Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

BERDOA KEPADA SELAIN ALLAH

BERDOA KEPADA SELAIN ALLAH  Sebagian orang, yang ingin terpenuhi hajat-hajatnya, mereka mendatangi kuburan-kuburan atau tempat-tempat yang dianggap keramat, lantas berdoa, "Ya Syaikh, Ya Wali, Ya Sunan, Ya Tuan Guru, Ya penjaga gunung, sungai atau laut, tolonglah kami, beri rizki kami, beri jodoh kami", dan permohonan hajat-hajat lainnya.  Perbuatan seperti itu (berdoa kepada selain Allah), pelakunya kalau tidak bertaubat kepada Allah dengan sungguh-sungguh, kelak mereka akan dimasukkan ke dalam neraka.  Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,  من مات وهو يدعو من دون الله ندا دخل النار Barangsiapa yang mati sedang dia berdo’a kepada tandingan selain Allah, dia masuk NERAKA. (Riwayat Bukhari).  Yang mereka seru selain Allah, tidak akan mendengar seruan dan tidak mendengar permohonan-permohonannya. Dan walaupun mereka mendengar doa-doanya, mereka pun (tandingan-tandingan selain Allah) tidak akan bisa memperkenankan doa-doa atau permohonan-permohonan mere...

MENANTANG NERAKA

MENANTANG NERAKA  Seseorang mengatakan,  "Lagian gue kan juga udah bilang, gua nggak tergila-gila sama surga, say. Gue mah di neraka juga nggak apa-apa. Gue happy," ujarnya kembali dengan mimik ceria. "Gue mending masuk neraka aja, banyak ketemu artis-artis. Bukan artis Indonesia ya. Males banget," tuturnya.  Orang yang memiliki iman, mesti merasa takut dengan ancaman Allah Ta'ala berupa neraka. Dimana neraka adalah tempat yang paling buruk untuk menetap, yang panasnya 70 kali lipat panas api di dunia.  Allah Ta’ala berfirman, إنها سآءت مستقراً ومقاماً “Sesungguhnya neraka Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman” (QS. Al-Furqan: 66). Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, نَارُكم هذِه ما يُوقدُ بنُو آدمَ جُزْءٌ واحدٌ من سبعين جزءاً من نار جهنَّم “Api yang dinyalakan oleh Ibnu Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya api Jahannam” (HR. Bukhari dan Muslim).  Di dalamnya tidak ada kesejukan, tidak ada minuman, kec...

BERSEGERALAH!!!

BERSEGERALAH!!!  Sebagian orang, dalam beramal kebaikan, selalu ditunda-tunda. Mereka katakan, "Nanti-nanti, sebentar-sebentar, masih ada waktu, tanggung nih belum selesai", akhirnya ajal datang menjemputnya, barulah mereka menyesal.  Ketahuilah, ajal itu datang tidak bisa ditunda-tunda, tidak bisa nanti-nanti, tidak bisa sebentar lagi dan tidak bisa nunggu-nunggu.  Allah Ta'ala berfirman,  وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ Dan Allah tidak akan sama sekali menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya... (Al-Munafiqun: 11).  Berkata Ibnu Katsir rahimahullah,  أي : لا ينظر أحدا بعد حلول أجله  Yakni tidak memberi tangguh kepada seorang pun bila telah datang saat ajalnya. (Tafsir Ibnu Katsir).  Berkata Abu Darda Radhiyallahu Anhu,  ذَكَرْنَا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الزِّيَادَةَ فِي الْعُمْرِ فَقَالَ: " إِنَّ اللَّهَ لَا يُؤَخِّرُ نَفْسً...

KENIKMATAN DAN KEBENARAN

KENIKMATAN DAN KEBENARAN  Ketika seseorang diberikan kenikmatan, mungkin berupa keluarga yang harmonis, isteri yang cantik, anak-anak yang sukses, jabatan yang tinggi, penghasilan yang besar, rumah yang indah, mobil yang mewah dan kenikmatan lainnya, pasti tidak semua manusia senang melihatnya, senantiasa ada saja orang yang hasad atau dengki padanya.  Orang yang membawa dan menyampaikan kebenaran mesti ada yang menentang, mengingkari atau memusuhinya. Itu sudah sunnatullah. Kalau menyampaikan kebenaran tidak ada yang menentang, mengingkari atau memusuhinya, jangan-jangan bukan kebenaran yang dibawa dan disampaikan, tetapi pembenaran.  Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah,  لا بد لكلِّ نعمة مِن حاسد، ولكلِّ حقٍّ مِن جاحدٍ ومعاند Setiap kenikmatan mesti ada orang yang hasad dan setiap kebenaran mesti ada yang mengingkari dan menentang. (Miftah Daaris Sa’adah, jilid 1 hlm. 216).  Oleh karena itu, orang yang diberi kenikmatan dan orang yang menyampaikan kebenaran, hen...

SERUPA DENGAN SYETAN

SERUPA DENGAN SYETAN  Membelanjakan harta bukan pada jalan yang benar merupakan kemubadziran. Sepak terjangnya serupa dengan syetan. Seperti membelanjakan kepada hal-hal yang maksiat, dosa, kemungkaran,  membuat kerusakan atau hal-hal yang melalaikan.  Allah Ta'ala berfirman,  إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا (27) Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan. (Al-Isra: 27).  Berkata Ibnu Katsir rahimahullah,  أي أشباههم في ذلك. وقال ابن مسعود التبذير الإنفاق في غير حق وكذا قال ابن عباس Yakni tindakan mereka serupa dengan sepak terjang setan, ibnu Mas'ud mengatakan bahwa istilah tab'zir berarti membelanjakan harta bukan pada jalan yang benar. Hal yang sama dikatakan oleh ibnu Abbas. وقال مجاهد لو أنفق إنسان ماله كله في الحق لم يكن مبذرا ولو أنفق مدا في غير حقه كان تبذيرا Mujahid mengatakan, "Seandainya seseorang membelanjakan semua hartanya dalam kebenaran, dia bukanlah termasu...

PAHA LAKI-LAKI JIKA MENGUNDANG FITNAH

PAHA LAKI-LAKI JIKA MENGUNDANG FITNAH Para ulama berbeda pendapat, apakah paha laki-laki itu aurat atau bukan. Namun pendapat jumhur ulama, paha laki-laki adalah aurat.  Di dalam Mausu'ah Al Fiqhiyah 32/57 disebutkan.  " اختلف الفقهاء في اعتبار فخذ الرجل عورة ، فذهب جمهور الفقهاء إلى أن فخذ الرجل عورة , ويجب سترها . Para Fuqoha berbeda pendapat tentang paha laki-laki itu aurat. Pendapat jumhur Fuqoha bahwasanya paha laki-laki itu aurat, wajib untuk menutupinya.  وذهب جماعة من العلماء ومن بينهم عطاء وداود , ومحمد بن جرير وأبو سعيد الإصطخري من الشافعية - وهو رواية عن أحمد - إلى أن الفخذ ليس من العورة " انتهى  Dan pendapat sekumpulan dari ulama, diantaranya 'Atha, Daud, Muhammad Bin Jarir, Abu Said dari Syafiiyyah dan riwayat dari Ahmad, bahwasannya paha (laki-laki) bukanlah aurat. Selesai.  Berkata Syekh Muhammad Sholeh Al Munajjed hafizhahullah,  اختلف أهل العلم رحمهم الله : في فخذ الرجل ، هل هو داخل في حد العورة أو لا ؟ على قولين: Ahlul ilmi rahimahumullah ...

MEMPERKAYA DIRI SENDIRI DENGAN MEMINTA-MINTA

MEMPERKAYA DIRI SENDIRI DENGAN MEMINTA-MINTA  Meminta-minta untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri kepada manusia, kalau tidak darurat, tidak boleh, tidak halal, bahkan haram hukumnya. Mintalah kepada Allah Ta'ala, kemudian berusahalah semaksimal mungkin.  Berkata Ibnu Taimiyah rahimahullah,  فَالْعَبْدُ لَا بُدَّ لَهُ مِنْ رِزْقٍ وَهُوَ مُحْتَاجٌ إلَى ذَلِكَ فَإِذَا طَلَبَ رِزْقَهُ مِنْ اللَّهِ صَارَ عَبْدًا لِلَّهِ فَقِيرًا إلَيْهِ وَإِنْ طَلَبَهُ مِنْ مَخْلُوقٍ صَارَ عَبْدًا لِذَلِكَ الْمَخْلُوقِ فَقِيرًا إلَيْهِ. وَلِهَذَا كَانَتْ " مَسْأَلَةُ الْمَخْلُوقِ " مُحَرَّمَةً فِي الْأَصْلِ وَإِنَّمَا أُبِيحَتْ لِلضَّرُورَةِ  "Seorang hamba tidak bisa tanpa rezeki dan dia membutuhkannya, jika dia meminta rezekinya kepada Allah maka dia menjadi hamba Allah dan butuh kepada-Nya. Namun jika dia memintanya kepada makhluk maka dia menjadi budak bagi makhluk tersebut dan butuh kepadanya. Oleh karena inilah meminta kepada makhluk hukum asalnya HARAM, dan hanya dibolehkan karena...

MALU PENGHALANG MENDAPATKAN ILMU

MALU PENGHALANG MENDAPATKAN ILMU Ada orang yang malu untuk menghadiri majlis ilmu. Majlis yang didalamnya dibacakan firman Allah, sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, perkataan-perkataan para salaf dan nasehat-nasehat yang baik.  Malu dilihat orang. Malu dinilai orang. Malu dibicarakan orang. Malu sudah tua, malu masih muda dan malu karena alasan-alasan lainnya. Orang seperti ini selamanya tidak akan menuntut ilmu agama.  Sama keadaannya seperti halnya orang yang sombong. Akibatnya k ebodohan dalam dirinya tidak akan pernah terangkat.  Imam Bukhari rahimahullah, menulis Bab Malu Didalam Ilmu,  Mujahid rahimahullah berkata: لا يتعلم العلم مستحي ولا مستكبر وقالت عائشة نعم النساء نساء الأنصار لم يمنعهن الحياء أن يتفقهن في الدين Tidak akan menuntut ilmu orang yang pemalu dan orang yang sombong. Berkata Aisyah radhiyallahu anha,  " Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar, yang mana rasa malu tidak menghalangi mereka untuk mempelajari agamanya.”   (Riway...

DUA KELOMPOK ORANG YANG TIDAK PERNAH PUAS

DUA KELOMPOK ORANG YANG TIDAK PERNAH PUAS Kalau seseorang sudah asik mencari ilmu. Dia akan terus mencari ilmu. Tingkatkan-tingkatkan di atasnya akan terus diraihnya.  Ada seseorang, sudah selesai S1nya, dia pun lanjut ke jenjang S2 dan S3. Ada orang yang sudah selesai belajar nahwu Al-Muyassar, dia lanjut ke imriti, kemudian Jurumiyyah, mutamimah Jurumiyyah, alfiyah dan syarahnya, qatrun nada dan syarahnya dan lain sebagainya. Dan juga ilmu-ilmu yang lainnya. Sampai ada yang lupa menikah, sedangkan umurnya tidak terasa sudah mulai lanjut.  Hal ini sama dengan orang yang memburu harta. Tidak akan pernah ada puasanya. Sudah di dapat satu pundi perhiasan dunia, dia pun akan mencari pundi-pundi yang lain, terus demikian sampai jasadnya terkubur.  Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: منهومان لا يشبعان منهوم في علم لا يشبع، منهوم في دنيا لا يشبع Dua (kelompok orang) yang tamak (rakus), yang tidak akan pernah puas (kenyang). Rakus di dalam (mencari) ilmu,...

BATU KERAS PUN BERLUBANG TERKENA TETESAN AIR

BATU KERAS PUN BERLUBANG TERKENA TETESAN AIR Jika seseorang merasakan memiliki kecerdasan dibawah rata-rata, hendaklah bersungguh-sungguh lagi dalam belajar. Tekun, sabar dan jangan putus asa, terus mencoba dan terus mengulang. Insya Allah, Allah Ta'ala akan bukakakan kemudahan demi kemudahan.  Al Baghdadi rahimahullah membacakan sebuah kisah,  كان رجل يطلب العلم فلا يقدر عليه ، فعزم على تركه ، فمر بماء ينحدر من رأس جبل على صخرة قد أثر الماء فيها . Dulu ada seorang penuntut ilmu akan tetapi tidak sanggup sehingga dia bertekad meninggalkannya, lalu dia pun melewati air yang turun dari puncak gunung, yang mengenai sebuah batu, air itu telah menimbulkan bekas pada batu,  فقال: الماء على لطافته قد أثر في الصخرة على كثافتها !! ، فليس العلم بألطف من الماء ، وليس قلبي أقسى من الصخرة ، والله لأطلبن العلم. فطلب فأدرك. . maka dia pun berkata : Air itu dengan kelembutannya mampu memberikan bekas pada batu yang tebal, demi Allah aku akan benar-benar menuntut ilmu, akhirnya ia pun men...

MENGHADAPI CELAAN DAN MAKIAN

MENGHADAPI CELAAN DAN MAKIAN Kalau ada seseorang mencela, menghina atau mencaci-maki, sebagian orang akan marah dan berbalik marah, bahkan akan membalasnya.  Namun tidak demikian dengan salah seorang salaf, justru dia akan memaafkannya. Inilah yang berat. Mengikuti para salaf dengan baik itu bukan hal yang mudah dilakukan, hanya mudah diucapkan.  Berkata Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhuma, لو أن رجلا شتمني في أذني هذه واعتذر إلي في أذني الأخرى لقبلت عذره “Seandainya ada seseorang yang MENCELAKU di salah satu telingaku, lalu orang itu meminta maaf padaku di telingaku yang lain, maka aku terima maafnya.” (Al-Adab Asy-Syar'iyyah, karya Ibnu Muflih Al-Hanbali).  Begitulah para salaf, mereka mengikuti wejangan dan nasehat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk tidak membalas celaan, hinaan dan makian. Karena tahu betapa besarnya pahala didapatkan dengan tidak membalasnya.  Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠ...

BIOGRAFI SANG TELADAN

BIOGRAFI SANG TELADAN  Betapa banyak orang yang dulunya dipuji-puji, disanjung, ditulis latar belakang pendidikannya, guru-guru atau syekh-syekhnya, jasa-jasanya dan lain sebagainya yang seakan menjadi contoh dan tauladan. Namun fitnah datang, si pulan ini pun jatuh kepada berbagai macam penyimpangan. Akhirnya masyarakat pun antipati, mencela, meninggalkan dan mentahdzirnya.  Oleh karena itu, jadikanlah teladan orang-orang yang telah meninggalkan dunia yang meninggalkan kebaikan-kebaikan, keutamaan-keutamaan, jasa-jasanya, ucapan dan tulisannya yang bermanfaat, seperti para sahabat, para salaf dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, bukan orang-orang yang masih hidup. Karena sesungguhnya orang yang masih hidup itu masih tidak aman dari fitnah.  Berkata Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, من كان منكم مستناً فليستن بمن قد مات، فإن الحي لا تؤمن عليه الفتنة، أولئك أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم، كانوا أفضل هذه الأمة، أبرها قلوباً، وأعمقها علماً، وأقلها تكلفاً، قوم اختار...

BERATNYA MENUNTUT ILMU BAGI YANG SUDAH BERKELUARGA

BERATNYA MENUNTUT ILMU BAGI YANG SUDAH BERKELUARGA  Anak kedua saya, setahun lalu dilamar oleh seorang anak muda yang masih kuliah (semester tiga) di STAI Ali Bin Abi Thalib Surabaya. Belum ada mata pencahariannya dan penghasilannya. Tetapi jatah rizkinya pasti ada.  Orang tuanya mantu saya, menyanggupi untuk membiayai kuliah anaknya sampai selesai dan biaya nafkah untuk keluarganya selama kuliah, supaya bisa konsentrasi menuntut ilmu.  Anak laki-laki saya (sekarang berumur 23 tahun) yang mondok di As Sunnah Pasuruan, sudah tingkatan kelas Umar (kelas tiga), saya sampaikan selesaikan dulu mondoknya yang tinggal setahun lagi, baru menikah. Karena kalau sudah menikah, akan tersibukkan dengan mencari nafkah, isteri dan anak.  Memang ada sebagian orang sanggup menuntut ilmu, menafkahi anak isteri dan mengurus rumah tangganya, tanpa bantuan dari orang tua atau pihak lain, namun itu jumlahnya tidak banyak. Untuk itu sebaiknya dan sangat dianjurkan menuntut ilmu itu masih b...

RAJIN SHALAT, MASIH BERBUAT KEJI DAN MUNKAR

RAJIN SHALAT, MASIH BERBUAT KEJI DAN MUNKAR  Banyak orang yang melakukan berbagai macam perbuatan kemungkaran dan kekejian, dipastikan orang tersebut tidak shalat.  Namun tidak sedikit orang yang rajin shalat, tetapi masih hobi melakukan perbuatan keji dan mungkar. Kenapa bisa demikian? Kemungkinan shalatnya tidak benar. Tidak menunaikan rukun-rukunnya, syarat-syaratnya dan kekhusyuannya.  Karena jika shalatnya benar, pasti dapat menjadi pengekang diri dari kebiasaan melakukan kedua perbuatan tersebut dan mendorong pelakunya dapat menghindarinya.  Berkata Syaikh Robi’ bin Hadi Al Madkholi  hafidzahullah,  فإذا رأيت من يأتي الفحشاء والمنكر، فإما أنه لا يصلي، وإما أن في صلاته خللا Maka apabila kamu melihat orang yang melakukan perbuatan keji dan kemungkaran, maka mungkin jadi sesungguhnya dia itu tidak sholat dan mungkin didalam sholatnya itu rusak (kacau). (Nufhatul Huda wal Iman 157).  Perkataan beliau berdasarkan alquran dalam surah al Ankab...

MENINGGALKAN JUALAN BAWANG

MENINGGALKAN JUALAN BAWANG  Menuntut ilmu itu betul-betul harus totalitas, tidak setengah-tengah atau hanya sisa waktunya.  Semestinya yang mau menuntut ilmu yang lebih maksimal, dia menjauh dari perniagaannya dan menutup tokonya. Dia biarkan kebun, ladang atau sawahnya tidak digarap. Dan dia tinggalkan teman-teman bergaulnya. Bahkan ketika saudara dekatnya meninggal dunia, tidak sempat menyaksikan jenazahnya, karena jauhnya tempat menuntut ilmu dan sibuknya belajar.  Berkata Abu Ahmad Nasr bin Ahmad al-Iyadhi rahimahullah seorang ahli Fiqih dari Samarkand,  لا ينال هذا العلم إلا من عطّل دُكانه, وخرّب بستانه, وهجر إخوانه, ومات أقرب أهله إليه فلم يشهد جنازته. الجامع لأخلاق الراوي وآداب السامع|2:174 Ilmu ini tidak akan diperoleh kecuali oleh orang yang menutup tokonya, menelantarkan (menghancurkan) kebunnya, meninggalkan teman-temannya dan ketika salah seorang keluarga dekatnya meninggal, dia tidak ikut menyaksikan jenazahnya. (al-Jaami’ li Akhlaqi ar-Rawi wa Aadab as-...

KEMBALI KE KUDA

KEMBALI KE KUDA Tahun 70 sampai 80 an, kalau saya dan keluarga mau bersilaturrahim ke kakek di desa Sukaraja Jatiwangi Majalengka,  dari kampung Paseureuhan Sutawangi senantiasa pulang pergi memakai DELMAN. Karena waktu itu tidak ada mobil angkutan pedesaan.  Awal tahun 90 an, saya singgah di Mataram Lombok NTB, dimana-mana masih banyak CIDOMO (delman). Dan masyarakat masih menggunakan jasanya.  Masih di awal tahun 90 an, kalau mau ke Desa Ngali Bima NTB, saya dan rekan-rekan guru SMPN 1 Ngali, dari Belo ke Ngali, naik BENHUR (delman). Sama seperti waktu di kampung, tidak ada mobil trayek kesana.  Tahun 2000 an, saya singgah di Bitung Menado, rumah kakak Ipar. Di pasar Bitung dekat pelabuhan laut, masih banyak BENDI (delman) yang digunakan masyarakat sebagai angkutan penumpang.  Mungkin sudah saatnya tunggangan pribadi atau umum kembali ke kuda. Dengannya tidak perlu lagi menggunakan BBM. Tidak pusing mau BBM naik atau turun. Cukup si kuda dikasih makan, minum d...

INDIKASI TERKENA FITNAH

INDIKASI TERKENA FITNAH  Banyak sudah terjadi dalam kehidupan, berubahnya seseorang dalam pemikiran dan amalan. Kemaren pemahaman atau amalannya A, hari ini B, besoknya C.  Dulu mengharamkan musik, sekarang membolehkan. Dulu membid'ahkan acara maulid, sekarang tidak mengapa, dulu mengatakan acara ulang tahun meniru orang kafir, sekarang tidak apa-apa dan lain sebagainya.  Kenapa ini bisa terjadi?  Diantara sebab yang paling mempengaruhi adalah berikut ini, Pertama, Ilmunya yang tidak kokoh. Seseorang itu, kalau ilmunya  tidak kokoh, ketika dia membaca tulisan atau mendengar ceramah seseorang, mesti mudah terombang ambing, mudah terbawa hanyut, mudah mengikuti kemana angin bertiup, mudah ragu dan bimbang dan mudah berubah keyakinan.  Berkata Ibnul Qayyim rahimahullahu : " الراسخ فِي الْعلم لَو وَردت عَلَيْهِ من الشّبَه بِعَدَد أمواج الْبَحْر مَا أزالت يقينه وَلَا قدحت فِيهِ شكا ". مفتاح دار السعادة (1/ 140) "Ar-Rāsikh fil 'ilmi (orang yang kokoh dalam ilmu) ...

KENAPA KAMU DIAM?

KENAPA KAMU DIAM TERUS MEMERUS?  Banyak orang yang cari aman, tidak mau ribut, tidak mau cari masalah, akhirnya diam terus menerus dan tidak memihak, tidak membenarkan dan tidak mensalahkan. Pokoknya tidak mau mengambil resiko dan tidak mau ada orang yang memusuhinya.  Berkata Syekh Robi Hafizhohulloh,  " و السكوت الدائم والحياد الدائم هذا خذلان للحق "  «  بهجة القاريء77-78 ». Dan diam yang terus menerus dan tidak memihak yang terus menerus, ini menelantarkan bagi kebenaran. 《Bahjatul Qori : 77-78》. Jika seseorang yang memilki ilmu, kemudian diam saja, tidak menyampaikan yang haq, lantas bagaimana manusia bisa mengetahui yang haq?  Berkata Syekh Robi' hafizhahullah,  كيف يعرف الناس الحق وأنت ساكت ؟ مجموع الفتاوى (211-212/14).  Bagaimana manusia mengetahui yang benar, sedangkan kamu diam saja. (Majmu Fatawa 14/211-212). Sumber : http://www.tasfiatarbia.org/vb/showthread.php?p=85300 Kalau ahlul haq diam saja, tidak menjelaskan kepada manusia bahwa i...

BERDOA DI HARI JUMAT

BERDOA DI HARI JUMAT Hari Jum’at, dari mulai pagi hari sampai tenggelam matahari merupakan waktu-waktu yang tepat untuk berdoa. Maka hendaklah perbanyak doa. Karena sesungguhnya segala doa akan dikabulkan.  Lebih ditekankan lagi berdoa ketika khatib duduk diantara dua khutbah sampai selesai shalat. Dan dari mulai bada shalat ashar sampai tenggelam matahari.  Berkata Syaikh Bin Baz rahimahullah,  وجميع أوقات الجمعة كلها محل دعاءٍ، إذا دعا بعد صلاة الجمعة، أو في الصباح، في أي جزءٍ من يوم الجمعة تُرجى فيه الإجابة،  Seluruh waktu-waktu (di hari) jum’at semuanya tempat (terkabulkannya) do’a. Apabila dia berdoa setelah shalat Jum’at atau dipagi hari, itu termasuk bagian dari hari Jum’at,  diharapkan padanya diijabah (doanya).  لكن هاتان الساعتان أرجى الساعات للإجابة، وهما: ما بين أن يجلس الإمام على المنبر إلى أن تُقضى الصلاة، وما بين صلاة العصر إلى غروب الشمس، نعم.  Akan tetapi dua waktu ini lebih diharapkan waktu-waktu untuk diijabah. Kedua waktu tersebut a...

