Dampak Buruk Marah

DAMPAK BURUK MARAH

Ada seseorang minta nasehat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam. Dan orang ini terkenal suka marah, temperamental dan cepat tersinggung, maka Nabi shallallahu alaihi wasallam menasihatinya. 

Berkata Abu Hurairah radhiallahu anhu :


أن رجلا قال للنبي صلى الله عليه وسلم : أوصني قال : " لا تغضب " فردد مِرارا , قال : لا تغضب

“Bahwasannya seseorang berkata kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam: Berilah aku wasiat. Beliau bersabda: JANGAN MARAH. Orang tersebut meminta wasiat sampai beberapa kali. Beliau pun bersabda: JANGAN MARAH.” [Riwayat  Al-Bukhari]. 

Berkata Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah ,

والمعني لا تكن سريع الغضب يستثيرك كل شيء بل كن مطمئنا متأنيا لأن الغصب جمرة يلقيها الشيطان في قلب الإنسان حتى يغلي القلب ولهذا تنتفخ الأوداج – عروق الدم – وتحمر العين ثم ينفعل الإنسان حتى يفعل شيئا يندم عليه

“Dan yang dimaksud (hadits diatas), janganlah kamu cepat marah, setiap sesuatu membangkitkan (kemarahan)mu, bahkan jadilah orang yang tenang serta menahan diri, karena sesungguhnya  kemarahan adalah bara api yang dilemparkan oleh setan ke hati manusia agar agar hati menjadi panas, oleh karena itu urat-urat leher pun mengembang dan mata memerah, pada akhirnya manusia kehilangan kendali hingga ia melakukan sesuatu yang kelak ia sesali.” [Syarah Riyadhis Shalihin]. Sumber : http://islamport.com/w/srh/Web/2365/677.htm

Jika seseorang sanggup menahan marahnya, padahal ia mampu untuk melampiaskannya, maka di akhirat kelak dia disuruh untuk memilih bidadari yang mana saja yang dia kehendaki. 

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَظَمَ غَيْظًا – وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ – دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنَ الْحُورِ مَا شَاءَ

“Barangsiapa yang menahan marah, padahal ia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah akan menyerunya di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, hingga ia dipersilahkan oleh Allah ta’ala untuk memilih bidadari mana saja yang ia kehendaki.” (Riwayat Abu Daud dan At-Tirmidzi). 

Kemarahan merupakan salah satu pintu seseorang masuk neraka. Untuk itulah,  tahanlah sekuat-kuatnya untuk tidak marah. 

Berkata Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

دخل الناسُ النارَ من ثلاثة أبواب: باب شبهة أورثت شكاً في دين الله، وباب شهوة أورثت تقديم الهوى على طاعته ومرضاته، وباب غضب أورث العداون على خلقه

“Manusia masuk neraka dari tiga pintu: Pintu syubhat yang memunculkan keraguan terhadap agama Allah, pintu syahwat yang menyebabkan ia mendahulukan hawa nafsu daripada ketaatan kepada Allah dan keridhaan-Nya, dan pintu kemarahan yang melahirkan permusuhan terhadap makhluk.” [Al-Fawaaid: 58]. http://islamport.com/w/qym/Web/3178/55.htm

Pengaruh keburukan marah itu sangat dahsyat sekali. Sangat berpengaruh besar terhadap perubahan zahir maupun batin. Yang puncaknya akan berdampak merugikan diri sendiri dan orang lain serta penyesalan diakhirnya. 

Berkata Ibnu Hajar rahimahullah ,

ويترتب على الغضب تغير الظاهر والباطن كتغير اللون والرعدة في الأطراف وخروج الأفعال عن غير ترتيب واستحالة الخلقة حتى لو رأى الغضبان نفسه في حال غضبه لكان غضبه حياء من قبح صورته واستحالة خلقته هذا كله في الظاهر 

“Dan marah mengakibatkan perubahan zahir dan batin, seperti perubahan warna (kulit), gemetar pada kaki dan tangan, perbuatan-perbuatan diluar kendali dan perubahan diri, sehingga seandainya orang yang marah tersebut menyadari keadaan dirinya ketika marah maka ia akan malu karena kejelekan rupanya dan perubahan dirinya, ini semuanya pada zahir.

وأما الباطن فقبحه أشد من الظاهر لأنه يولد الحقد في القلب والحسد وإضمار السوء على اختلاف أنواعه بل أولى شيء يقبح منه باطنه وتغير ظاهره ثمرة تغير باطنه وهذا كله أثره في الجسد 

Dan adapun batin maka kejelekannya lebih parah daripada zahir, karena sesungguhnya (kemarahan itu) melahirkan dendam di hati, hasad,  menyimpan kejelekan dalam berbagai bentuknya, dan memang yang lebih jelek adalah keadaan batinnya, sebab perubahan zahirnya adalah buah perubahan batinnya. Dan ini semuanya adalah pengaruh jelek kemarahan bagi tubuh.

وأما أثره في اللسان فانطلاقه بالشتم والفحش الذي يستحي منه العاقل ويندم قائله عند سكون الغضب 

Adapun pengaruh jeleknya bagi lisan, maka akan memunculkan cacian, ucapan keji yang malu diucapkan oleh seorang yang berakal dan ia akan menyesalinya ketika kemarahannya telah mereda.

ويظهر أثر الغضب أيضا في الفعل بالضرب أو القتل وإن فات ذلك بهرب المغضوب عليه رجع إلى نفسه فيمزق ثوب نفسه ويلطم خده وربما سقط صريعا وربما أغمى عليه وربما كسر الآنية وضرب من ليس له في ذلك جريمة

Dan juga nampak pengaruh jelek kemarahan dalam perbuatan, yaitu dengan memukul atau membunuh, namun apabila ia tidak dapat melakukannya karena orang yang ia marahi itu telah lari, maka ia akan menyakiti dirinya sendiri, yaitu dengan merobek pakaiannya, manampar pipinya, dan bisa jadi ia jatuh dalam keadaan kesurupan, bisa jadi pula ia jatuh pingsan, dan bisa pula ia memecahkan priring dan gelas, bahkan memukul orang yang tidak bersalah (demi melampiaskan amarah).” (Fathul Bari, 10/520). Sumber : http://islamport.com/w/srh/Web/2747/6154.htm

AFM 

Copas dari berbagai sumber 

 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?