PENAKLUKAN KOTA MAKKAH
PENAKLUKAN KOTA MAKKAH
Ada seorang sahabat Anshar Sa'ad bin 'Ubadah radhiyallahu, ketika penaklukan kota Makkah, berkata kepada Abu Sufyan, bahwa hari ini adalah hari pembantaian. Maka Abu Sufyan mengadu ke Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang hal ini. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, bahwa perkataan itu tidak benar, hari ini adalah hari mengagungkan Ka'bah.
Berkata Sa'ad bin 'Ubadah radhiyallahu :
يَا اَبَا سُفْيَانَ، اَلْيَوْمَ يَوْمُ اْلمَلْحَمَةِ، اَلْيَوْمَ تُسْتَحَلُّ اْلكَعْبَةُ. فَقَالَ اَبُو سُفْيَانَ: يَا عَبَّاسُ، حَبَّذَا يَوْمُ الذّمَارِ، ثُمَّ جَاءَتْ كَتِيْبَةٌ وَ هِيَ اَقَلُّ اْلكَتَائِبِ، فِيْهِمْ رَسُوْلُ اللهِ ص وَ اَصْحَابُهُ وَ رَايَةُ النَّبِيّ ص مَعَ الزُّبَيْرِ بْنِ اْلعَوَّامِ. فَلَمَّا مَرَّ رَسُوْلُ اللهِ ص بِاَبِى سُفْيَانَ قَالَ: اَلَمْ تَعْلَمْ مَا قَالَ سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ؟ قَالَ: مَا قَالَ؟ قَالَ: قَالَ كَذَا وَ كَذَا. فَقَالَ: كَذَبَ سَعْدٌ، وَ لكِنْ هذَا يَوُمٌ يُعَظّمُ اللهُ فِيْهِ اْلكَعْبَةَ وَ يَوْمٌ تُكْسَى فِيْهِ اْلكَعْبَةُ. البخارى 5: 91
"Hai Abu Sufyan, hari ini adalah hari pembantaian, hari ini Ka'bah dihalalkan (untuk medan perang)". Abu Sufyan berkata, "Hai 'Abbas, alangkah bagusnya hari kebinasaan". Kemudian datanglah satu pasukan yang paling sedikit jumlahnya. Diantara mereka terdapat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para shahabatnya, sedangkan bendera Nabi shallallahu alaihi wa sallam dibawa oleh Zubair bin Awwam. Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melewati Abu Sufyan, ia bertanya, "Taukah kamu apa yang dikatakan Sa'ad bin 'Ubadah ?". Beliau shalallahu alaihi wa sallam bertanya, "Apa yang dikatakan oleh Sa'ad ?". Ia menjawab, "Ia mengatakan demikian dan demikian". Beliau bersabda, "Sa'ad berdusta, akan tetapi ini adalah hari Allah mengagungkan Ka'bah dan hari memasang kelambu (penutup) Ka'bah". (Riwayat Bukhari).
Peristiwa ini menunjukkan bahwa ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya menaklukkan kota makkah bukan ajang balas dendam dengan cara pembantaian kepada orang- orang yang selama ini memusuhi islam, yang notabene mereka ini orang-orang kafir, tetapi menunjukkan kebaikannya islam. Menunjukkan islam sebagai agama rahmatan lil'alamin.
قَالَ نَعَمْ مَنْ دَخَلَ دَارَ أَبِي سُفْيَانَ فَهُوَ آمِنٌ وَمَنْ أَغْلَقَ عَلَيْهِ دَارَهُ فَهُوَ آمِنٌ وَمَنْ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَهُوَ آمِنٌ قَالَ فَتَفَرَّقَ النَّاسُ إِلَى دُورِهِمْ وَإِلَى الْمَسْجِدِ
"Ya, barang siapa yang memasuki rumah Abu Sufyan, maka ia aman dan barang siapa yang menutup rumahnya maka ia aman, dan barang siapa yang masuk masjid maka dia aman." Kemudian orang-orang berpencaran menuju rumah-rumah mereka serta menuju ke masjid. (Riwayat Abu Daud - Hadits Shahih).
Berkata Abu Sufyan radhiyallahu anhu :
Maka sesungguhnya (Muhammad) telah datang kepada kalian dengan membawa kekuatan yang tidak ada taranya, yang tidak akan dapat kamu lawan !". Selanjutnya Abu Sufyan mengulangi perkataannya lagi, "Barangsiapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan, maka ia aman". Lalu orang-orang Quraisy menyahut, "Celaka kamu hai Abu Sufyan, apakah rumahmu mencukupi untuk menampung kami ?". Abu Sufyan menyahut dengan suara keras, "Barangsiapa menutup pintu rumahnya, maka ia aman. Barangsiapa yang masuk ke masjid, ia aman". Lalu orang-orang sama berpencar pulang ke rumah-rumah mereka dan ke masjid. (Sirah bnu Hisyam).
دَخَلَ النَّبِيُّ ص مَكَّةَ يَوْمَ اْلفَتْحِ وَ حَوْلَ اْلبَيْتِ سِتُّوْنَ وَ ثَلاَثُمِائَةِ نُصُبٍ فَجَعَلَ يَطْعُنُهَا بِعُوْدٍ فِى يَدِهِ وَ يَقُوْلُ: جَاءَ اْلحَقُّ وَ زَهَقَ اْلبَاطِلُ، جَاءَ اْلحَقُّ وَ مَا يُبْدِئُ اْلبَاطِلُ وَ مَا يُعِيْدُ.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam memasuki Makkah pada hari penaklukan, sedang disekeliling Ka'bah masih terdapat 360 berhala. Kemudian beliau memukulnya dengan tongkat di tangan beliau sambil mengucapkan, "Kebenaran telah datang dan lenyaplah kebathilan. Kebenaran telah datang dan kebathilan tak akan mencul lagi dan tidak akan kembali ". (Riwayat Bukhari).
اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص لَمَّا قَدِمَ مَكَّةَ اَبَى اَنْ يَدْخُلَ اْلبَيْتَ وَ فِيْهِ اْلآلِهَةُ فَاَمَرَ بِهَا فَاُخْرِجَتْ فَاُخْرِجَ صُوْرَةُ اِبْرَاهِيْمَ وَ اِسْمَاعِيْلَ فِى اَيْدِيْهِمَا مِنَ اْلاَزْلاَمِ. فَقَالَ النَّبِيُّ ص: قَاتَلَهُمُ اللهُ، لَقَدْ عَلِمُوْا مَا اسْتَقْسَمَا بِهَا قَطُّ. ثُمَّ دَخَلَ اْلبَيْتَ فَكَبَّرَ فِى نَوَاحِى اْلبَيْتِ وَ خَرَجَ وَ لَمْ يُصَلّ فِيْهِ.
Bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika tiba di Makkah beliau enggan untuk masuk ke dalam Ka'bah, karena di dalamnya masih terdapat berhala-berhala. Maka beliau menyuruh agar berhala-berhala itu dikeluarkan, lalu berhala-berhala itupun dikeluarkan, diantaranya terdapat patung-patung Ibrahim dan Isma'il yang di kedua tangannya memegang Azlam. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda bersabda, "Celakalah mereka, sesungguhnya mereka tahu bahwa keduanya tidak pernah mengundi nasib dengan anak panah sama sekali". Setelah itu Nabi shallallahu alaihi wa sallam masuk ke dalam Ka'bah dan bertakbir di sudut-sudut Ka'bah, kemudian keluar dan tidak melakukan shalat di dalamnya. (Riwayat Bukhari).
