HIDUP DI KAMPUNG ATAU DI KOTA
HIDUP DI KAMPUNG ATAU DI KOTA
Sebagian orang, lebih memilih hidup di kota, diantara pertimbangannya adalah karena faktor ekonomi dan karena masalah pendidikan.
Hidup di kota, katanya lebih menjanjikan. Lebih banyak lapangan pekerjaan dan banyak yang bisa dikerja. Begitu pula pendidikan, banyak yang bermutu dan berkualitas.
Kalau saya sendiri, lebih memilih tidak hidup di kota. Yang membuat saya tidak betah hidup di kota, yang paling utama adalah panas dan macetnya.
Sedangkan hidup di kampung, cuacanya masih segar, tidak terlalu panas, jauh dari polusi, alamnya masih indah dipandang mata dan hidup bermasyarakat masih terasa erat dan bersahabat serta tidak mengenal yang namanya macet.
Kalau masalah rizki, dimana pun hidup, rizki mesti ada, di kota maupun di desa. Allah Ta'ala telah menjamin rizki makhluk-Nya. Yang terpenting betul-betul bertawakkal kepada Allah, kemudian mencari sebab-sebab datangnya rizki dengan bekerja mencari nafkah.
Dan satu hal lagi, mendidik anak di kampung, tidak serepot di kota. Di kampung pergaulannya anak-anak masih bisa dikontrol dan dikendalikan.
Berbeda dengan di kota, mengawasi anak mesti super lebih. Dimana pergaulan anak-anak sudah diluar ambang batas.
Tugas utama seorang bapak, di kampung maupun di kota adalah sama, terus memperbaiki diri, anak dan isteri agar menjadi insan taqwa, yang menyelamatkannya dari api neraka.
Allah Ta'ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ...
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu...(QS. At Tahrim : 6).
Berkata Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At-Tahrim: 6):
اتقوا الله وأوصوا أهليكم بتقوى الله
Bertakwalah kamu kepada Allah dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk bertakwa kepada Allah. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata Al-‘Allamah asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah :
“الفتنة شديدة الآن لا تغفلوا عن أولادكم ونسائكم”. إغاثة اللهفان 17-06-1437هـ
Fitnah sekarang semakin dahsyat, jangan kalian lalai (menjaga) anak-anak kalian dan isteri-isteri kalian.” (Ighatsah al-Lahfan 17-06-1437 H).
AFM
Komentar
Posting Komentar