RAJIN SHALAT, MASIH BERBUAT KEJI DAN MUNKAR
RAJIN SHALAT, MASIH BERBUAT KEJI DAN MUNKAR
Banyak orang yang melakukan berbagai macam perbuatan kemungkaran dan kekejian, dipastikan orang tersebut tidak shalat.
Namun tidak sedikit orang yang rajin shalat, tetapi masih hobi melakukan perbuatan keji dan mungkar. Kenapa bisa demikian? Kemungkinan shalatnya tidak benar. Tidak menunaikan rukun-rukunnya, syarat-syaratnya dan kekhusyuannya.
Karena jika shalatnya benar, pasti dapat menjadi pengekang diri dari kebiasaan melakukan kedua perbuatan tersebut dan mendorong pelakunya dapat menghindarinya.
Berkata Syaikh Robi’ bin Hadi Al Madkholi hafidzahullah,
فإذا رأيت من يأتي الفحشاء والمنكر، فإما أنه لا يصلي، وإما أن في صلاته خللا
Maka apabila kamu melihat orang yang melakukan perbuatan keji dan kemungkaran, maka mungkin jadi sesungguhnya dia itu tidak sholat dan mungkin didalam sholatnya itu rusak (kacau). (Nufhatul Huda wal Iman 157).
Perkataan beliau berdasarkan alquran dalam surah al Ankabut ayat yang ke 45.
Allah Ta'ala berfirman,
.. وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ
Dan dirikanlah salat, sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadah-ibadah yang lain). (Al-'Ankabut: 45).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah,
يعني : أن الصلاة تشتمل على شيئين : على ترك الفواحش والمنكرات ، أي : إن مواظبتها تحمل على ترك ذلك
Yakni, shalat itu mengandung dua hikmah, yaitu dapat menjadi pencegah diri dari perbuatan keji dan perbuatan munkar. Maksudnya dapat menjadi pengekang diri dari kebiasaan melakukan kedua perbuatan tersebut dan mendorong pelakunya dapat menghindarinya. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata As Sa'di rahimahullah,
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ والفحشاء: كل ما استعظم واستفحش من المعاصي التي تشتهيها النفوس.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar”, perbuatan keji adalah segala dosa yang tergolong besar dan terhitung keji, berupa segala bentuk maksiat yang dikehendaki oleh nafsu.
والمنكر: كل معصية تنكرها العقول والفطر.
ووجه كون الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر، أن العبد المقيم لها، المتمم لأركانها وشروطها وخشوعها، يستنير قلبه، ويتطهر فؤاده، ويزداد إيمانه، وتقوى رغبته في الخير، وتقل أو تعدم رغبته في الشر، فبالضرورة، مداومتها والمحافظة عليها على هذا الوجه، تنهى عن الفحشاء والمنكر، فهذا من أعظم مقاصدها وثمراتها.
Sedangkan mungkar adalah setiap maksiat yang diingkari oleh akal sehat dan fitrah. Dan sisi “keberadaan shalat”, dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar adalah bahwa seorang hamba yang menegakkannya, menunaikan rukun-rukun, syarat-syarat dan kekhusyuannya, maka hatinya akan bersinar, jiwanya menjadi suci, imannya bertambah dan kemauannya pada kebaikan makin kuat, serta kemauannya pada keburukan berkurang atau habis. Secara pasti,”konsisten pada shalat,” dan memeliharanya akan mencegah perbuatan keji dan kemungkaran. Demikianlah di antara tujuan shalat dan buahnya. (Tafsir As Sa'di).
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar