Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Manfaatkan Hari Ini

MANFAATKAN HARI INI Jika hari ini seseorang sehat badannya, aman dan tenang keadaannya, maka beramalah kebaikan dan sibukkan diri dengan berbagai ketaatan. Karena kalau badan sakit dan keadaan tidak aman dan tidak tenang, sulit untuk beramal kebaikan dan melakukan ketaatan-ketaatan. Berkata Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah : عمر الإنسان أيام معدودة، فما دمت معافا في بدنك وفي أمن واستقرار فسارع إلى الاشتغال بالطاعات "Umur manusia hanyalah hari-hari yang bisa dihitung, maka selama engkau diberi kesehatan badan dan dalam keadaan aman dan tenang, maka bersegeralah untuk menyibukkan diri dengan ketaatan." (Syarh Kitab al-Kabair,565). Seorang ulama salaf mengatakan, bahwasanya dunia ini hanya tiga hari, kemarin, hari ini dan besok. Maka manfaatkan sekarang juga, dihari ini, untuk beramal kebaikan. Karena yang kemarin sudah berlalu, tidak bisa diulang kembali dan besok belum tentu umur seseorang sampai hari esok. Salah seorang ulama mengatakan : إنما الدنيا إذا فكرت فيها: ثلاثة...

Menghidupkan Sunnah

MENGHIDUPKAN SUNNAH Ahlul bid'ah adalah suatu kaum yang sangat kreatif dan inovatif dalam membuat perkara baru dalam agama. Mereka modifikasi ajaran agama yang sudah ada. Atau mereka mengkolaborasikan ajaran islam dengan ajaran agama lain atau dengan kearifan lokal adat istiadat. Kemudian hasil dari penemuan amalan barunya, dipublikasikan dan disebarluaskan. Bahkan mereka mendokrinasikan dan menjustifikasikan kepada orang lain, bahwa ini adalah amalan baik dan benar. Disetiap tahunnya, orang yang membuat bid'ah dalam perkara agama selalu ada. Bid'ah terus berkembang biak semakin banyak dan akhirnya mematikan sunnah. Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma : مَا أَتَى عَلَى النَّاسِ عَامٌ إِلا أَحْدَثُوا فِيهِ بِدْعَةً، وَأَمَاتُوا فِيهِ سُنَّةً، حَتَّى تَحْيَى الْبِدَعُ، وَتَمُوتَ السُّنَن ُ “Setiap tahun ada saja orang yang membuat bid’ah dan mematikan sunnah, sehingga yang hidup adalah bid’ah dan sunnah pun mati.” (HR. Ath Thobroniy dalam Al Mu’jam Al Kabir). Berkata Hasa...

Menikahkan Anak

MENIKAHKAN ANAK  Punya anak perempuan, sulit dan berat menjaganya. Dan yang lebih tidak mudah lagi, mencarikan jodoh untuknya. Kalau ada yang datang, yang baik agamanya dan akhlaknya, serta sekufuk dengan anak saya, insya Allah saya terima dan tentunya dengan persetujuan anak saya. Kalau tidak baik agama dan akhlaknya serta tidak sekufuk, saya pun akan menolaknya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إذا جاءَكم مَن ترضَونَ دينَه وخُلقَه فأنكِحوهُ ، إلَّا تفعلوا تَكن فتنةٌ في الأرضِ وفسادٌ كبير “Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan besar di muka bumi” (HR. Tirmidzi no.1085. Al Albani berkata dalam Shahih At Tirmidzi bahwa hadits ini hasan lighairihi). Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata: " إذا اختارت من ليس بكفء في دينه ، فإن لوليها أن يمنع النكاح ، ولا حرج عليه في المنع حينئذٍ ، حتى لو بقيت بدون زوج ، وإذا لم ترض إلا بزوج لا يرضى دينه فإن لأبيها أن يمنعه...

Toleransi Agama Di Kampung

TOLERANSI AGAMA DI KAMPUNG Di tempat kami di kampung, banyak sekali orang-orang Cina keturunan yang beragama kristen atau katolik. Saking banyaknya, mereka pun memiliki 4 atau 5 gereja dan 1 bihara klenteng. Waktu kami sekolah di SDN 2 Sutawangi Jatiwangi Majalengka, beberapa puluh tahun yang lalu, teman satu kelas hampir setengahnya orang keturunan Cina yang beragama Nasrani atau Katolik. Kami biasa bergaul dan berteman dengan mereka. Dan kami diajari toleransi beragama yang baik oleh guru-guru kami. Setiap pelajaran agama, kami pisah kelas. Yang beragama islam di ajar oleh guru agama islam dan yang nasrani di ajar oleh guru agama nasrani. Kalau guru agama nasrani tidak ada, teman-teman nasrani dipersilahkan main diluar.  Namun sekarang, setelah beberapa puluh tahun berlalu, datanglah sekelompok orang yang mengajari toleransi kebablasan. Mereka membolehkan mengucapkan selamat dan ikut hadir di gereja-gereja mereka dalam ibadah mereka.  Toleransi ala liberalisme dan pluralisme...

Semaksimal Mungkin Menolong Orang Lain

SEMAKSIMAL MUNGKIN MEMBANTU ORANG LAIN Jika seseorang memerlukan bantuan, tolonglah dan bantulah semaksimal mungkin. Ingatlah, suatu ketika Allah Ta'ala akan membantu dan menolongnya ketika turunnya pertolongan itu sangat diharapkan. Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah : كان شيخ الإسلام ابن. تيمية يسعى في حوائج الناس سعياً شديداً . لأنه يعلم أنه كلما أعان غيره أعانه الله “Dahulu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah selalu berusaha dengan keras untuk membantu kebutuhan manusia. Karena beliau tahu bahwa setiap kali beliau menolong orang lain, pasti Allah akan menolongnya. (Roudhotul Muhibbin 1/168). Keyakinan beliau ini, sesuai dengan yang disabdakan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dalam haditsnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ  وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا س...

Sibuk Urusan Dunia

SIBUK URUSAN DUNIA Mencari kehidupan dunia, kadang menyibukkan. Selesai pekerjaan yang satu, pekerjaan lain sudah menunggu.  Urusan yang satu terselesaikan, ada lagi urusan yang lain. Rampung pesanan yang satu, pesanan lain sudah ada. Satu proyek tuntas, di depan ada proyek baru. Terus begitu dan terus menyibukkan. Yang kadang saking sibuknya, akhirat pun terlalaikan. Al-Hasan Al Bashri rohimahullaah berkata, إياكم وما شغل من الدنيا، فإن الدنيا كثيرة الأشغال، لا يفتح رجل على نفسه باب شغل إلا أوشك ذلك الباب أن يفتح عليه عشرة أبواب  “Janganlah kalian sibuk dengan urusan dunia, karena dunia itu sangatlah menyibukkan. Tidaklah seseorang membukakan satu pintu kesibukan untuk dirinya, melainkan akan terbuka baginya sepuluh pintu kesibukan lainnya.” (Hilyatul Auliyaa’, II/153). Dan hati seseorang selamanya susah untuk baik, selama kesibukan mencari dunia terus mendominasi kehidupannya. Asy-Syaikh al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata, ومن أسباب صلاح القلب ...

Doa Meringankan Azab Kubur

DOA MERINGANKAN AZAB KUBUR Jika seorang muslim (mukmin) meninggal dunia, doa seorang muslim lainnya untuknya sangat bermanfaat untuk meringankan siksa di dalam kubur apabila dia di siksa dalam kubur. Apatah lagi doa seorang anak kepada orang tuanya. Untuk itu berdoalah kepada Allah Ta'ala ampunan, rahmat dan keselamatan untuknya, terutama kedua orang tua. Berkata Asy Syaikh Al Utsaimin rahimahullah, قد يكون الإنسان معذباً في قبره. فإذا سألت الله له السلامة سلِم “Seseorang kadang mendapatkan adzab di dalam kubur. Maka apabila kamu memohon kepada Allah keselamatan baginya, dia selamat. (Asy Syarhul Mumti’ (5/384)). Berkata Asy Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah : " فعذاب القبر قد ينقطع عن الميت المؤمن العاصي إن كان يعذب في قبره بسبب دعاء أو صدقة".[[العقيدة الواسطية 144]] "Adzab kubur terkadang bisa terputus dari si mayit mukmin yang bermaksiat, apabila ia diadzab di kuburnya dengan sebab doa dan sedekah. (Al 'Aqidah Al Wasithiyyah (144)). Syaikh Utsaimin rahimah...

