Perbuatan Dosa Yang Terus Berulang
PERBUATAN DOSA YANG TERUS BERULANG
Ada sebagian orang, bahkan mungkin kebanyakan orang, ketika berbuat suatu maksiat atau dosa, dia menyesal, beristighfar dan bertaubat. Namun berapa waktu kemudian, diulang lagi perbuatan dosanya, lantas beristighfar dan bertaubat lagi. Terus seperti itu keadaannya.
Begitulah hebatnya iblis dan balatentaranya dalam menggoda. Korban telah banyak berjatuhan, baik dari kalangan orang awam, thalabul ilmi, bahkan ustadz sekali pun.
Jika demikian keadaannya, terus beristighfar dan bertaubat setiap kali berbuat dosa dan terus berdoa agar diberikan kekuatan untuk menjauhi perbuatan maksiat tersebut. Dan berusaha menutup pintu-pintu wasilah yang bisa kembali mengantarkan terjerumus ke perbuatan dosa.
Berkata Abu Hurairah radhiyallahu anhu : “Saya telah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ عَبْدًا أَصَابَ ذَنْبًا فَقَالَ: رَبِّ أَذْنَبْتُ فَاغْفِرْ لِي .فَقَالَ رَبُّهُ: أَعَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ؟ غَفَرْتُ لِعَبْدِي !!ثُمَّ مَكَثَ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أَذْنَبَ ذَنْبًا، فَقَالَ: رَبِّ أَذْنَبْتُ آخَرَ، فَاغْفِرْهُ؟ فَقَالَ: أَعَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ؟ غَفَرْتُ لِعَبْدِي !!ثُمَّ مَكَثَ مَا شَاءَ اللَّهُ ، ثُمَّ أَذْنَبَ ذَنْبًا، قَالَ: قَالَ: رَبِّ أَذْنَبْتُ آخَرَ، فَاغْفِرْهُ لِي .فَقَالَ: أَعَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ؟ غَفَرْتُ لِعَبْدِي ثَلاَثًا، فَلْيَعْمَلْ مَا شَاءَ
“Sungguh seorang hamba yang melakukan dosa, lalu berkata: “Ya Allah, aku telah berbuat dosa, maka ampunilah aku”. Maka Allah berfirman: “Apakah hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia mempunyai Rabb Yang Maha Mengampuni dosa dan menghapusnya ?, Aku telah mengampuni hamba-Ku, kemudian selang beberapa waktu sesuai dengan kehendak Allah, ia pun melakukan dosa lagi, lalu berkata: “Ya Rabb, aku telah berbuat dosa lagi, maka ampunilah dosaku ?. Allah berfirman: “Apakah hamba-Ku mengetahui bahwa dia mempunyai Rabb Yang Maha mengampuni dosa dan menghapusnya ?, Aku telah mengampuni hamba-Ku, kemudian selang beberapa waktu sesuai dengan kehendak Allah, ia pun melakukan dosa lagi, lalu berkata: “Ya Rabb, aku telah berbuat dosa lagi, maka ampunilah dosaku ?. Allah berfirman: “Apakah hamba-Ku mengetahui bahwa dia mempunyai Rabb Yang Maha mengampuni dosa dan menghapusnya ?, Aku telah mengampuni hamba-Ku. kemudian selang beberapa waktu sesuai dengan kehendak Allah, ia pun melakukan dosa lagi, lalu berkata: “Ya Rabb, aku telah berbuat dosa lagi, maka ampunilah dosaku ?. Allah berfirman: “Apakah hamba-Ku mengetahui bahwa dia mempunya Rabb Yang Maha mengampuni dosa dan menghapusnya ?, Aku telah mengampuni hamba-Ku. 3 kali. Maka hendaknya ia melakukan sesuai dengan kehendaknya”. (HR. Bukhori dan Muslim)
Berkata An Nawawi rahimahullah :
" لَوْ تَكَرَّرَ الذَّنْبُ مِائَةَ مَرَّةٍ ، أَوْ أَلْفَ مَرَّةٍ ، أَوْ أَكْثَرَ ، وَتَابَ فِي كُلِّ مَرَّةٍ ؛ قُبِلَتْ تَوْبَتُهُ ، وَسَقَطَتْ ذُنُوبُهُ .
وَلَوْ تَابَ عَنِ الْجَمِيعِ تَوْبَةً وَاحِدَةً بَعْدَ جَمِيعِهَا ، صَحَّتْ تَوْبَتُهُ .
