PEMBANTU MERTUA
PEMBANTU MERTUA
Sebagian suami, yang isteri-isteri mereka masih tinggal serumah dengan mertuanya, menjadikan isteri mereka sebagai pelayan atau pembantu orang tuanya, padahal para isteri tidak ada kewajibannya melayani ibu atau bapak mertuanya.
Walaupun tidak wajib bagi isteri melayani mertuanya, namun itu terhitung amal kebaikan dan bentuk Ihsan kepada mertua.
Untuk itu, tidak boleh bagi suami untuk memaksa istrinya untuk melayani ibu dan ayahnya. Atau marah kepada istrinya bila dia tidak melakukan itu.
Berkata Asy-Syaikh Al 'Utsaimin rahimahullah,
أني أنصح أيضاً بعض الأزواج الذين يريدون من زوجاتهم أن يكنّ خدماً لأمهاتهم وهذا غلط محض، الزوجة ليست خادمة لأم الزوج ولا لأبي الزوج، وخدمتها لأم الزوج وأبي الزوج معروف منها وإحسان ليس مفروضاً عليها ..
"Aku menasihatkan pada para suami yang ingin istrinya jadi pelayan bagi ibunya (suami); ini murni kesalahan! Karena istri bukan pembantu ibu atau bapak mertuanya.
Pelayanan seorang wanita pada ibu atau ayah mertuanya terhitung amal kebaikan dan bentuk ihsan. Namun tidak sampai wajib..
ولا يجوز للزوج أن يلزم زوجته بخدمة أمه أو أبيه أو أن يغضب عليها إذا لم تقم بذلك، وعليه أن يتقي الله
Tidak boleh bagi suami untuk memaksa istrinya untuk melayani ibu dan ayahnya. Atau marah kepada istrinya bila dia tidak melakukan itu. Hendaklah dia bertakwa pada Allah!" (Fatawa Nuur 'alad Darb, XII/43). Sumber : http://www.alathar.net/home/esound/index.php?op=codevi&coid=59778
AFM
Komentar
Posting Komentar