Menyelamatkan Dari Azab Allah

MENYELAMATKAN DARI AZAB ALLAH Salah satu amalan yang menyelamatkan seseorang dari azab dan siksa Allah di akhirat adalah berdzikir kepada Allah Ta'ala. Mu’adz bin Jabal radliallahu ‘anhu berkata  ﻣَﺎ ﺷَﻲْﺀٌ ﺃَﻧْﺠَﻰ ﻣِﻦْ ﻋَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣِﻦْ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ Tidak ada sesuatu yang lebih dapat menyelamatkan dari adzab Allah daripada dzikir kepada Allah. Riwayat Ahmad dengan isnad hasan. Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda, مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ عَمَلًا قَطُّ أَنْجَى لَهُ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ “Tak ada amalan yang dikerjakan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah dibanding dzikir kepada Allah”. Riwayat Ahmad. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih. Untuk itulah, perbanyaklah mengingat Allah Ta'ala. Amalan yang bisa menyelamatkan dari azab Allah dan mengantarkan seseorang kepada kedudukan yang tinggi serta tempat kembali yang baik, yakni surga. Allah Ta'ala berfirman : يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرٗا كَثِيرٗ...

Memuji Dan Membela Ahlul Bid'ah

MEMUJI DAN MEMBELA AHLUL BID'AH Kalau ada seseorang, penuntut ilmu atau mungkin seorang ustadz, senantiasa memuji, menyanjung dan membela ahlul bid'ah, tetapi marah, mendebat dan menyerang kalangan ikhwah atau ustadz salaf yang memperingatkan kebid'ahannya dan penyimpangannya ahlul bid'ah tersebut, dikarenakan mungkin ahlul bid'ah itu sejalan dengannya dalam pilihan politik dan kepentingan. Maka hati-hatilah dengan tipe orang seperti ini. Dia jahil dari manhaj salaf, walaupun dia mengaku di atas manhaj salaf dan orang yang memiliki maksud dan tujuan tertentu. Jauhi majlisnya, jangan dengar ceramah dan baca tulisannya, jangan menjadi followernya dan peringatkan umat darinya. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah : { و يجب عقوبة كل من انتسب إلى أهل البدع أو ذب عنهم أو أثنى عليهم أو عظم كتبهم أو عرف بمساعدتهم و معاونتهم أو كره الكلام فيهم أو أخذ يعتذر لهم،  بل تجب عقوبة كل من عرف حالهم و لم يعاون على القيام عليهم؛ فإن القيام عليهم من أوجب الواجبات. } “...

Hilangnya Kelezatan Ibadah

HILANGNYA KELEZATAN IBADAH Seseorang mungkin pernah merasakan lezatnya ibadah. Asyik masyuk menikmati bertaqarrub kepada Allah tanpa lelah. Namun kenapa saat ini seakan itu hilang dan sirna. Sekarang terasa hampa, kering dan gersang. Apa penyebabnya ini semua? Penyebabnya adalah dosa dan maksiat yang dilakukan. Berkata Yahya bin Mu'adz rahimahullah : سَقَمُ الجسد بالأوجاع، وسَقَمُ القلوب بالذنوب؛ فكما لا يجد الجسد لذة الطعام عند سقمه، فكذلك القلب لا يجد حلاوة العبادة مع الذنوب" (ذم الهوى:68) "Sakit pada tubuh disebabkan penyakit, sedangkan sakit pada hati disebabkan dosa-dosa. Jadi sebagaimana tubuh tidak merasakan lezatnya makanan ketika sakitnya, demikian pula hati tidak merasakan kelezatan ibadah bersamaan dengan adanya dosa-dosa."  (Dzammul Hawa, 68). Sumber : http://iswy.co/e2a8lm Dikatakan kepada Wuhaib Bin Ward rahimahullah : أيجد طعم العبادة من يعصي الله؟. قال: لا، ولا من هم بالمعصية!. "Apakah kelezatan ibadah akan dirasakan orang yang bermaksiat kepada ...