قَوْلُهُ عَزَّ وَجَلَّ لِلَّذِي تَكَرَّرَ ذَنْبُهُ : (اعْمَلْ مَا شِئْتَ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكَ) ، مَعْنَاهُ : مَا دُمْتَ تُذْنِبُ ثُمَّ تَتُوبُ غَفَرْتُ لَكَ " انتهى .
“Kalaupun dosa itu terulang sebanyak 100 kali, atau 1.000 kali, atau lebih banyak lagi dan bertaubat pada setiap kalinya, maka taubatnya telah diterima dan dosa-dosanya telah gugur. Dan kalau saja dia telah bertaubat dari semua dosa dengan satu taubat setelah semuanya maka taubatnya tetap sah. Firman Allah –‘Azza wa Jalla- kepada orang yang telah mengulangi dosanya:
“Berbuatlah sesukamu, Aku telah mengampunimu”.
Maksudnya adalah selama kamu berbuat dosa kemudian bertaubat, maka Aku telah mengampunimu. (Syarah Shahih Muslim (17/75)).
Berkata Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah :
قال [ عمر بن عبد العزيز ] : " أيها الناس مَن ألمَّ بذنبٍ فليستغفر الله وليتب ، فإن عاد فليستغفر الله وليتب ، فإن عاد فليستغفر وليتب ، فإنما هي خطايا مطوَّقة في أعناق الرجال ، وإن الهلاك في الإصرار عليها " .
ومعنى هذا : أن العبد لا بد أن يفعل ما قدِّر عليه من الذنوب ، كما قال النبي صلى الله عليه وسلم : كُتب على ابن آدم حظه من الزنا فهو مدرك ذلك لا محالة ... " ولكن الله جعل للعبد مخرجاً مما وقع فيه من الذنوب ، ومحاه بالتوبة والاستغفار ، فإن فعل فقد تخلص من شر الذنوب ، وإن أصر على الذنب هلك .
‘Umar bin Abdul Azizi berkata, ‘Wahai manusia barangsiapa yang berkubang dalam dosa, maka beristigfarlah kepada Allah dan bertaubat. Kalau kembali (berdosa), maka memohonlah ampun kepada Allah dan bertaubat. Kalau kembali lagi, hendaknya beristigfar dan bertaubat. Karena sesungguhnya ia adalah kesalahan-kesalahan dibelitkan di pundak seseorang. Sesungguhnya kebinasaan ketika terus menerus (melakukannya).
Makna ini adalah bahwa seorang hamba seharusnya melakukan apa yang telah ditentukan dosa kepadanya. Sebagaimana sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam:
“Ditetapkan kepada Bani Adam bagiannya dari zina, dia mendapatkan hal itu tidak dapat disangkalnya.’
Akan tetapi Allah menjadikan seorang hamba jalan keluar dari dosa. Dihapus dengan taubat dan istigfar. Kalau dilaksanakan, maka akan terlepas dari kejelekan dosa. Kalau terus menerus melakukan dosa (tanpa bertaubat) maka dia akan hancur.’ (Jami’ Ulum Wal Hikam 1/165).
Dikatakan kepada Hasan Al-Basri rahimahullah :
ألا يستحيى أحدنا من ربه يستغفر من ذنوبه ثم يعود ، ثم يستغفر ثم يعود ؟ فقال : ود الشيطان لو ظفر منكم بهذا ، فلا تملُّوا من الاستغفار .
Apakah salah satu diantara kami tidak merasa malu dari Tuhan-Nya, memohon ampunan dari dosa-dosanya kemudian diulangi lagi, beristigfar kemudian diulangi lagi? Beliau mengatakan, ‘Syetan berharap kalau menang dari kamu semua dengan ini, maka jangan bosan dengan istigfar. (Riwayat Ibnu Abi Dunya).
Janganlah berputus asa dengan rahmat Allah, teruslah meminta ampunan kepada Allah walaupun dosa terus berulang, sesungguhnya Allah Maha Pengampun.
Allah ta’ala berfirman:
قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Az Zumar: 53)
Selain terus bertaubat dan beristighfar, iringi perbuatan dosa dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik akan menghapuskan dosa-dosa.
Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ.
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk (QS. Hud : 114).
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda :
اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا (رواه الترمذي. قال الشيخ الألباني : حسن صحيح).
Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kamu berada dan ikutilah perbuatan dosa dengan kebaikan, karena kebaikan itu akan menghapuskan dosa-dosa. (HR. Tirmidzi. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Hasan Shahih).
AFM
Copas dari berbagai sumber.
Komentar
Posting Komentar