SEPERTI MINUM RACUN

SEPERTI MINUM RACUN Seseorang yang berbuat dosa, maka dia seperti meminum racun. Racun itu sangat membahayakan dan bisa membunuhnya. Maka hendaklah mencari penawar dan obatnya.  Taubat adalah penawar dan obatnya. Dan jika ingin kembali pulih dan sehat walafiat, perbanyaklah melaksanakan ketaatan-ketaatan yang Allah dan RasulNya syariatkan.  Berkata Ibnul Qoyyim rahimahullahu, الذنب بمنزلة شرب السم، والتوبة ترياقه ودواؤه، والطاعة هي الصحة والعافية “Dosa itu seperti meminum racun, taubat penawar dan obatnya dan ketaatan adalah kesehatan dan kesembuhan.” (Madaarijus Saalikin, 1/222). Dan berkata Ibnul Qoyyim rahimahullah,  أَنَّ الذُّنُوبَ وَالْمَعَاصِيَ تَضُرُّ، وَلَا بُدَّ أَنَّ ضَرَرَهَا فِي الْقَلْبِ كَضَرَرِ السُّمُومِ فِي الْأَبْدَانِ عَلَى اخْتِلَافِ دَرَجَاتِهَا فِي الضَّرَرِ، وَهَلْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ شَرٌّ وَدَاءٌ إِلَّا سَبَبُهُ الذُّنُوبُ وَالْمَعَاصِي “Sesungguhnya dosa-dosa dan maksiat-maksiat membahayakan. Dan pasti membahayakan pada hati, seperti bah...

SEDIKITNYA TAUFIQ

SEDIKITNYA TAUFIQ Tidak sedikit para ustadz dan thulabul ilmi yang mengetahui berbagai macam ilmu dan berbagai keutamaan dari amal-amal shaleh, namun yang diamalkan dari ilmunya hanya sedikit.  Apa penyebab itu semua?  Penyebabnya adalah karena dosa-dosa yang dilakukan.  Perhatikanlah, introspeksi dirilah,  ketika beratnya mengamalkan ketaatan dan lemahnya  dihadapan hawa nafsu dan syahwat, itu semua akibat dosa-dosa.  Berkata Fudhail Bin Iyad rahimahullah,   كثرة الذنوب تسبب قلة التوفيق. شعب الإيمان (٦٥٣٢). Banyak dosa-dosa sebab sedikitnya taufiq. (Syu'abul Iman 6532). Seorang Syekh berkata kepada muridnya,  .... ﺍﻥ ﺍﻋﻈﻢ ﻋﻘﺎﺏ ﻣﻤﻜﻦ ﺍﻥ ﺗﺘﻠﻘﺎﻩ ﻫﻮ ﻗﻠﺔ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﺍﻟﻰ ﺍﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺨﻴﺮ.  ﺍﻟﻢ ﺗﻤﺮ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻻﻳﺎﻡ ﺩﻭﻥ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﻟﻠﻘﺮﺍﻥ.  ﺍﻟﻢ ﺗﻤﺮ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﻠﻴﺎﻟﻲ ﺍﻟﻄﻮﺍﻝ ﻭﺃﻧﺖ ﻣﺤﺮﻭﻡ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ .. Sesungguhnya hukuman yang paling besar dan mungkin kamu temui adalah sedikitnya taufik kepada amal-amal kebaikan  Tidakkah kamu perhatikan atasmu, hari-hari berlalu ta...

JALAN KEBAHAGIAAN DUNIA DAN AKHIRAT

JALAN KEBAHAGIAAN DUNIA DAN AKHIRAT  Jika seseorang menginginkan kebahagiaan akhirat, maka bertakwalah dengan sebenar-benarnya takwa.  Jika seseorang menginginkan kebahagiaan dunia, maka hendaklah mendengar dan taat kepada penguasa muslim selama tidak memerintahkan untuk berbuat maksiat.  Dan yang menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat, hendaklah bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, mendengar dan mentaati penguasa muslim pada perkara yang makruf.  Berkata Al Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah,  أما التقوى، فهي كافلة بسعادة الآخرة لمن تمسك بها Adapun takwa, maka ia menjamin kepada kebahagiaan akhirat bagi orang  yang berpegang teguh dengannya. وأما السمع والطاعة لولاة أمور المسلمين، ففيها سعادة الدنيا، وبها تنتظم مصالح العباد في معايشهم، وبها يستعينون على إظهار دينهم وطاعة ربهم". جامع العلوم والحكم  (١١٧/٢) Dan adapun mendengar dan taat kepada pemimpin kaum muslimin maka padanya kebahagiaan dunia, dengannya akan teratur kemaslahatan para...