Terlalu Dibesar-besarkan
TERLALU DIBESAR-BESARKAN
Ada orang yang tidak dikenal oleh manusia. Tidak pernah muncul di youtube atau televisi, padahal dia seorang ustadz atau seorang ulama yang senantiasa ucapannya sesuai dengan Al-Qur'an dan as-Sunnah.
Namun sebaliknya ada seseorang yang dibesar-besarkan namanya oleh murid-muridnya atau para pengikutnya dan dibesarkan oleh media. Akhirnya dia menjadi ustadz atau ulama yang masyhur. Padahal ucapan dan perbuatannya senantiasa bertentangan dengan alquran dan assunnah.
Nah siapakah dari keduanya yang ucapannya diterima?
Tentulah yang ucapannya sesuai dengan alquran dan assunnah walaupun dia kurang dikenal oleh manusia.
Asy-Syaikh Hamud bin Abdillah at-Tuwaijiry rahimahullah berkata:
فإن العُلماء لا تُعظم أقدارهم ويُعتد بأقوالهم بمجرد التفخيم لهم والتنويه بذكرهم، وإنما يعتبرون باتباع الحق وإجتناب الباطل، فمن قال منهم بما يوافق الكتاب والسّنة فقوله مقبول ولو كان خامل الذكر عند الناس، ومن قال منهم بما يخالف الكتاب والسّنة فقوله مردود ولو كان مشهوراً عند الناس
"Maka sesungguhnya para ulama tidak dimuliakan kedudukan mereka dan tidak teranggap ucapan mereka semata-mata karena dibesar-besarkan nama mereka, tetapi mereka hanya dinilai berdasarkan sikap mengikuti kebenaran dan menjauhi kebathilan. Jadi siapa saja dari mereka yang mengucapkan sesuatu yang sesuai dengan Al-Qur'an dan as-Sunnah maka ucapannya diterima walaupun dia kurang dikenal oleh manusia, sebaliknya siapa saja dari mereka yang mengucapkan sesuatu yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan as-Sunnah maka ucapannya tertolak walaupun dia orang yang terkenal di tengah-tengah manusia." (Fashlul Khithab fir Raddi ala Abit Turab, hlm. 264).
Komentar
Posting Komentar