PIKIRKAN DAN RENUNGKAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM BERKATA ATAU MENULIS

PIKIRKAN DAN RENUNGKAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM BERKATA ATAU MENULIS


Jika seseorang ingin mengucapkan sesuatu, menulis atau memposting sebuah tulisan, hendaklah dipikirkan dan direnungkan terlebih dahulu, apakah ada manfaat dan maslahatnya tidak. Jika ada manfaat dan maslahatnya, silahkan berucap atau menulis, jika tidak ada, maka diam dan jangan menulis. 

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, 

مَنْ كانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ. صحيح مسلم

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata baik atau diam. (Shahih Muslim). 

Berkata Al-Imam an-Nawawi rahimahullah ,

ينبغي لمن أراد النطق بكلمة أو كلام أن يتدبره في نفسه قبل نطقه، فإن ظهرت مصلحته تكلم، وإلا أمسك.

"Seharusnyalah bagi orang yang ingin mengucapkan sebuah kata atau ucapan untuk merenungkannya dalam hatinya sebelum mengucapkannya, jika nampak maslahatnya silahkan berbicara, jika tidak maka hendaklah dia menahan diri." (Syarh Shahih Muslim, XVIII/328). 

Berkata Imam Asy-Syafi’i rahimahullah,

إذا أراد الكلام فعليه أن يفكِّر قبل كلامه، فإن ظهرت المصلحة تكلم، وإن شك لم يتكلَّم حتى تظهرَ. 

“Jika seseorang menghendaki berbicara, maka sebelum dia berbicara hendaklah berpikir, jika nampak jelas mashlahat-nya dia berbicara, dan jika dia ragu-ragu, maka dia diam sampai jelas mashlahat-nya”. (Al-Adzkaar, 2/713-714, karya Imam An-Nawawi). 

Maka yang lebih selamat adalah mengatakan ucapan atau goresan pena para salaf. Karena mereka para salaf berbicara atau menulis sesuatu untuk kemuliaan islam, menyelamatkan jiwa dan mencari keridhaan (Allah) Ar-Rahman, sedangkan kebanyakan manusia di zaman kini, berbicara untuk kemuliaan dan ketenaran diri, mencari dunia dan mengharapkan keridhoan makhluk. 

Hamdun bin Ahmad Al-Qashar ditanya,

ما بال كلام السلف أنفع من كلامنا? قال: لأنهم تكلموا لعز الإسلام ونجاة النفوس ورضا الرحمن، ونحن نتكلم لعز النفوس وطلب الدنيا ورضا الخلق.

Mengapa perkataan salaf lebih bermanfa’at dari perkataan kita ? Beliau berkata, “Karena sesungguhnya mereka kalau berbicara untuk kemuliaan islam, menyelamatkan jiwa dan mencari keridhaan (Allah) Ar-Rahman, sedangkan kita, berbicara untuk kemuliaan jiwa, mencari dunia dan keridhoan makhluk (Hilyatul Auliya). Sumber : https://hadithportal.com/index.php?show=bab&bab_id=584&chapter_id=0&book=85&sub_idBab=0&f=1&e=701

Perkataan salaf juga tidak panjang lebar dan bertele-tele, hanya sedikit dan singkat, namun mengandung keberkahan dan faidah yang banyak. Sedangkan perkataan kholaf, sedikit keberkahan dan sedikit faidah. 

Berkata Al Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah, 

كلام السلف قليل كثير البركة،وكلام الخلف كثير قليل البركة

Perkataan salaf itu sedikit, banyak keberkahan, sedangkan perkataan kholaf itu banyak, sedikit keberkahan. Sumber : http://www.saaid.net/Doat/jhelles/31.htm

Dan berkata Al Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah,

كلام السلف قليل كثير الفائدة ، وكلام الخلف كثير قليل الفائدة 

Perkataan salaf itu sedikit, banyak faidah, sedangkan perkataan kholaf itu banyak, sedikit faidah. Sumber :
https://majles.alukah.net/t126035/

AFM

Copas dari berbagai sumber 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?