Adzan Ketika Hati Resah

ADZAN KETIKA HATI RESAH Ketika hati resah gelisah dan gundah gulana meliputi para salaf, maka mereka pun mengumandangkan adzan, agar hati kembali tenang dan nyaman. Berkata Syekh Bin Baaz rahimahullah : ‏الأذان يطرد الشيطان ولهذا كان كثير من السلف إذا أحسوا بوحشة أذنوا . التعليق على الوابل الصيب (١٦/١) 'Azan itu akan mengusir setan. Oleh karenanya, dulu banyak dari kalangan salaf, ketika mereka merasa resah, mereka pun mengumandangkan azan. (At Ta'liq 'Ala al Wabil ash Shayyib 1/16). Tentang larinya Syetan ketika mendengar adzan, sesuai dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : إِذَا نُودِىَ بِالأَذَانِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ لَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لاَ يَسْمَعَ الأَذَانَ فَإِذَا قُضِىَ الأَذَانُ أَقْبَلَ فَإِذَا ثُوِّبَ بِهَا أَدْبَرَ “Apabila azan dikumandangkan, maka setan lari sambil kentut hingga dia tidak mendengar azan tersebut. Apabila azan selesai dikumandangkan, maka ia pun kembali. Apabila dikumandangkan iqomah, s...

Shalat Sampai Patah Tulang Punggungnya

SHALAT SAMPAI PATAH TULANG PUNGGUNG Api di dalam neraka, 70 kali lipat panasnya api yang dinyalakan anak Adam di dunia. Ini menunjukkan begitu dahsyatnya panas api neraka jahanam. Sehingga kalau seseorang mengetahui dahsyatnya jahanam, dia akan menangis sambil berteriak-teriak sampai habis suaranya. Dia pun akan beribadah semaksimal mungkin. Bahkan kalau dia shalat, akan terus menerus tanpa lelah sampai patah tulang punggungnya. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, نَارُكم هذِه ما يُوقدُ بنُو آدمَ جُزْءٌ واحدٌ من سبعين جزءاً من نار جهنَّم “Api yang dinyalakan oleh Ibnu Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya api Jahannam” (HR. Bukhari Muslim). Berkata Amr Ibn Ash radhiyallahu anhu : “لو يعلم أحدكم حقيقة جهنم لصرخ منها حتى ينقطع صوته ويصلي حتى ينكسر صلبه” “Seandainya salah seorang dari kalian tahu hakikat (neraka) jahannam, sungguh ia akan menangis sambil berteriak-teriak sampai hilang suaranya, dan ia akan senantiasa sholat hingga patah tulang punggungnya.” ...

Akhlak Yang Rusak, Menunjukkan Aqidah Yang Rusak

AKHLAK YANG RUSAK, MENUNJUKKAN AQIDAH YANG RUSAK Seseorang, seorang ustadz atau yang diustadzkan, kalau bicara atau mengkaji aqidah tauhid luar biasa. Beberapa kitab sudah diselesaikan bahkan dihafal di luar kepala. Namun sayang akhlaknya buruk dan rusak. Sehingga ada ulama mengatakan, aqidahnya salafi, namun akhlaknya bukan mencerminkan seorang salafi. Berkata Asy Syaikh Al Albani rahimahulloh : قد يکون الشخص سلفيا في عقيدته، ولکنه ليس سلفيا في تربيته و سلوکه " Terkadang seseorang itu salafi pada aqidahnya namun tidak salafy pada tarbiyahnya dan akhlaknya." (Silsilah Al huda wan Nur 781). Seorang salafi yang sebenarnya atau salafi sejati, yang akan ditolong oleh Allah Ta'ala, manakala aqidahnya salafiyyah, manhajnya salafi dan akhlaknya salafiyyah. Berkata Syeikh Al Albani rahimahullah : عندما تكون العقيدة سلفية والمنهج سلفي والاخلاق سلفية عندئذ يفرح المؤمن بنصر الله Manakala akidahnya salafiyyah, manhajnya salafi dan akhlaknya salafiyyah, dengan demikian orang yang beri...

Bukan Diatas Manhaj Salaf

BUKAN DI ATAS MANHAJ SALAF Jika mendapati seseorang, hatta seorang ustadz atau yang diustadzkan, mengaku bahwa dia seorang salafi ahlussunnah waljamaah, namun kerjaannya menggunjing dan membicarakan aib-aib penguasa di mimbar-mimbar umum, di medsos, media masa dan lain sebagainya, ketahuilah, mereka tidak di atas manhaj salaf. Seseorang yang di atas manhaj salaf, tidak akan mengkompori, memanas-manasi dan memprovokasi masyarakat untuk membenci penguasa, namun justru akan menenangkan keadaan, menasehati untuk bersabar dan mendoakan kebaikan penguasa. Dan menasehati penguasa dengan baik, sesuai yang disyariatkan. Berkata Asy Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah : ليس من منهج السلف التشهير بعيوب الولاة وذكر ذلك على المنابر لأن ذلك يفضي إلى الفوضى وعدم السمع والطاعة في المعروف ، ويفضي إلى الخوض الذي يضر ولا ينفع ، ولكن الطريقة المتبعة عند السلف النصيحة فيما بينهم وبين السلطان ، والكتابة إليه ، أو الاتصال بالعلماء الذين يتصلون به حتى يوجه إلى الخير “Bukan termasuk manhaj salaf, menyebarka...

Membanggakan Ilmu

MEMBANGGAKAN ILMU Ketika seseorang dikritisi pendapat dan pemahamannya yang menyimpang dari manhaj salaf, dia mengatakan kepada yang mengkritisinya, "Ushul fiqh saja tidak tahu, kitab tauhid saja belum tamat, bahasa arab saja belum becus, ilmu alat nahwu dan sharaf saja belum paham." Dan perkataan-perkataan lain yang sifatnya merendahkan. Dan bangga dengan keilmuan yang dimiliki. Dia menyangka yang tahu tentang ilmu-ilmu itu hanya dia sendiri. Dia menduga bahwa ilmunya sudah seluas samudera. Dia mengira pengetahuannya setinggi langit. Bangga dengan keilmuan, lebih buruk daripada bangga dengan harta dan kedudukan. Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah : التفاخر بالعلم أسوأ حالاً عند الله من التفاخر بالمال والجاه! "Saling membanggakan ilmu lebih buruk keadaannya di sisi Allah dibandingkan dengan saling membanggakan harta dan kedudukan." (Uddatush Shabirin, hlm. 197). Sikap merendahkan dan meremehkan orang lain dan merasa diri memiliki kelebihan di atas...

Fiqhul Waqi' Dan Fiqhud Din

FIQHUL WAQI' DAN FIQHUD DIN Hari-harinya sebagian orang sibuk dengan menelaah, mengamati, mencermati, menganalisis dan mengkaji berita koran, berita majalah, berita online, berita medsos atau berita televisi kemudian menyimpulkan sendiri, ini loh yang benar dan terpercaya.  Berita alquran dan al hadits shahih saja, yang sudah jelas di atas kebenaran, bisa salah memahami dan menyimpang dari kebenaran kalau tidak dipahami dengan benar, dengan pemahaman salaf. Apalagi berita media masa, medsos atau media elektronik yang dikelola oleh orang-orang yang bermanhaj kepentingan dan bisnis, lebih fatal lagi kalau dijadikan barometer kebenaran. Untuk itu, fiqhul waqi' jangan mengalahkan fiqhud din. Pemahaman tentang agama, itu yang lebih penting, agar kokoh dan tidak goyah dalam beragama. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata: لا يجوز أن يطغى فقه الواقع على الفقه في الدين، بحيث لا يكون للإنسان هم إلا مطالعة الجرائد والمجلات، ويعرض عن مطالعة الكتاب والسنة. الشيخ ا...

