SAYA SALAFY
SAYA SALAFY
Bolehkah mengatakan saya salafy? Ya boleh-boleh saja apabila dia benar seorang salafy, bukan hanya pengklaiman semata. Kalau hanya sekedar mengaku-ngaku salafy padahal tidak di atas manhaj salaf (yang akidah dan amaliyahnya menyelisihi atau bertolak belakang dengan manhaj salaf), maka ini tidak boleh.
Syaikh ‘Allamah bin Baz rahimahullah pernah ditanya:
" ما تقول فيمن تسمى بالسلفيِّ و الأثريِّ هَل هِيَ تزكية "
“Apa pendapat anda tentang orang yang menamakan dirinya dengan SALAFY dan ATSARY, apakah hal tersebut merupakan Tazkiyah?”
Beliau menjawab:
" إذا كان صادقاً أنه أثري أو أنه سلفي لا بأس، مثل ما كان السلف يقول: فلان سلفي، فلان أثري، تزكية لا بد منها، تزكية واجبة "
“Apabila benar ia adalah ATSARY atau SALAFY maka TIDAK MENGAPA, seperti dulu kaum salaf berkata: ‘Fulan seorang salafi atau fulan seorang atsari, ini sebuah tazkiyah yang harus, merupakan tazkiyah yang Wajib.” Al Arba’una Haditsan An Nabawiyah Fi Minhajid Da’watis Salafiyah: 23).
Berkata Al ‘Allamah As Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah:
"التسمِّي بالسلفية إذا كان حقيقة : فلا بأس به ، أما إذا كان دعوى : فلا يجوز له أن يتسمَّى بالسلفية وهو على غير منهج السلف"
“Menamakan diri dengan SALAFIYYAH apabila BENAR maka TIDAK MEGAPA, adapun apabila hanya sekedar KLAIM, maka TIDAK BOLEH baginya menamakan dirinya dengan Salafiyah padahal ia tidak berada di atas MANHAJ SALAF.” (Al Ajwibah Al Mufidah ‘Alal As’ilatil Manahijil Jadidah :13).
Mengapa harus mengatakan SAYA SALAFY, apa tidak cukup dengan mengatakan SAYA MUSLIM mengikuti alquran dan asunnah?
Mengatakan saya muslim, dizaman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya itu sudah cukup. Karena di zaman itu hanya ada orang kafir dan munafik. Namun ketika banyaknya bermunculan kelompok-kelompok sesat, tumbuh suburnya jamaah menyimpang yang mengatasnamakan islam, maka para pendahulu kita memunculkan nama salafy ahlussunnah waljamaah untuk membedakan dengan aliran-aliran dan kelompok-kelompok sesat yang ada.
Syeikh Muhammad Nashiruddin Al Albani ditanya: Mengapa label Salafiyyah? Apakah ini dakwah partisan atau doktrinal? Atau
sebuah sekte baru dalam Islam?
Beliau rahimahullah menjawab:
إن كلمة السلف معروفة في لغة العرب وفي لغة الشرع ؛ وما يهمنا هنا هو بحثها من الناحية الشرعية :
فقد صح عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال في مرض موته للسيدة فاطمة رضي الله عنها : "فاتقي الله واصبري ، ونعم السلف أنا لك " .
ويكثر استعمال العلماء لكلمة السلف ، وهذا أكثر من أن يعد ويحصى ، وحسبنا مثالاً واحداً وهو ما يحتجون به في محاربة البدع :
وكل خير في اتباع من سلف وكل شر في ابتداع من خلف
Sesungguhnya kata “as salaf” telah dikenal didalam bahasa arab dan juga didalam bahasa istilah syariat. Adapun pembahasan kita sekarang adalah dari sisi syariat.
Maka telah shahih dari nabi shallallahu 'alaihi wasalam bahwa beliau berkata ketika sakit sebelum meninggal kepada sayidah fathimah radhiyallahu 'anha :”bertaqwalah engkau kepada Allah dan bersabarlah, dan sesungguhnya sebaik-baik salaf (pendahulu) bagi engkau adalah aku.”
Dan sangat banyak dari para ulama yang menggunakan kata assalaf, dan tidak mampu untuk dihitung banyaknya, dan cukup satu contoh disini yang mana para ulama biasa menyebutkannya untuk menghadapi kebid’ahan: Dan setiap kebaikan dengan mengikuti salaf. Dan setiap kejelekan dari kebid’ahan orang belakangan................. dst
Maka telah shahih dari nabi shallallahu 'alaihi wasalam bahwa beliau berkata ketika sakit sebelum meninggal kepada sayidah fathimah radhiyallahu 'anha :”bertaqwalah engkau kepada Allah dan bersabarlah, dan sesungguhnya sebaik-baik salaf (pendahulu) bagi engkau adalah aku.”
Dan sangat banyak dari para ulama yang menggunakan kata assalaf, dan tidak mampu untuk dihitung banyaknya, dan cukup satu contoh disini yang mana para ulama biasa menyebutkannya untuk menghadapi kebid’ahan: Dan setiap kebaikan dengan mengikuti salaf. Dan setiap kejelekan dari kebid’ahan orang belakangan................. dst
ولا بد من نسبة مميزة دقيقة في هذا الزمان، فلا يكفي أن نقول: أنا مسلم فقط ! أو مذهبي الاسلام ! فكل الفرق تقول ذلك: الرافضي والاباضي والقادياني وغيرهم من الفرق !! فما الذي يميزك عنهم ؟
Dan hendaknya untuk menisbahkan diri kepada sesuatu yang membedakan dengan yang lain di zaman ini, maka tidaklah cukup untuk mengatakan “SAYA MUSLIM” saja, atau “madzhabku islam”. Setiap kelompok mengatakan yang demikian juga, seperti rofidhoh, ibadhiyah, qodiyaniy, dan selainnya dari kelompok-kelompok. Maka apa yang bisa membedakan engkau dengan mereka?
ولو قلت: أنا مسلم على الكتاب والسنة لما كفى أيضا، لأن أصحاب الفرق-من أشاعرة ومانريدية وحزبيين- يدعون إتباع هذين الأصلين كذلك.
Kalau sekiranya engkau mengatakan “saya muslim diatas kitab dan sunnah”, maka yang demikian tidak cukup juga, karena kelompok-kelompok seperti asyaa’iroh, maturidiyah dan hizbiyin (golongan-golongan), mereka semua mengaku juga sebagai pengikut dua
landasan yang asli ini juga.
ولا شك أن التسمية الواضحة الجلية المميزة البينة هي أن نقول : أنا مسلم على الكتاب والسنة وعلى منهج سلفنا الصالح وهي أن نقول باختصار :"أنا سلفي".
Dan tidak ada keraguan bahwa penamaan yang jelas yang mampu membedakan dengan gamblang adalah dengan kita mengatakan : “saya muslim berpedoman dengan kitab dan sunnah diatas manhaj/metode salaf kami yang sholeh”, yang mana cukup untuk kita
mengatakan dengan ringkas :” SAYA SALAFY”............ dst. (Majalah al-asholah 9/86).
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar