Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

IBADAH DIMALAM NISFU SYA'BAN Tidak ada dalil yang Shahih mengkhususkan ibadah di malam pertengahan Sya'ban, baik shalat malam, dzikir dan yang lainnya. Tidak juga mengkhususkan puasa di pertengahan Sya'ban. Berkata Syekh Muhammad Sholeh hafidzahullah : ما ورد في فضل الصلاة والصيام والعبادة في النصف من شعبان ليس من قسم الضعيف، بل هو من قسم الموضوع والباطل، وهذا لا يحل الأخذ به ولا العمل بمقتضاه لا في فضائل الأعمال ولا في غيرها . وقد حكم ببطلان الروايات الواردة في ذلك جمعٌ من أهل العلم، منهم ابن الجوزي في كتابه”الموضوعات” (2 / 440 - 445)، وابن قيم الجوزية في ”المنار المنيف” رقم 174 – 177)، وأبو شامة الشافعي في ”الباعث على إنكار البدع والحوادث” (124- 137)، والعراقي في ”تخريج إحياء علوم الدين” (رقم 582)، وقد نقل شيخُ الإسلام الاتفاق على بطلانها في”مجموع الفتاوى”(28 / 138) Riwayat tentang keutamaan shalat dan puasa serta beribadah di pertengahan Sya’ban bukan hanya sekedar hadits lemah, bahkan ia termasuk (hadits) palsu dan batil. Maka tidak dibolehkan mengambil dan mengamalkan ...

Larangan Puasa Dipertengahan Sya'ban

LARANGAN PUASA PERTENGAHAN SYABAN Kalau sudah pertengahan Sya'ban, tidak boleh seseorang berpuasa sunnah, kecuali bagi orang yang sebelumnya sudah biasa berpuasa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: إِذَا بَقِيَ نِصْفٌ مِنْ شَعْبَانَ فَلا تَصُومُوا   ”Apabila tersisa setengah dari bulan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa.”  (HR. Imam at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani). Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: لا تَقَدَّمُوا شَهْرَ رَمَضَانَ بِصِيَامٍ إِلا أَنْ يُوَافِقَ ذَلِكَ صَوْمًا كَانَ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ   ”Janganlah kalian mendahului bulan Ramadhandengan berpuasa, kecuali jika hal itu bertepatanpuasa yang (biasa) dilakukan oleh salah seorang di antara kalian.” (HR. al-Bukhari). Berkata An-Nawawi rahimahullah   وقد عمل الشافعية بهذه الأحاديث كلها ، فقالوا   لا يجوز أن يصوم بعد النصف من شعبان إلا لمن كان له عادة ، أو وصله بما قبل النصف . هذا هو الأصح عند أكثرهم أن النهي في الحديث للتحريم . وذهب بعضهم –كالرويا...

Perbuatan Dosa Yang Terus Berulang

  PERBUATAN DOSA YANG TERUS BERULANG Ada sebagian orang, bahkan mungkin kebanyakan orang, ketika berbuat suatu maksiat atau dosa, dia menyesal, beristighfar dan bertaubat. Namun berapa waktu kemudian, diulang lagi perbuatan dosanya, lantas beristighfar dan bertaubat lagi. Terus seperti itu keadaannya. Begitulah hebatnya iblis dan balatentaranya dalam menggoda. Korban telah banyak berjatuhan, baik dari kalangan orang awam, thalabul ilmi, bahkan ustadz sekali pun. Jika demikian keadaannya, terus beristighfar dan bertaubat setiap kali berbuat dosa dan terus berdoa agar diberikan kekuatan untuk menjauhi perbuatan maksiat tersebut. Dan berusaha menutup pintu-pintu wasilah yang bisa kembali mengantarkan terjerumus ke perbuatan dosa. Berkata Abu Hurairah radhiyallahu anhu : “Saya telah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إِنَّ عَبْدًا أَصَابَ ذَنْبًا فَقَالَ: رَبِّ أَذْنَبْتُ فَاغْفِرْ لِي .فَقَالَ رَبُّهُ: أَعَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذ...

Shalat Jumat Virtual

SHALAT JAMAAH ATAU SHALAT JUMAT VIRTUAL Sekarang serba online, zoom, virtual atau apalah namanya. Dari mulai belajar, kuliah, pengajian, menikah, bahkan sampai acara tahlilan kematian dan shalat berjamaah. Saya tidak membahas semuanya, cukup dengan shalat berjamaah atau shalat jumat virtual. Tujuan shalat berjamaah atau shalat jumat itu untuk berkumpul dan baris bershof-shof dalam rangka beribadah.   Kalau diadakan dengan secara virtual maka tidak tersampaikan tujuan, maka hal ini tidak boleh. Tetapi bagi yang berfaham liberal atau shufi, ya bagi mereka boleh-boleh saja. Wong shalat sendirian di rumah saja sudah biasa, bahkan ada juga yang shalatnya cuma iling-iling saja, sudah dibilang shalat. Syekh Utsaimin rahimahullah ditanya di Majmu' Al Fatawa 15/213 : هل للمسلم أن يصلي مع الصلاة التي تنقل في التلفزيون أو الإذاعة من دون أن يرى الإمام خصوصاً للنساء ؟ Apakah (boleh) bagi seorang muslim, dia shalat secara berjamaah yang gerakannya mengikuti di televisi atau di radio tanpa dia me...