Yang Berhak Ditumpahkan Daranhnya Dan Yang Tidak

YANG BERHAK DITUMPAHKAN DARAHNYA DAN YANG TIDAK Dalam tulisan kali ini saya akan membahas mengenai siapa yang tidak berhak ditumpahkan darahnya dan siapa yang berhak ditumpahkan darahnya. Pertama, Yang Tidak Berhak Ditumpahkan Darahnya Seorang muslim atau seorang mukmin yang tidak bersalah, tidak berhak untuk ditumpahkan darahnya. Haram dan dosa besar untuk membunuhnya dengan sengaja. Dan neraka jahanam tempat kembali bagi orang yang membunuhnya. Allah Ta'ala berfirman : وَمَن يَقۡتُلۡ مُؤۡمِنٗا مُّتَعَمِّدٗا فَجَزَآؤُهُۥ جَهَنَّمُ خَٰلِدٗا فِيهَا وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ وَلَعَنَهُۥ وَأَعَدَّ لَهُۥ عَذَابًا عَظِيمٗا Dan barangsiapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya. -Surat An-Nisa', Ayat 93 Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ، كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِ...

Mana Yang Benar, Mana Yang Salah

 MANA YANG BENAR, MANA YANG SALAH Apakah sekarang sudah tiba waktunya zaman yang penuh penipuan. Yang pendusta, dianggap orang yang jujur. Yang khianat dianggap orang yang amanah dan orang-orang bodoh yang ikut campur dalam urusan masyarakat luas sebagaimana yang dikabarkan  Rasulullah shalallahu alaihi wasallam? Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda : ( سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ يهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ : وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ : الرَّجُلُ التَّافِهُ يتكلم فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ) رواه ابن ماجة وهو حديث صحيح “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang banyak penipuan di dalamnya. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah ikut-ikutan berkomentar. Ada yang bertanya, “Si...

Tangisan

TANGISAN Orang itu menangis dengan berbagai macam sebab. Seorang ulama salaf menerangkan tentang hal ini. Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah : أنواع البكاء ؛ 1* ﺍﻟﺨﻮﻑ ﻭﺍﻟﺨﺸﻴﺔ 2* ﺍﻟﺮﺣﻤﺔ ﻭﺍﻟﺮﻗﺔ 3* ﺍﻟﻤﺤﺒﺔ ﻭﺍﻟﺸﻮﻕ 4* ﺍﻟﻔﺮﺡ ﻭﺍﻟﺴﺮﻭﺭ 5* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﺠﺰﻉ ﻣﻦ ﻭﺭﻭﺩ ﺍﻷﻟﻢ ﻭﻋﺪﻡ ﺍﺣﺘﻤﺎﻟﻪ 6* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﺤﺰﻥ 7* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﺨﻮﺭ ﻭﺍﻟﻀﻌﻒ . 8* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﻨﻔﺎﻕ ﻭﻫﻮ : ﺃﻥ ﺗﺪﻣﻊ ﺍﻟﻌﻴﻦ ﻭﺍﻟﻘﻠﺐ ﻗﺎﺱ . 9* ﺍﻟﺒﻜﺎﺀ ﺍﻟﻤﺴﺘﻌﺎﺭ ﻭﺍﻟﻤﺴﺘﺄﺟﺮ ﻋﻠﻴﻪ ، 10* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﻤﻮﺍﻓﻘﺔ (ﺯﺍﺩ ﺍﻟﻤﻌﺎﺩ : 1 / 184، 185 ‏) . Macam-macam tangisan : 1. Karena takut dan kuatir,  2. Karena sayang dan kelembutan,  3. Karena cinta dan rindu,  4. Karena senang dan bangga,  5. Karena tidak tahan menahan sakit  6. Karena sedih, 7. Karena lemah,  8. Karena munafik,  9. Karena dibayar,  10. Karena ikut-ikutan.  [Zadul Ma’ad 1/184-185]. Sumber : http://www.saaid.net/Minute/m40.htm Om Soni Maaher, orang yang mempopulerkan dan menggelari ustadz-ustadz atau ikhwah salafi dengan  kata Talafi (perusak), menangis berlinang air mata karena kasusnya, ...

Waktu Keberangkatan Sudah Dekat

WAKTU KEBERANGKATAN SUDAH DEKAT Ketika seseorang di bandara, pelabuhan, station atau terminal, menunggu keberangkatan, sering mendengar pemberitahuan bahwa waktu keberangkatan tinggal sekian menit. Dia pun bergegas dan bersiap-siap mengemasi perbekalan yang akan dibawa. Nah, apabila seseorang sudah mencapai umur 40 tahun, itu sudah pemberitahuan dan peringatan, bahwa batas hidup di dunia sudah semakin dekat finish, sebentar lagi akan menuju alam keabadian, maka hendaklah persiapkan bekal. Muhammad bin Ali bin Husain rahimahulloh berkata: اذا بلغ الرجل أربعين سنة، ناداه منادٍ من السماء: دنا الرحيلُ، فأعدَّ زادًا ". روضة العقلاء: ٥٢_ "Apabila seseorang sudah mencapai usia 40 tahun, maka ada yang memanggilnya dari langit: "Waktu keberangkatan sudah dekat, maka persiapkanlah bekal". (Raudhotul 'uqola: 52). Allah Ta'ala berfirman :  حَتَّى إَذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِى أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِى أَنْعَمْتَ عَلَي...

Satu Kalimat Yang Bermanfaat

SATU KALIMAT YANG BERMANFAAT Ada seseorang, mungkin sudah tidak terhitung berapa kali ikut kajian, baik yang mendengarnya di pondok maupun diluar pondok, maupun di kajian umum. Pasti ada saja hal yang menyangkut dan membekas di hati dan memberi manfaat dalam hidupnya. Termasuk saya sendiri, ada kata-kata yang membekas dan bermanfaat untuk kehidupan saya, yakni suatu surah dalam alquran, surah Muhammad ayat 36. إِنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٞ وَلَهۡوٞۚ وَإِن تُؤۡمِنُواْ وَتَتَّقُواْ يُؤۡتِكُمۡ أُجُورَكُمۡ وَلَا يَسۡـَٔلۡكُمۡ أَمۡوَٰلَكُمۡ Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta hartamu. Berkata Zubaid Bin Al Harits -rahimahullah ; ” سمعت كلمة، فنفعني الله بها ثلاثين سنة.” ” Aku mendengar sebuah kalimat, maka Alloh memberiku manfaat dengannya selama tiga puluh tahun.” (Hilyah Al Auliya’ 5/29). Saya yakin, sebagian antum, ada yang merasakan sebagaimana yan...

Yang Punya Utang,Tidak Boleh Makan Daging

YANG PUNYA UTANG TIDAK BOLEH MAKAN DAGING Daging yang halal dimakan, seperti daging ayam, kambing, sapi, unta atau yang lainnya boleh saja dikonsumsi kapan saja. Namun tatkala seseorang punya utang, tahanlah keinginannya untuk makan daging, agar uang untuk beli daging, dikumpulkan untuk bayar utangnya terlebih dahulu. Itulah yang dinasehatkan seorang ulama salaf. سئل سفيان الثوري عن رجل عليه دين أيأكل اللحم؟ قال:(لا). حلية الأولياء(19/7) Sufyan Ats Tsauri rahimahullah ditanya tentang seseorang yang memiliki utang, apakah boleh dia makan daging? Beliau menjawab, "Tidak boleh." (Hilyatul Auliya 7/19). Kecuali kalau daging itu pemberian orang, yang tidak perlu mengeluarkan kocek uang sendiri, tentu boleh-boleh saja memakannya. Ulama salaf di atas bukan berarti mengharamkan apa yang Allah halalkan (sebagaimana seseorang dinasehati untuk tidak memakan nasi, karena berpenyakit diabetes yang akut atau dinasehati tidak boleh makan daging-dagingan atau kacang-kacangan karena berpenyak...