LAKI-LAKI PENDIAM

LAKI-LAKI PENDIAM


Kalau wanita banyak bicara, banyak ngomong, banyak ngeyel dan banyak mendebat, bisalah dimaklumi. Tetapi kalau ada laki-laki yang cerewet, ngoceh terus, ini menunjukkan salah satu akhlak yang tidak baik. Karena laki-laki yang baik itu tidak banyak bicara. 

Di dalam kitab Syarhul Washiyatis Sughra karya as-Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili rahimahullah disebutkan, 

قال بعض أهل العلم : من أحسن أخلاق الرجال أن يكون الرجل صموتا حتى يشتاق صاحبه إلى كلامه.[ شرح الوصية الصغرى للشيخ سليمان الرحيلي
ص88 ]

Sebagian ahli ilmu berkata :

"Diantara baiknya akhlak seorang laki-laki itu adalah laki-laki yang pendiam, sampai temannya merindukan ia berbicara". [Syarhul Washiyatis Sughra karya as-Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili hal 88]. 

Seseorang itu bicara seperlunya. Bicara kalau ada kebutuhan dan sangat urgen. Jika seseorang banyak bicaranya bukan pada perkara yang dibutuhkan, ini penyebab kerasnya hati dan penyebab banyak dosa. Karena kadang orang yang banyak bicaranya, banyak pula salahnya. 

Berkata ​Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah, 

الإكثـار مـن الكـلام الـذي لا حاجـة إليـه يوجب قـساوةَ القلـب

“Banyak bicara pada perkara yang tidak dibutuhkan akan menyebabkan kerasnya hati.” (Jami’ul Ulum wal Hikam 1/339).

Berkata Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu, 

من كثر كلامه كثر سقطه ومن كثر سقطه كثرت ذنوبه ومن كثرت ذنوبه كانت النارأولى به

"Barangsiapa yang banyak bicaranya, banyak pula salahnya. Barangsiapa yang banyak salahnya, maka banyak pula dosanya. Dan barangsiapa yang banyak dosanya, maka neraka lebih layak baginya." (Jami'ul Ulum wal Hikam, I: 135). 

Seorang salaf mengatakan ketika ditanya aib apa yang kamu miliki, dia menjawab banyak bicara. Ini menunjukkan bahwa banyak bicara adalah aib di zaman salaf terdahulu. 

Berkata Iyyas bin Mu'awiyyah rahimahullah, 

“ كل رجل لا يعرف عيبه فهو أحمق، قالوا: يا أبا واثلة ، ما عيبك ؟ قال : كثرة الكلام ” (حلية الأولياء: 124/3) .

“Setiap orang yang tidak mengetahui aibnya sendiri, maka ia orang yang bodoh. Maka orang-orang berkata: "Wahai Abu Watsilah (Iyyas bin Mu'awiyah), lantas apa aibmu? Beliau menjawab: "Banyak bicara.”  (Hilyatul Auliya (3/124)).

Bahkan seorang ulama salaf mengatakan, salah satu ciri munafik adalah banyak bicaranya dan sedikit amalnya. 

Imam Al-Auza'i rahimahullah berkata, 

المؤمن يقل الكلام ويكثر العمل والمنافق يكثر الكلام ويقل العمل

"Orang beriman itu sedikit bicara dan banyak beramal, sedangkan orang munafik itu banyak bicara sedikit amal." (Tanbihul Ghafilin, hal. 102). 

AFM 

Copas dari berbagai sumber 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?