TINGGALKAN URUSAN DUNIA!

TINGGALKAN URUSAN DUNIA! 


Ketika orang sibuk dengan urusan dunianya, baik sibuk dengan pekerjaan di kantornya, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan atau selagi musyawarah atau sidang, lantas terdengar suara adzan di masjid, tindakan apa yang mesti dilakukan? Menghentikan segala urusan dunia tadi dan bersegera pergi menuju masjid untuk beribadah shalat berjama’ah atau meneruskan dengan kesibukan dunianya? 

Jika urusan dunia di dahulukan, maka akan hilang akhiratnya dan hilang pula dunianya. Namun jika akhirat didahulukan, maka dunia akhirat akan didapatkan kedua-duanya. 

Berkata Abu Bakr Atturtusiy rahimahullah  :

إذا عرض لك أمر الدنيا وأمر الآخرة فبادر بأمر الآخرة يحصل لك أمر الدنيا والآخرة .

"Jika dihadapkan kepadamu antara urusan dunia dan urusan akhirat, maka dahulukan urusan akhirat, niscaya kamu akan mendapatkan (kedua-duanya) dunia dan akhirat. (Siyar A'lam An Nubala 19/491).

Seharusnya segala sesuatu didahulukan akhirat dan diniatkan untuk tujuan akhirat, jangan dibalik, mendahulukan dunia dan tujuan hidup hanya untuk dunia. Maka jika demikian keadaannya, dirimu akan terus merasa kekurangan dan kefakiran, dan selamanya tidak akan pernah merasa cukup. 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ

“Barangsiapa akhirat menjadi tujuannya (niatnya), niscaya Allâh akan menjadikan kekayaannya di dalam hatinya, Dia akan mengumpulkan segala urusannya yang tercerai-berai, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan hina. Dan barangsiapa dunia menjadi tujuannya (niatnya), niscaya Allâh akan menjadikan kefakiran berada di depan matanya, Dia akan mencerai-beraikan segala urusannya yang menyatu, dan tidak datang kepadanya dari dunia kecuali sekadar yang telah ditakdirkan baginya”. [HR Tirmidzi. Berkata Syaikh al-Albani : Hadist Shahîh lighairihi).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman :

يَا ابْنَ آدَمَ ! تَـفَـرَّغْ لِـعِـبَـادَتِـيْ أَمْـلَأْ صَدْرَكَ غِـنًـى وَأَسُدَّ فَقْرَكَ ، وَإِنْ لَـمْ تَفْعَلْ مَلَأْتُ يَدَيْكَ شُغْلًا وَلَـمْ أَسُدَّ فَقْرَكَ

‘Wahai anak Adam! Luangkanlah waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan (kecukupan) dan Aku tutup kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukannya, maka Aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak akan tutup kefakiranmu.’” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah. Berkata Syaikh al-Albani : Hadist Shahîh). 

AFM 

Copas dari berbagai sumber 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?