فَاِنَّهُ قَدْ جَاءَكُمْ مَا لاَ قِبَلَ لَكُمْ بِهِ، فَمَنْ دَخَلَ دَارَ اَبِى سُفْيَانَ فَهُوَ امِنٌ. قَالُوْا: قَاتَلَكَ اللهُ ! وَ مَا تُغْنِى عَنَّا دَارُكَ؟ قَالَ: وَ مَنْ اَغْلَقَ عَلَيْهِ بَابَهُ فَهُوَ امِنٌ، وَ مَنْ دَخَلَ اْلمَسْجِدَ فَهُوَ امِنٌ. فَتَفَرَّقَ النَّاسُ اِلَى دُوْرِهِمْ وَ اِلَى اْلمَسْجِدِ. ابن هشام 5: 62
Maka sesungguhnya (Muhammad) telah datang kepada kalian dengan membawa kekuatan yang tidak ada taranya, yang tidak akan dapat kamu lawan !". Selanjutnya Abu Sufyan mengulangi perkataannya lagi, "Barangsiapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan, maka ia aman". Lalu orang-orang Quraisy menyahut, "Celaka kamu hai Abu Sufyan, apakah rumahmu mencukupi untuk menampung kami ?". Abu Sufyan menyahut dengan suara keras, "Barangsiapa menutup pintu rumahnya, maka ia aman. Barangsiapa yang masuk ke masjid, ia aman". Lalu orang-orang sama berpencar pulang ke rumah-rumah mereka dan ke masjid. (Sirah bnu Hisyam).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya, datang dalam penaklukan kota Makkah, bukan mengusir dan membantai musuh-musuhnya, namun yang beliau hancurkan adalah berhala-berhala yang ada disekitar kabah yang berjumlah 360 berhala dan memberikan perlindungan dan rasa aman kepada penduduknya.
Berkata Abdullah Bin Mas'ud radhiyallahu anhu :
دَخَلَ النَّبِيُّ ص مَكَّةَ يَوْمَ اْلفَتْحِ وَ حَوْلَ اْلبَيْتِ سِتُّوْنَ وَ ثَلاَثُمِائَةِ نُصُبٍ فَجَعَلَ يَطْعُنُهَا بِعُوْدٍ فِى يَدِهِ وَ يَقُوْلُ: جَاءَ اْلحَقُّ وَ زَهَقَ اْلبَاطِلُ، جَاءَ اْلحَقُّ وَ مَا يُبْدِئُ اْلبَاطِلُ وَ مَا يُعِيْدُ.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam memasuki Makkah pada hari penaklukan, sedang disekeliling Ka'bah masih terdapat 360 berhala. Kemudian beliau memukulnya dengan tongkat di tangan beliau sambil mengucapkan, "Kebenaran telah datang dan lenyaplah kebathilan. Kebenaran telah datang dan kebathilan tak akan mencul lagi dan tidak akan kembali ". (Riwayat Bukhari).
Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma :
اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص لَمَّا قَدِمَ مَكَّةَ اَبَى اَنْ يَدْخُلَ اْلبَيْتَ وَ فِيْهِ اْلآلِهَةُ فَاَمَرَ بِهَا فَاُخْرِجَتْ فَاُخْرِجَ صُوْرَةُ اِبْرَاهِيْمَ وَ اِسْمَاعِيْلَ فِى اَيْدِيْهِمَا مِنَ اْلاَزْلاَمِ. فَقَالَ النَّبِيُّ ص: قَاتَلَهُمُ اللهُ، لَقَدْ عَلِمُوْا مَا اسْتَقْسَمَا بِهَا قَطُّ. ثُمَّ دَخَلَ اْلبَيْتَ فَكَبَّرَ فِى نَوَاحِى اْلبَيْتِ وَ خَرَجَ وَ لَمْ يُصَلّ فِيْهِ.
Bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika tiba di Makkah beliau enggan untuk masuk ke dalam Ka'bah, karena di dalamnya masih terdapat berhala-berhala. Maka beliau menyuruh agar berhala-berhala itu dikeluarkan, lalu berhala-berhala itupun dikeluarkan, diantaranya terdapat patung-patung Ibrahim dan Isma'il yang di kedua tangannya memegang Azlam. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda bersabda, "Celakalah mereka, sesungguhnya mereka tahu bahwa keduanya tidak pernah mengundi nasib dengan anak panah sama sekali". Setelah itu Nabi shallallahu alaihi wa sallam masuk ke dalam Ka'bah dan bertakbir di sudut-sudut Ka'bah, kemudian keluar dan tidak melakukan shalat di dalamnya. (Riwayat Bukhari).
Bagaimana dengan Taliban di Afganistan, apakah menghancurkan berhala-berhala, patung-patung atau kuburan yang disembah dan diagungkan? Dan masyarakatnya (yang mayoritas muslim, bukan orang-orang kafir) mendapatkan rasa aman dan perlindungan? Kita lihat dan saksikan perkembangan berikutnya.
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar