LEBARAN JUMAT ATAU SABTU?

LEBARAN JUMAT ATAU SABTU? 


Seorang kawan bercerita, beliau ditanya oleh temannya, "Lebaran ikut hari jumat atau sabtu ?" Kawan saya menjawab, "Ikut keputusan pemerintah hari sabtu." Temannya kawan saya ini berkata, "Iya sama saja, jumat atau sabtu." Langsung teman saya berkata, "Tidak sama, pasti salah satunya benar. Kalau ikut keputusan pemimpin, kalau keputusannya salah, pemimpin yang berdosa, kita tidak berdosa!"

Di akhir perkataan dialog di atas sungguh sangat menarik, "... pemimpin yang berdosa, kita tidak berdosa."

Perkataan bapak itu, bersesuaian dengan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits yang shahih. 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَمَنْ يُطِعْ الْأَمِيرَ فَقَدْ أَطَاعَنِي وَمَنْ يَعْصِ الْأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِي وَإِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَعَدَلَ فَإِنَّ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرًا وَإِنْ قَالَ بِغَيْرِهِ فَإِنَّ عَلَيْهِ مِنْه

“Barangsiapa yang mentaatiku, maka dia telah taat kepada ALLAH. Barangsiapa yang bermaksiat kepadaku, maka dia telah maksiat kepada Allah. Barangsiapa yang taat kepada PEMIMPIN maka dia telah mentaatiku. Barangsiapa yang membangkang kepada pemimpin, maka dia telah BERMAKSIAT kepadaku. Sesungguhnya pemimpin adalah perisai ketika rakyatnya diperangi dan yang memperkokohnya. Jika dia memerintah dengan KETAQWAAN kepada Allah dan KEADILAN, maka baginya pahala. Jika dia mengatakan selain itu, maka DOSANYA adalah untuknya.” (HR. Bukhari dan Muslim).  

Nah apakah kalau mentaati atau mengikuti keputusan individu, ormas atau kelompok-kelompok lainnya tentang perkara kapan hari lebaran, kalau keputusan mereka salah, apakah kita bebas dari dosa?

Pasti kita berdosa dan yang memerintahkan juga ikut berdosa, plus memikul dosa orang-orang yang mengikutinya.

Allah Ta'ala berfirman:

لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۙ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ

Mereka pada hari kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara sempurna, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul itu. [QS. An-Nahl :25]

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah:

Yaitu sesungguhnya Kami menetapkan atas mereka untuk mengatakan hal tersebut yang menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya berikut dosa-dosa orang-orang yang mengikuti dan menyetujui mereka. Dengan kata lain, mereka memperoleh dosa-dosa diri mereka dan dosa menyesatkan orang lain yang mengikuti jejak mereka. (Tafsir Ibnu Katsir). 

AFM 

Copas dari berbagai sumber 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?