SUHU POLITIK MENJELANG PILPRES DAN PILKADA
SUHU POLITIK MENJELANG PILPRES DAN PILKADA
Suhu politik menjelang pilpres dan pilkada semakin memanas, padahal waktu pemilihan masih cukup lama. Antara yang mendukung satu kandidat dengan yang tidak, saling gontok-gontokkan. Saling perang argumentasi, saling perang fitnah dan tuduhan dan saling gencar nyebar hoax.
Yang mendukung, mengangkat dan memuji jagoannya dengan berbagai kebaikan dan prestasinya, yang tidak mendukung, mencela, menjatuhkan dan mencari aib-aib lawan politiknya untuk disebarluaskan.
Itulah dampak dari mencintai kepemimpinan atau kekuasaan, akan senantiasa mencari aib-aib manusia dan mencela para pesaingnya. Dengki dengan lawan politiknya dan tidak suka jika rivalnya dibicarakan kebaikan-kebaikannya oleh masyarakat atau media.
Berkata Al-Imam Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah :
ما منْ أحَدٍ أَحبَّ الرِّئَاسَةَ إِلَّا حسدَ وبغَى وَتَتَبَّعَ عُيُوبَ النَّاس وَكَرِهَ أَنْ يُذْكَرَ أَحَدٌ بِخَيْرٍ
Tidak ada seorang pun yang mencintai kepemimpinan melainkan dia akan hasad (iri), melampaui batas, mencari-cari aib orang lain, dan tidak suka orang lain dibicarakan dengan kebaikan. (Jami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlih, 1/569).
ما منْ أحَدٍ أَحبَّ الرِّئَاسَةَ إِلَّا حسدَ وبغَى وَتَتَبَّعَ عُيُوبَ النَّاس وَكَرِهَ أَنْ يُذْكَرَ أَحَدٌ بِخَيْرٍ
Tidak ada seorang pun yang mencintai kepemimpinan melainkan dia akan hasad (iri), melampaui batas, mencari-cari aib orang lain, dan tidak suka orang lain dibicarakan dengan kebaikan. (Jami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlih, 1/569).
Berkata Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah :
"حب الرياسة أعجب إلى الرجل من الذهب والفضة، ومن أحب الرياسة طلب عيوب الناس أو عاب الناس". الآداب الشرعية لابن مفلح الحنبلي
Cinta kepemimpinan lebih mengherankan untuk bisa terjadi pada seseorang daripada cinta emas dan perak, karena : Barang siapa yang mencintai kepemimpinan, niscaya dia akan mencari aib-aib manusia atau mencela manusia. (Al-Adab Asy-Syar'iyah Li-Ibni Muflih (Juz 2, hal.241)
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar