang perjudian.  Padahal perjudian dalam bentuk apapun adalah haram dalam syariat islam, dimana perjudian memakan harta seseorang dengan cara yang batil, menimbulkan kebencian dan permusuhan dan melalaikan dari ibadah dan mengingat Allah Ta'ala.  Allah Ta'ala berfirman,  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kalian.  (QS. An Nisa 29) Berkata Ibnu Katsir rahimahullah,  نهى تبارك وتعالى عباده المؤمنين عن أن يأكلوا أموال بعضهم بعضا بالباطل ، أي : بأنواع المكاسب التي هي غير شرعية ، كأنواع الربا والقمار ، وما جرى مجرى ذلك من سائر صنوف الحيل ،...

JANGAN SAMPAI TERLIHAT

JANGAN SAMPAI TERLIHAT Diantara adab buang hajat ditempat terbuka adalah menjauh sejauh-jauhnya sampai manusia tidak bisa melihatnya.  Berkata Al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu,   قَالَ لِي اَلنَّبِيُّ – صلى الله عليه وسلم – “خُذِ اَلْإِدَاوَةَ”. فَانْطَلَقَ حَتَّى تَوَارَى عَنِّي, فَقَضَى حَاجَتَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan padaku, ‘Ambillah wadah itu.’ Lalu beliau pergi menjauh dari pandangan orang sampai aku tidak melihatnya lalu beliau buang hajat.” (Muttafaqun ‘alaih) (HR. Bukhari dan Muslim).  Berkata Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu,  خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى سَفَرٍ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَأْتِى الْبَرَازَ حَتَّى يَتَغَيَّبَ فَلاَ يُرَى. “Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah perjalanan dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidaklah mendatangi tempat buang hajat kecuali beliau bersemb...

MEMBUNUH DIRI DAN ORANG LAIN

MEMBUNUH DIRI DAN ORANG LAIN Allah Ta'ala melarang membunuh orang lain, membunuh diri sendiri dan  menjerumuskan diri sendiri ke dalam kebinasaan. Jika melakukan demikian, maka Allah Ta'ala akan masukan ke dalam neraka dan diharamkan masuk surga.  Allah Ta'ala berfirman,  وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا. وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللّهِ يَسِيرًا “Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. An Nisa: 29-30). Disebutkan dalam tafsir mukhtashar,  ولا يقتل بعضكم بعضًا، ولا يقتل أحدكم نفسه، ولا يُلْقِ بها إلى التهلكة، إن الله كان بكم رحيمًا، ومن رحمته حَرَّم دمائكم وأموالكم وأعراضكم. Dan janganlah kalian membunuh orang lain, bunuh diri, dan menjerumuskan diri kalian ...

DUA KELOMPOK YANG MERUSAK TATANAN KEHIDUPAN

DUA KELOMPOK YANG MERUSAK TATANAN KEHIDUPAN  KHAWARIJ, merupakan paham bid'ah yang muncul pertama kali dalam islam. Yang pertama kali mengkafirkan kaum muslimin yang bukan kelompoknya. Mengkafirkan orang yang menyelisihi mereka di dalam bid'ahnya dan menghalalkan darah dan harta kaum muslimin yang bukan jamaahnya.  Berkata Ibnu Taimiyyah rahimahullah,  أَوَّلُ بِدْعَةٍ حَدَثَتْ فِي الْإِسْلَامِ بِدْعَةُ الْخَوَارِجِ وَالشِّيعَةِ ، حَدَثَتَا فِي أَثْنَاءِ خِلَافَةِ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ فَعَاقَبَ الطَّائِفَتَيْنِ Bid’ah yang pertama muncul dalam islam adalah bid’ah Khawarij dan Syiah (Rafidhah). Keduanya terjadi di masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Dan beliau menghukum keduanya.  والخوارج هم أول من كفر المسلمين، يكفرون مَنْ خالفهم في بدعتهم، ويستحلون دمه وماله Dan khawarij itu, mereka (kelompok) yang pertama kali mengkafirkan kaum muslimin. Mereka mengkafirkan orang yang menyelisihi mereka di dalam bid'ahnya dan menghalalkan darah ...

BID'AH YANG PERTAMA KALI

BID'AH YANG PERTAMA KALI Sebagian ulama membagi bid'ah menjadi dua bagian. Ada bid'ah I'tiqad dan bid'ah amaliyah. Bid'ah i'tiqad yang pertama kali ada adalah bid'ah khawarij dan syiah. Berkata Ibnu Taimiyyah rahimahullah : أَوَّلُ بِدْعَةٍ حَدَثَتْ فِي الْإِسْلَامِ بِدْعَةُ الْخَوَارِجِ وَالشِّيعَةِ ، حَدَثَتَا فِي أَثْنَاءِ خِلَافَةِ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ فَعَاقَبَ الطَّائِفَتَيْنِ Bid’ah yang pertama muncul dalam islam adalah bid’ah Khawarij dan Syiah. Keduanya terjadi di masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Dan beliau menghukum keduanya. (Majmu’ Fatawa, 3/279). Berkata Syeikh Utsaimin rahimahullah : أول بدعة حدثت في هذه الأمة هي : بدعة الخوارج... " مجموع الفتاوى والرسائل " (8/21) . Bid'ah yang pertama kali muncul di umat ini adalah bid'ah khawarij. Majmu' Fatawa Wa Rosail 8/21. Syaikh Shalih Al Fauzan berkata,  و أول بدعة ظهرت: بدعةُ القدر، و بدعة الإرجاء، و بدعة التشيع و الخوارج Bid’ah pertama kali ...

TIDAK KOKOH IMANNYA

TIDAK KOKOH IMANNYA  Jika seseorang merasa dan mengakui imannya kokoh, maka krosceklah atau introspeksi dirilah, betulkah imannya kokoh atau tidak.  Kalau shalat lima waktu saja malas-malas, bahkan shalat sunnah pun demikian, apatah lagi shalat tahajjud, maka pengakuan imannya kokoh hanya lipstik penghias bibir belaka. Pada hakekatnya dalam dirinya ada sifat kemunafikan.  Berkata Syaikh 'Utsaimin rahimahullah,  إذا رأيت الصلاة ثقيلة عليك ، حتى ولو كانت نافلة، فاعلم أن في قلبك نفاقاً ، لأن هذا شأن المنافقين ، الذين قال الله فيهم : { وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ }. وإذا رأيت من قلبك خفة واستبشاراً فاعلم أن هذا دليل على قوة إيمانك". شرح صحيح مسلم ( ج 15). "Apabila engkau merasa shalat begitu berat bagimu, walaupun itu shalat sunnah, maka ketahuilah bahwa di dalam hatimu ada kemunafikan. Karena hal ini merupakan keadaan orang-orang munafik yang Allah kabarkan dalam firman-Nya: "Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas...

BANGKRUTNYA ORANG YANG MATI MEMBAWA UTANG

BANGKRUTNYA ORANG YANG MATI MEMBAWA UTANG Jika seseorang dalam keadaan sulit, hendaklah menahan diri untuk tidak bermudah-mudahan berutang. Karena sesungguhnya dengan utang tersebut membuat seseorang mendapatkan kehinaan di siang hari dan kesengsaraan di malam hari.  Berkata Umar bin Abdul Aziz rahimahullah, ﻭﺃﻭﺻﻴﻜﻢ ﺃﻥ ﻻ ﺗُﺪﺍﻳﻨﻮﺍ ﻭﻟﻮ ﻟﺒﺴﺘﻢ ﺍﻟﻌﺒﺎﺀ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺪّﻳﻦ ﺫُﻝُّ ﺑﺎﻟﻨﻬﺎﺭ ﻭﻫﻢ ﺑﺎﻟﻠﻴﻞ، ﻓﺪﻋﻮﻩ ﺗﺴﻠﻢ ﻟﻜﻢ ﺃﻗﺪﺍﺭﻛﻢ ﻭﺃﻋﺮﺍﺿﻜﻢ ﻭﺗﺒﻖ ﻟﻜﻢ ﺍﻟﺤﺮﻣﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﺎ ﺑﻘﻴﺘﻢ “Aku wasiatkan kepada kalian agar tidak berutang, meskipun kalian merasakan kesulitan, karena sesungguhnya utang adalah kehinaan di siang hari kesengsaraan di malam hari, tinggalkanlah ia, niscaya martabat dan harga diri kalian akan selamat, dan masih tersisa kemuliaan bagi kalian di tengah- tengah manusia selama kalian hidup.” (Al Bayan Al Maghrib 1/23).  Jika dalam kesusahan dan kesulitan, perbanyaklah bertaubat dan beristighfar, niscaya Allah Ta'ala akan cukupkan kebutuhan dan akan mendatangkan rezeki yang banyak.  Ibnu Katsi...

PIKIRKAN DAN RENUNGKAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM BERKATA ATAU MENULIS

PIKIRKAN DAN RENUNGKAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM BERKATA ATAU MENULIS Jika seseorang ingin mengucapkan sesuatu, menulis atau memposting sebuah tulisan, hendaklah dipikirkan dan direnungkan terlebih dahulu, apakah ada manfaat dan maslahatnya tidak. Jika ada manfaat dan maslahatnya, silahkan berucap atau menulis, jika tidak ada, maka diam dan jangan menulis.  Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,  مَنْ كانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ. صحيح مسلم Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata baik atau diam. (Shahih Muslim).  Berkata Al-Imam an-Nawawi rahimahullah , ينبغي لمن أراد النطق بكلمة أو كلام أن يتدبره في نفسه قبل نطقه، فإن ظهرت مصلحته تكلم، وإلا أمسك. "Seharusnyalah bagi orang yang ingin mengucapkan sebuah kata atau ucapan untuk merenungkannya dalam hatinya sebelum mengucapkannya, jika nampak maslahatnya silahkan berbicara, jika tidak maka hendaklah dia menahan diri." (Syarh Shahih...

ULAMA BERFATWA DENGAN DALIL

ULAMA BERFATWA DENGAN DALIL Kalau ada yang mengatakan, "Kita ikut dalil, bukan fatwa ulama", maka perkataan ini perlu rincian.  Kalau ulama itu berfatwa tanpa dalil, menyelisihi dalil atau dengan dalil cuma difahami oleh akal dan hawa nafsunya, maka perkataan di atas benar adanya. Tetapi kalau ulama itu berfatwa dengan dalil dan pemahaman yang benar, maka perkataan itu tidak berlaku.  Ulama ahlussunnah, adalah orang yang paling takut berfatwa kalau tidak ada landasan dalilnya. Kecuali kalau ada perkara-perkara yang tidak dinashkan dalam alquran dan assunnah, yang memerlukan ijtihad.  Kalau fatwa ulama, masing-masing punya dalil dan memahami dalil dengan pemahaman yang benar, maka  berlapang dadalah. Sama halnya dengan ijtihad ulama satu, berbeda dengan ijtihad ulama yang lain, atau terjadi ikhtilaf dalam suatu persoalan, maka perkara ini tidak perlu ribut dan gontok-gontokan. Apalagi sampai merendahkan ulama yang berbeda pendapat dengan pendapat ulamanya. Ulama tetap...

THALABUL ILMI, INTEL ATAU PAPARAZI ?

THALABUL ILMI, INTEL ATAU PAPARAZI ? Ada sebagian orang, hadir dalam majlis ilmu, bukan berniat untuk menambah ilmu, menghilangkan kebodohan dan menambah pahala. Namun hadirnya layaknya seperti intel. Dia tulis, dia rekam dan mencari-cari kesalahan si ustadz atau para jamaah yang bukan linknya. Atau dia seperti paparazi, foto sana foto sini. Setelah itu lapor dengan bosnya. Lantas bosnya beberkan kesalahan-kesalahan atau ketergelinciran si ustadz atau jamaah yang hadir, di majlis-majlis ghibah mereka. Berkata Ibnu Hazm rahimahullah: إِذا حضرت مجْلِس علم فَلا يكن حضورك إِلا حُضُور مستزيدٍ علمًا وَأَجرًا Apabila kamu hadir dalam majlis ilmu, maka jangan jadikan kehadiranmu, kecuali hadir untuk menambah ilmu dan pahala. لا حُضُور مستغنٍ بِمَا عنْدك طَالبًا عَثْرَة تشيعها أَو غَرِيبَةً تشنِّعها، فَهَذِهِ أَفعَال الأرذال الَّذين لا يفلحون فِي الْعلم أبدًا Bukan hadir orang yang merasa cukup dengan apa (ilmu) yang ada pada dirimu untuk mencari-cari ketergelinciran yang akan engkau sebarkan a...

BEGADANG YANG DIPERBOLEHKAN

BEGADANG YANG DIPERBOLEHKAN  Begadang di malam hari yang tidak ada manfaatnya terlarang dalam islam. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sangat membencinya dan bahkan bisa jatuh kepada perkara yang haram, jika begadangnya diringi maksiat. Kalau di zaman Umar Bin Khattab radhiyallahu, sudah dipukul orang yang begadang di malam hari yang tidak ada manfaatnya.  Berkata Abu Barzah Radhiyallahu ‘anhu,  أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat isya dan ngobrol setelah isya. (Riwayat Bukhari dan Muslim). Berkata Al-Hafidz Ibn Hajar rahimahullah,  وَالسَّمَر بَعْدَهَا قَدْ يُؤَدِّي إِلَى النَّوْم عَنْ الصُّبْح ، أَوْ عَنْ وَقْتهَا الْمُخْتَار ، أَوْ عَنْ قِيَام اللَّيْل. وَكَانَ عُمَر بْن الْخَطَّابِ يَضْرِب النَّاس عَلَى ذَلِكَ وَيَقُول : أَسَمَرًا أَوَّلَ اللَّيْل وَنَوْمًا آخِرَهُ ؟ Begadang setelah isya bisa menyebabkan ketidu...