Perayaan Isro Mi'raj
PERAYAAN ISRO MI'RAJ
Hari kamis ini, sebagian orang akan merayakan perayaan Isro Mi'raj. Padahal tanggal 27 Rajab sebagai waktu terjadinya isro mi'raj masih diperselisihan para ulama.
Yang menarik, ada ulama yang menganalisis, bahwa di dalam kitab sejarah yang shahih, terjadinya isro mi'raj setelah Nabi shalallahu alaihi wasallam ditinggal wafat isterinya Khadijah. Sedangkan isteri beliau meninggal di bulan Ramadhan, berarti isro mi'raj terjadi setelah bulan Ramadhan. Kalau seandainya dalam sejarah dikatakan isro mi'raj terjadi sebelum Khadijah meninggal, ada kemungkinan betul di bulan Rajab. (urutan bulan hijriyah...Rajab - Syaban - Ramadhan - Syawal ...dst). Tetapi masalahnya isro mi'raj terjadi setelah Khadijah meninggal, yakni setelah bulan Ramadhan.
Karena tidak jelas pasti tanggal dan bulannya, maka merayakannya lebih tidak jelas lagi. Karena tidak ada riwayat yang meriwayatkan tentang merayakannnya. Baik di zaman Nabi, para sahabat, tabiin dan generasi setelahnya dari para salafushsholeh.
Di dalam Mauqi' Minbar disebutkan :
فالاحتفال بليلة الإسراء والمعراج بدعة محدثة لم يفعلها الصحابة والتابعون، ومن تبعهم من السلف الصالح، وهم أحرص الناس على الخير والعمل الصالح.
Merayakan malam isro mi'raj bid'ah perkara baru, para sahabat, tabiin dan yang mengikuti mereka dari salafushsholeh tidak melakukannya dan padahal merekalah yang paling semangat untuk berbuat baik dan beramal sholeh.
قال ابن قيم الجوزية: (( قال شيخ الإسلام ابن تيمية – رحمه الله -: ولا يعرف عن أحد من المسلمين أنه جعل لليلة الإسراء فضيلة على غيرها، لاسيما على ليلة القدر،
Berkata Ibnul Jauziah rahimahullah dan berkata Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : Dan tidak dikenal dari salah seorang dari kaum muslimin bahwasanya menjadikan malam isro memiliki keutamaan dari malam selainnya. Lebih-lebih malam lailatul qadri.
ولا كان الصحابة والتابعون لهم بإحسان يقصدون تخصيص ليلة الإسراء بأمر من الأمور ولا يذكرونها، ولهذا لا يعرف أي ليلة كانت.
المصدر : موقع المنبر
Para sahabat dan tabiin dan yang (mengikuti) mereka dengan baik, mereka tidak berkeinginan mengkhususkan malam isro dengan (melaksanakan) perintah diantara perintah-perintah. Dan tidak mereka berdzikir, karena hal ini tidak dikenal yakni malam isro mi'raj. Sumber : http://www.saaid.net/mktarat/12/7-3.htm
Dalam Fatawa asy Syabakah al Islamiyah disebutkan :
فإن المولد أو الموالد التي تقام في ليلة الإسراء والمعراج بدعة ليست من دين الإسلام الذي بعث الله به رسوله صلى الله عليه وسلم، وذلك لأمور: الأول: أن النبي صلى الله عليه وسلم وصحابته الكرام وأئمة الإسلام لم يحتفلوا بليلة الإسراء والمعراج، ولو كان الاحتفال بها مشروعاً لسبقونا إليه، لأنهم أحرص منا على الخير والثواب العظيم…..
Sesungguhnya acara maulid yang dilaksanakan pada malam Isra Mi’raj adalah bid’ah, dan bukan berasal dari agama Islam yang mana Allah Ta’ala utus Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dengannya. Hal ini karena beberapa alasan, pertama, Nabi dan para sahabatnya yang mulia, serta para imam Islam, tidak pernah membuat acara pada malam Isra dan Mi’raj. Jika memang memperingatinya adalah hal yang disyariatkan, niscaya mereka akan lebih dahulu melakukannya dibanding kita, karena mereka generasi yang paling bersemangat dibanding kita dalam melakukan kebaikan dan mengejar pahala yang besar. (Fatawa asy Syabakah al Islamiyah no. 38815). Sumber : https://www.islamweb.net/ar/fatwa/38815/
Berkata Syekh Utsaimin rahimahullah :
ليس لهذا الاحتفال أصل في كتاب الله ولا في سنة رسوله صلى الله عليه وسلم ولا في عهد خلفائه الراشدين رضوان الله عليهم،
Karena perayaan ini (isro mi'raj) tidak ada dasarnya dalam alquran dan sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam serta tidak juga di masa para khulafaur rasyidin ridhwannallah alaihim....
والاحتفال بليلة المعراج ليس عليه أمر الله ولا رسوله صلى الله عليه وسلم، ولقول النبي صلى الله عليه وسلم محذراً أمته بقوله في كل خطبة جمعة على المنبر: «أما بعد، فإن خير الحديث كتاب الله، وخير الهدي هدي محمد، وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة»
Dan perayaan malam isro mi'raj tidak ada atasnya perintah dari Allah dan RasulNya shalallahu alaihi wasallam karena Nabi shalallahu alaihi wasallam memperingatkan umatnya di dalam setiap khutbah jumat di atas mimbar: Amma ba'du, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan, dan setiap yang diada-adakan adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat.
. الاحتفال بليلة المعراج من البدع التي لم تكن في عهد الرسول صلى الله عليه وسلم ولا في عهد الخلفاء الراشدين الذين أمرنا باتباع سنتهم،
Perayaan malam mi'raj diantara bid'ah-bid'ah, yang tidak ada di masa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan tidak pula di masa khulafaur rasyidin yaitu yang kita diperintah untuk mengikuti sunnah-sunnah mereka. Fatawa Nur Ala Darbi Kaset No 35. Sumber : https://binothaimeen.net/content/7015
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar