Tangisan
TANGISAN
Orang itu menangis dengan berbagai macam sebab. Seorang ulama salaf menerangkan tentang hal ini.
Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah :
أنواع البكاء ؛
1* ﺍﻟﺨﻮﻑ ﻭﺍﻟﺨﺸﻴﺔ
2* ﺍﻟﺮﺣﻤﺔ ﻭﺍﻟﺮﻗﺔ
3* ﺍﻟﻤﺤﺒﺔ ﻭﺍﻟﺸﻮﻕ
4* ﺍﻟﻔﺮﺡ ﻭﺍﻟﺴﺮﻭﺭ
5* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﺠﺰﻉ ﻣﻦ ﻭﺭﻭﺩ ﺍﻷﻟﻢ ﻭﻋﺪﻡ ﺍﺣﺘﻤﺎﻟﻪ
6* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﺤﺰﻥ
7* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﺨﻮﺭ ﻭﺍﻟﻀﻌﻒ .
8* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﻨﻔﺎﻕ ﻭﻫﻮ : ﺃﻥ ﺗﺪﻣﻊ ﺍﻟﻌﻴﻦ ﻭﺍﻟﻘﻠﺐ ﻗﺎﺱ .
9* ﺍﻟﺒﻜﺎﺀ ﺍﻟﻤﺴﺘﻌﺎﺭ ﻭﺍﻟﻤﺴﺘﺄﺟﺮ ﻋﻠﻴﻪ ،
10* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﻤﻮﺍﻓﻘﺔ (ﺯﺍﺩ ﺍﻟﻤﻌﺎﺩ : 1 / 184، 185 ) .
Macam-macam tangisan :
1. Karena takut dan kuatir,
2. Karena sayang dan kelembutan,
3. Karena cinta dan rindu,
4. Karena senang dan bangga,
5. Karena tidak tahan menahan sakit
6. Karena sedih,
7. Karena lemah,
8. Karena munafik,
9. Karena dibayar,
10. Karena ikut-ikutan. [Zadul Ma’ad 1/184-185]. Sumber : http://www.saaid.net/Minute/m40.htm
Om Soni Maaher, orang yang mempopulerkan dan menggelari ustadz-ustadz atau ikhwah salafi dengan kata Talafi (perusak), menangis berlinang air mata karena kasusnya, entah masuk poin yang ke berapa tangisannya.
Bisa jadi tangisan munafik, berpura-pura untuk menutupi keburukannya, agar terlepas dari tuntutan dan hukuman, sebagaimana saudara Nabi Yusuf yang menangis di hadapan orang tuanya.
Allah Ta'ala berfirman :
وَجَاءُوا أَبَاهُمْ عِشَاءً يَبْكُونَ (16) قَالُوا يَاأَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ وَمَا أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ (17) وَجَاءُوا عَلَى قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ …(18)
Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis. Mereka berkata: “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar.” Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu… [QS Yusuf : 16-18]
Berkata Imam Qurthubi rahimahullah :
هذه الآية دليل على أن بكاء المرء لا يدل على صدق مقاله لاحتمال أن يكون تصنعا فمن الخلق من يقدر على ذلك ومنهم من لا يقدر وقد قيل إن الدمع المصنوع لا يخفى كما قال حكيم إذا اشتبكت دموع في خدود تبين من بكى ممن تباكى
Ayat ini menunjukkan bahwa tangisan seseorang tidak menunjukkan kebenaran ucapannya karena ada kemungkinan ia membuat-buatnya. Memang ada orang yang bisa berbuat demikian dan ada yang tidak. Ada yang mengatakan bahwa air mata palsu itu tidaklah samar sebagaimana dikatakan seorang ahli hikmah : “Jika air mata berlinang di pipi maka jelaslah siapa yang menangis sesungguhnya dan siapa siapa pura-pura menangis. [Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an]. Sumber : http://www.quran7m.com/searchResults/012016.html
Atau karena keburukan dan kejahatannya sudah mencapai puncak, sehingga pandai meneteskan air mata kapan saja, sebagaimana artis yang pandai berakting.
Berkata Ibnu Adiy rahimahullah :
إذا تم فجور العبد ملك عينيه فبكى بهما متى شاء
Jika sempurna kejahatan seseorang maka ia menguasai kedua matanya sehingga ia bisa menangis kapan saja [Jami’ul Ahadits]. https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&flag=1&bk_no=304&ID=1067
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar