SIKAP KERAS TERHADAP TOKOH AHLUL BID'AH

SIKAP KERAS TERHADAP TOKOH AHLUL BID'AH

Ahlul bid'ah di zaman sekarang ini telah memenuhi diseluruh penjuru bumi. Kalau seorang dai ahlussunnah menghajr mereka secara keseluruhan ini sesuatu yang mustahil.

Dalam hal ini seorang dai tidak bisa memukul rata memperlakukan ahlul bid'ah seperti itu. Harus dibedakan antara tokoh ahlul bid'ah yang menyebarkan kebidahannya dengan ahlul bid'ah dari kalangan orang awam.

Kalau ahlul bid'ah dari kalangan awam maka sikap seorang dai harus baik, sopan dan lemah lembut, karena mereka obyek dakwah yang mesti di dakwahi.

Lain halnya dengan tokoh ahlul bid'ah yang menyebarkan kebid'ahannya, maka sikap dai ahlussunnah harus tegas dan keras. Tidak berlemah lembut dan berkasih sayang dengannya. Seorang dai ahlussunnah harus memperingatkan orang dari kesesatan dan penyimpangan tokoh ahlul bid'ah tersebut. Jangan bermajlis dengannya,  jangan mendengar perkataan mereka, apalagi berselfie ria bersamanya.

Berkata Asy Syaikh Rabi’ Bin Hadi Al Madkhaly hafizhahullah:

(إن أهل البدع الآن كثير يملئون الأرض والعياذ بالله! فنحن لا نهجر الجميع إنما هم محل دعوتنا؛ ندعوهم إلى الله بالحكمة والموعظة الحسنة،

وأما الرءوس المدبرة والدعاة إلى الباطل في صحفهم ومجلاتهم وكتبهم وأشرطهم و محاضراتهم وندواتهم ومواقعهم، هؤلاء يحاربون ويحذر منهم ولا يجالسون ولا يقرأ لهم ولا يستفاد منهم.

وعوامهم المساكين المخدوعون هؤلاء ندعوهم إلى الله بالحكمة والموعظة الحسنة، وهذا الكلام يؤيده كلام كثير من أئمة السنة ومعاملتهم؛ أنهم يدعون العوام إلى الله -تبارك وتعالى- ولا يهجرونهم كما يهجرون أئمة السوء وأئمة الشر وأئمة الضلال

Sesungguhnya ahlul bid’ah sekarang ini jumlahnya banyak, mereka memenuhi bumi, wal ‘iyyadzu billaah! Maka kita tidak meng-hajr manusia seluruhnya karena tiada lain merekalah sasaran dakwah kita. Kita dakwahi mereka kepada Allaah dengan hikmah dan nasehat-nasehat yang baik.

Dan adapun pimpinan-pimpinan yang memusuhi dakwah dan orang-orang yang menyeru kepada kebatilan baik di dalam buletin, majalah, buku, kaset, muhadhoroh, pertemuan dan website-website mereka, maka mereka inilah yang diperangi, ditahdzir ummat dri mereka, tidak bermajlis dengan mereka, tidak membaca tulisan mereka dan tidak pula mengambil faidah dari mereka.

Sedangkan orang-orang awamnya yang masih miskin ilmunya lagi tertipu, maka kita dakwahi mereka ini dengan hikmah dan nasehat yang baik. Ucapan ini dikuatkan pula oleh ucapan dan cara bermuamalah para ulama sunnah. Mereka mendakwahi orang-orang awam ini kepada Allaah Tabaaroka wa Ta’ala. Para ulama tidak meng-hajr orang-orang awam ini sebagaimana mereka meng-hajr ulama yang jahat, jelek dan sesat. (Majmu Kutub Warasail Wafatawa  2/351-352 ).

AFM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?