Aqidah Allah Ada Tanpa Tempat

AQIDAH ALLAH ADA TANPA TEMPAT  Keyakinan dan aqidah Gus Baha, MIR, UAS, Buya Yahya dan semisalnya, ALLAH ADA TANPA TEMPAT, untuk menolak Allah di atas Arasy. Mereka berdalil dengan perkataan yang dinisbatkan kepada madzhab Imam Syafii rahimahullah. Berkata Imam Syafii rahimahullah : إنه تعالى كان ولا مكان فخلق المكان وهو على صفة الأزلية كما كان قبل خلقه المكان ولا يجوز عليه التغير في ذاته ولا التبديل في صفاته (إتحاف السادة المتقين بشرح إحياء علوم الدين, ج 2، ص 24) “Sesungguhnya Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat. Dan Allah menciptakan tempat, dan Allah Ta'ala tetap dengan sifat-sifat-Nya yang Azali sebelum Allah menciptakan tempat tanpa tempat. Dan Tidak boleh bagi-Nya berubah, baik pada Dzat maupun pada sifat-sifat-Nya” (ref: lihat az-Zabidi, Ithâf as-Sâdah al-Muttaqîn…, j. 2, h. 24).  Dan berkata Imam Syafii rahimahullah : واعلموا أن الله تعالى لا مكان له، والدليل عليه هو أن الله تعالى كان ولا مكان له فخلق المكان وهو على صفته الأزلية كما كان قبل خلقه المكان، إذ لا يج...

Tren Menolak Mi'raj

TREN MENOLAK MI'RAJ Lagi tren menolak mi'raj. Dari mulai mantan Kiyai NU, anak Kiyai sampai yang ingkar sunnah.   Yang menolak mi'raj atau menolak isro mi'raj, pada hakikatnya sama saja menolak dalil Shahih tentang peristiwa itu. Peristiwa ini dijelaskan panjang lebar dalam hadist imam Muslim. Silahkan baca di link ini :https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1394138004258796&id=100009878282155&ref=opera_for_android_speed_dial Bagaimana hukum orang yang menolak peristiwa mi'raj Nabi Shalallahu alaihi wasallam ? Apakah dia kafir atau tidak? Syekh Bin Baaz rahimahullah ditanya : : يوجد بعض الناس الذين يقولون: بأن الرسول ﷺ أسري به ولم يعرج به إلى السماء، وذلك لأن الإسراء ذكر في القرآن الكريم والمعراج لم يذكر ما هو توجيه سماحتكم جزاكم الله خيراً؟   Ada sebagian manusia yang mengatakan bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam isro dan tidak mi'raj ke langit. Karena sesungguhnya isro disebutkan dalam alquranulkarim dan mi'raj tidak disebutkan, ...

Ingkar Mi'raj Atau Ingkar Melihat Wajah Allah Secara Langsung ?

INGKAR MI'RAJ ATAU INGKAR MELIHAT WAJAH ALLAH SECARA LANGSUNG ? Ada anak Kiyai mengatakan dalam laman youtubenya  : "Orang yang Ingkar Mikraj adalah Siti Aisyah." Sumber : https://kalam.sindonews.com/read/365320/69/gus-baha-orang-yang-ingkar-mikraj-adalah-siti-aisyah-1615809832/ Pernyataan anak Kiyai ini sudah banyak yang bantah, termasuk Ustadz Badrussalam Lc hafidzahullah dalam akun facebooknya. Dalil yang dijadikan hujjah pembenaran atas pendapatnya itu adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Berkata Aisyah radhiyallahu anha : من زعم أن محمدًا رأى ربه فقد أعظم الفرية على الله “Siapa yang meyakini bahwa Muhammad pernah melihat Tuhannya, berarti dia telah membuat kedustaan yang besar atas nama Allah.” (HR. Bukhari Muslim). Padahal hadits ini menjelaskan tentang mengingkari orang yang mengatakan Nabi shalallahu alaihi wasallam melihat wajah Allah secara langsung, bukan hanya berbentuk cahaya. Perkataan Aisyah radhiyallahu anha ini dikuatkan dengan ...