SUDAH TUA, RAMBUT MASIH HITAM
SUDAH TUA, RAMBUT MASIH HITAM
Orang seperti ini, yang menyemir jenggot atau rambut putihnya dengan warna hitam supaya tetap kelihatan muda diharamkan dalam islam. Bahkan tidak akan mencium baunya surga.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
يَكُونُ قَوْمٌ يَخْضِبُونَ فِى آخِرِ الزَّمَانِ بِالسَّوَادِ كَحَوَاصِلِ الْحَمَامِ لاَ يَرِيحُونَ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ
Di akhir zaman nanti akan ada sekelompok orang yang menyemir rambutnya dengan warna HITAM bagaikan tembolok burung dara. Mereka tidak akan MENCIUM BAU SURGA.”(HR Abu Daud. Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Shahih).
Berkata Mujahid rahimahullah, berkata seorang Tabi'in :
يكون في آخر الزمن قوم يصبغون بالسواد ، لا ينظر الله إليهم – أو قال : لا خلاق لهم -.
Di akhir zaman nanti ada sekelompok orang yang menyemir rambutnya dengan warna hitam. Allah tidak akan memandang mereka atau tidak ada bagian dari akhirat untuk mereka.” (Riwayat Abdur Razaq dalam al Mushannaf no 20182).
Jika seseorang ingin menyemir rambutnya, hendaklah menyemir dengan warna selain hitam, ini diperbolehkan dalam syariat islam.
Berkata Jabir Bin Abdullah radhiyallahu anhu,
أُتِيَ بِأَبِي قُحَافَةَ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ وَرَأْسُهُ وَلِحْيَتُهُ كَالثَّغَامَةِ بَيَاضًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيِّرُوا هَذَا بِشَيْءٍ وَاجْتَنِبُوا السَّوَادَ
Abu Quhafah datang pada hari penaklukkan kota Makkah sedangkan rambut dan jenggotnya telah memutih seperti kapas. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tetapi jauhilah (hindarilah) warna hitam.” (HR. Muslim).
Berkata Imam Nawawi rahimahullah,
وَمَذْهَبنَا اِسْتِحْبَاب خِضَاب الشَّيْب لِلرَّجُلِ وَالْمَرْأَة بِصُفْرَةٍ أَوْ حُمْرَة ، وَيَحْرُم خِضَابه بِالسَّوَادِ عَلَى الْأَصَحّ ، وَقِيلَ : يُكْرَه كَرَاهَة تَنْزِيه ، وَالْمُخْتَار التَّحْرِيم لِقَوْلِهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( وَاجْتَنِبُوا السَّوَاد ) هَذَا مَذْهَبنَا
Madzhab kami (Syafiiyah) menganjurkan laki-laki dan perempuan untuk mewarnai rambut dengan warna kuning atau merah. Haram menggunakan warna hitam, dan ini merupakan pendapat paling sahih dalam mazhab Syafi'i. Namun menurut pendapat lain, hukumnya makruh tanzih dan pendapat yang terpilih (pendapat yang benar) adalah haram, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Jauhilah warna hitam. Ini pendapat madzhab kami. (Syarah Shahih Muslim).
Disebutkan dalam Fiqhu al-Manhaji 'ala Mazhabil Imam asy-Syafi'i :
يَحْرُمُ صَبْغُ شَعْرِ الرَّأْسِ والِّلحْيَةِ بِالسَّوَادِ لِلرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ. وَيُسْتَحَبُّ صَبْغُ الشَّعْرِ بِغَيْرِ السَّوَادِ لِلرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ، بِصُفْرَةٍ، أَوْ حَمْرَةٍ
"Diharamkan menyemir rambut dan jenggot dengan (semir) hitam bagi laki-laki dan perempuan. Dan disunnahkan menyemir rambut dengan selain warna hitam bagi laki-laki dan perempuan, seperti warna kuning, atau warna merah."
Dan bahan yang terbaik untuk menyemir rambut adalah daun hinna (daun pacar) atau katm (inai). Jangan menggunakan cat atau sejenisnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَحْسَنَ مَا غَيَّرْتُمْ بِهِ الشَّيْبَ الْحِنَّاءُ وَالْكَتَمُ
“Sesungguhnya bahan yang terbaik yang kalian gunakan untuk menyemir uban adalah hinna’ (pacar) dan katm (inai).” (HR. Abu Dawud. Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Shahih).
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar