KEMBALI KE KUDA

KEMBALI KE KUDA

Tahun 70 sampai 80 an, kalau saya dan keluarga mau bersilaturrahim ke kakek di desa Sukaraja Jatiwangi Majalengka,  dari kampung Paseureuhan Sutawangi senantiasa pulang pergi memakai DELMAN. Karena waktu itu tidak ada mobil angkutan pedesaan. 

Awal tahun 90 an, saya singgah di Mataram Lombok NTB, dimana-mana masih banyak CIDOMO (delman). Dan masyarakat masih menggunakan jasanya. 


Masih di awal tahun 90 an, kalau mau ke Desa Ngali Bima NTB, saya dan rekan-rekan guru SMPN 1 Ngali, dari Belo ke Ngali, naik BENHUR (delman). Sama seperti waktu di kampung, tidak ada mobil trayek kesana. 

Tahun 2000 an, saya singgah di Bitung Menado, rumah kakak Ipar. Di pasar Bitung dekat pelabuhan laut, masih banyak BENDI (delman) yang digunakan masyarakat sebagai angkutan penumpang. 

Mungkin sudah saatnya tunggangan pribadi atau umum kembali ke kuda. Dengannya tidak perlu lagi menggunakan BBM. Tidak pusing mau BBM naik atau turun. Cukup si kuda dikasih makan, minum dan kandang. 

Insya Allah lambat atau cepat suatu saat, ketika BBM habis semua, pada akhirnya akan kembali ke kuda. Termasuk berperang, tidak ada lagi pesawat tempur, tank dan peralatan lainnya yang tergantung dengan bahan bakar. 

Sudah semestinya kaum muslimin mempersiapkan kuda, baik untuk tunggangan maupun untuk berperang. 

Allah ta’ala berfirman, 

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لا تُظْلَمُونَ

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)” [QS. Al-Anfaal : 60].

Keutamaan memelihara kuda sungguh luar biasa. Adanya kebaikan di dunia dan akhirat. Dan juga pahala yang besar. 

عن ابن عمر رضي الله عنهما : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «الخَيْل مَعقُودٌ في نَوَاصِيهَا الخَيْر إلى يوم القِيامة». 

وعن عروة البارقي رضي الله عنه : أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «الخيل مَعقُودٌ في نَوَاصِيهَا الخَيْر إلى يوم القيامة: الأجر، والمَغْنَم». 
[صحيح] - [حديث ابن عمر متفق عليه. وهذا لفظ البخاري. حديث عروة البارقي متفق عليه]

Dari Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhumā-, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Kuda itu di ubun-ubunnya terpatri kebaikan sampai hari kiamat." 

Dari Urwah Al-Baraqi -raḍiyallāhu 'anhu-, bahwa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Kuda itu di ubun-ubunnya terikat kebaikan sampai hari kiamat: pahala dan harta rampasan." (Muttafaq 'alaih). 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

مَنِ احْتَبَسَ فَرَسًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِيمَانًا بِاللَّهِ، وَتَصْدِيقًا بِوَعْدِهِ فَإِنَّ شِبَعَهُ وَرِيَّهُ، وَرَوْثَهُ، وَبَوْلَهُ فِي مِيزَانِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ 

 “Barang siapa yang memelihara seekor kuda untuk fii sabilillah karena iman kepada Allah dan membenarkan janji-Nya maka sesungguhnya setiap makanan kuda itu, minumannya, kotorannya dan kencingnya akan menjadi timbangan (kebaikan) baginya pada hari qiyamat”. (Riwayat Bukhari).

AFM

Copas dari berbagai sumber 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?