Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

QADHA PUASA RAMADHAN

ULAMA YANG BERPENDAPAT WANITA HAMIL DAN MENYUSUI YANG TIDAK BERPUASA RAMADHAN WAJIB QADHA Oleh : Abu Fadhel Majalengka Para salaf yang berpendapat Qadha, untuk wanita hamil dan menyusui yang tidak berpuasa begitu banyak, diantaranya adalah madzhab Al Ahnafi (hanafiah), sahabat Ali bin Abi Thalib, Atha, Al Hasan, Adh Dhahak, Az Zuhri, Rabiah, Al Auzai, Ats Tsauri, Abu Ubaid, Abu Tsur, Ibnu Mundzir, Ikhtiyar Majini, dan sampai ulama salaf di abad ini seperti Ibnu Baz, Ibnu Utsaimin dan lain-lain. Lihat selengkapnya : القضاء فقط ولا إطعام عليهما، وهو مذهب الأحناف[1] وعلي بن أبي طالب[2] وقول عطاء بن أبي رباح والحسن والضحاك والنخعي والزهري وربيعة والأوزاعي والثوري وأبو عبيد وأبو ثوروابن المنذر [3] واختيار المزني[4] ومن المعاصرين ابن باز[5] و ابن عثيمين [6] وحسام الدين عفانة [7] وسعيد وهف القحطاني[8]. ------------------------- [1] المبسوط للشيباني 2/ 245 والمبسوط للسرخسي 3/ 99 وبدائع الصنائع في ترتيب الشرائع للكاساني 2/ 97 وحلية العلماء في معرفة مذاهب الفقهاء لأبي بكر الشاشي 3/ 1...

Mubahalah Salah Kaprah

MUBAHALAH SALAH KAPRAH Oleh : Abu Fadhel Majalengka Ada yang lucu akhir-akhir ini. Seseorang mengajak mubahalah gara-gara jagoannya diperkirakan kalah. Dan yang membuat geli perut, dia bermubahalah seorang diri. Seharusnya dia mengajak keluarga terdekatnya dan menghadirkan pula orang yang di ajak mubahalah, untuk membuktikan yang zalim diantara mereka. Hal ini menunjukkan ketidaktahuan orang tersebut tentang mubahalah. Ketidakpahaman tentang makna dan untuk apa bermubahalah, siapa saja yang hadir ketika mubahalah dan apa yang dikatakan ketika mubahalah. Di dalam kitab An Nihayah Fi Gharibil Atsar 1/439, diterangkan tentang makna MUBAHALAH. المباهلة هي الملاعنة ، والمقصود منها أن يجتمع القوم إذا اختلفوا في شيء ، فيقولوا : لعنة الله على الظالم منا. Mubahalah adalah saling melaknat, maksudnya adalah suatu kaum berkumpul pada saat terjadi perbedaan di antara mereka, dengan mengatakan: “Semoga laknat Allah menimpa orang dzalim di antara kita”. (an Nihayah fi Gharibil Atsar: 1/439). All...

Dimana Allah ?

DIMANA ALLAH ? Oleh : Abu Fadhel Majalengka Ahlul bid'ah dan ahlul hawa berselisih masalah Allah Ta'ala dimana. Sebagian mengatakan Allah Ta'ala tidak memiliki tempat, tidak di atas, tidak dibawah, tidak di kanan tidak dikiri. Sebagian lagi mengatakan Allah Ta'ala ada dimana-mana. Sebagian lagi mengatakan Allah Ta'ala ada dihati. Sebagian lain mengatakan Allah Ta'ala dekat, sedekat urat leher. Dan lain sebagainya. Kenapa mereka berbeda-beda, berselisih dan kebingungan tentang dimana Allah ? Jawabannya karena mereka tidak kembali kepada petunjuk alquran dan as sunnah serta pemahaman para salaf. Berbeda dengan ahlussunnah, mereka sepakat Allah Ta'ala di langit di atas arasy.   Diantara dalil-dalilnya adalah: Allah Ta’ala berfirman: الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى (طه : 5). (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas 'Arsy. (QS. Thaha : 5). Dan Allah Ta’ala berfirman: إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ف...

أرشدك الله

أعلم (1) أرشدك الله (2) لطاعته (3) : أن الحنيفية (4) ملة (5) إبراهيم (6) : أن تعبد الله وحده (7)  مخلصاً له الدين (8) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   (1)  تقدم الكلام على العلم فلا حاجة إلى إعادته هنا.  (2)  الرشد : الاستقامة عن طريق الحق.  (3)  الطاعة: موافقة المراد فعلاً للمأمور وتركاً للمحظور .  (4)  الحنيفية: هي الملة المائلة عن الشرك ، المبينة على الإخلاص لله عز وجل .  (5)  أي طريقه الديني الذي يسير عليه الصلاة والسلام.  (6)  إبراهيم هو خليل الرحمن قال عز وجل: ( واتخذ إبراهيم خليلا( {سورة النساء، الآية: 125} وهو أبو الأنبياء وقد تكرر ذكر منهجه في مواضع كثيرة للإقتداء به.  (7)  قوله "أن تعبد الله"  هذه خبر "أن" في قول "أن الحنيفية" والعبادة بمفهومها العام هي "التذلل لله محبة وتعظيماً بفعل أوامره واجتناب نواهيه على الوجه الذي جاءت به شرائعه". أما المفهوم الخاص للعبادة-يعين تفصيلها- فقد قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله : "العبادة أسم جامع لكل ما ي...

Bersabarlah, Dunia Ini Tidak Lama

BERSABARLAH, DUNIA INI TIDAK LAMA Hidup di dunia ini tidak lama. Tidak kekal abadi. Semuanya akan berakhir. Pangkat, tahta, harta dan segala sesuatunya akan ditinggalkan. Namun kadang itu semua melalaikan. Sedangkan akhirat yang kekal abadi, yang tiada akhir, namun kadang sebagian kita tidak bersungguh-sungguh untuk menghadapinya. Dunia yang sebentar ini hendaklah kita bersabar menjalaninya. Bersabar dalam mentaati perintah Allah, bersabar dalam menjauhi larangan Allah dan bersabar menerima takdir Allah, baik takdir , yang baik maupun yang buruk. Pasti dan sungguh pasti, jika demikian keadaannya, kebahagiaan dunia dan akhirat pasti didapatkan. Berkata Al 'Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah : الدنيا ليست طويلة ! أيام ثم تزول ، فاصبر حتى يأتي الله بأمره " Dunia itu tidak lama, hanya beberapa hari saja kemudian berlalu, maka bersabarlah sampai Allah mendatangkan perkaranya " (Syarh Riyadhis Shalihin : 1/242). AFM

Dunia Bukan Negeri Seorang Muslim

DUNIA BUKAN NEGERI SEORANG MUSLIM Oleh : Abu Fadhel Majalengka Dunia ini bagi seorang muslim adalah ladang untuk beramal. Tempat untuk mencari bekal menuju alam keabadian. Karena sesungguhnya, negeri seorang muslim adalah surga, bukan dunia ini. Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata: ‏الدنيا ليست دارًا للمسلم، إنما دار المسلم هي الجنة، وهو وُجد في الدنيا من أجل أن يعمل للجنة. “DUNIA itu, bukan negeri bagi seorang Muslim. Sesungguhnya negeri seorang Muslim adalah SURGA. Dan dia diadakan (diciptakan) di dunia ini, dalam rangka beramal untuk meraih SURGA.” [Syarh al-Arba’in, hlm. 285]. Bahkan bagi seorang muslim yang beriman, dunia ini penjara. Karena seorang mukmin mesti menahan diri dari berbagai macam syahwat yang diharamkan dan dimakruhkan dan juga seorang mukmin diperintah untuk melakukan berbagai macam ketaatan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ ، وَجَنَّةُ الكَافِرِ “Dunia adalah penjara bagi orang yang beriman dan surg...

Menerima Kekalahan Dengan Lapang Dada

MENERIMA KEKALAHAN DENGAN LAPANG DADA Oleh : Abu Fadhel Majalengka Segala sesuatu sudah Allah takdirkan, rizki, ajal, jodoh dan lain sebagainya, termasuk kepemimpinan, tidak akan ada yang bisa merubahnya. Siapa yang akan memimpin suatu daerah atau suatu negeri, Allah Ta'ala telah tetapkan lima puluh ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Rasulullah shalallhu ‘alaihi wa salam bersabda : كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ “Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (HR. Muslim). Dan Rasulullah shalallhu ‘alaihi wa salam bersabda : ” قَدَّرَ اللهُ الْمَقَادِيرَ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّماوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ ” “Allâh telah mentakdirkan semua takdir sebelum menciptakan langit-langit dan bumi 50 ribu tahun”. [HR. Ahmad. Berkata Syaikh Syu’aib al-Arnauth. Hadits Shahih). Kepemimpinan atau kerajaa...

Loyalitas Kepada Orang Kafir

LOYALITAS KEPADA ORANG KAFIR Oleh : Abu Fadhel Majalengka Al Wala dan Al Baro merupakan rukun dari salah satu rukun akidah dan syarat dari salah satu syarat iman. Al Wala secara bahasa artinya loyalitas, kecintaan dan menolong Al Baro secara bahasa artinya berlepas diri dan kebencian. Al Wala secara syar'i artinya adalah cinta kepada Allah, RasulNya, para sahabat, orang-orang mukmin dan orang-orang yang bertauhid serta menolong mereka. Al Baro secara syar'i  artinya adakah benci kepada orang yang menyelisihi Allah, RasulNya, para sahabat, orang-orang mukmin dan orang-orang yang bertauhid dari golongan orang-orang kafir, orang-orang musyrik, orang-orang munafik, orang-orang ahlul bid'ah dan orang-orang fasik. Diantara dalil alwala walbaro adalah : Allah Taala berfirman, لا تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي...