Menghidupkan Sunnah

MENGHIDUPKAN SUNNAH


Ahlul bid'ah adalah suatu kaum yang sangat kreatif dan inovatif dalam membuat perkara baru dalam agama. Mereka modifikasi ajaran agama yang sudah ada. Atau mereka mengkolaborasikan ajaran islam dengan ajaran agama lain atau dengan kearifan lokal adat istiadat. Kemudian hasil dari penemuan amalan barunya, dipublikasikan dan disebarluaskan. Bahkan mereka mendokrinasikan dan menjustifikasikan kepada orang lain, bahwa ini adalah amalan baik dan benar.


Disetiap tahunnya, orang yang membuat bid'ah dalam perkara agama selalu ada. Bid'ah terus berkembang biak semakin banyak dan akhirnya mematikan sunnah.


Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma :


مَا أَتَى عَلَى النَّاسِ عَامٌ إِلا أَحْدَثُوا فِيهِ بِدْعَةً، وَأَمَاتُوا فِيهِ سُنَّةً، حَتَّى تَحْيَى الْبِدَعُ، وَتَمُوتَ السُّنَن

ُ

“Setiap tahun ada saja orang yang membuat bid’ah dan mematikan sunnah, sehingga yang hidup adalah bid’ah dan sunnah pun mati.” (HR. Ath Thobroniy dalam Al Mu’jam Al Kabir).


Berkata Hasan bin ‘Athiyah rahimahullah:


ما ابتدع قوم بدعة في دينهم إلا نزع الله من سنتهم مثلها ولا يعيدها إليهم إلى يوم القيامة


“Tidaklah suatu kaum melakukan suatu perkara yang diada-adakan dalam urusan agama mereka (bid’ah) melainkan Allah akan mencabut suatu sunnah yang semisal dari lingkungan mereka. Allah tidak akan mengembalikan sunnah itu kepada mereka sampai kiamat” (Lammud Durril Mantsur, hal. 21).


Sehingga muslim yang paling utama, adalah seorang muslim yang menghidupkan kembali sunnah yang telah mati.


Berkata Imam Bukhari rahimahullah :


أَفْضَلُ الْمُسْلِمِينَ رَجُلٌ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَنِ الرَّسُولِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَدْ أُمِيتَتْ، فَاصْبِرُوا يَا أَصْحَابَ السُّنَنِ رَحِمَكُمُ اللَّهُ فَإِنَّكُمْ أَقَلُّ النَّاسِ.


Muslim yang paling utama adalah seorang yang menghidupkan kembali satu sunnah yang sudah mati dari sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Maka bersabarlah kalian wahai Ahlussunnah, semoga Allah merahmati kalian, karena sesungguhnya kalian adalah manusia yang paling sedikit. (Al-Jami li akhlaaqi Ar-Rawi wa aadaab As-Sami’ 1/112).


AFM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?