NIAT MEWARNAI, AKHIRNYA TERWARNAI
NIAT MEWARNAI, AKHIRNYA TERWARNAI
Awalnya seseorang itu sangat mengingkari ahlul bid'ah. Dia bantah penyimpangan ahlul hawa. Dan terus duduk dengan ahlul bid'ah dalam bantah membantah. Akhirnya justru dia sendiri terkena syubhat dan terwanai.
ولقد رأيت جماعة من الناس كانو ايلعنونهم، ويسبونهم، فجالسوهم على سبيل الإنكار، والرد عليهم، فمازالت بهم المباسطة وخفي المكر، ودقيق الكفرحتى صبو إليهم
“Saya pernah melihat sekelompok manusia yang dahulunya melaknat ahlu bid’ah, lalu mereka duduk bersama ahlu bid’ah untuk mengingkari dan membantah mereka dan terus menerus orang-orang itu bermudah-mudahan, sedangkan tipu daya itu sangat halus dan kekafiran sangat lembut dan akhirnya terkena kepada mereka.” (Al-Ibanah Ibnu Baththah).
Intinya, berhati-berhatilah untuk jangan sampai bermudah-mudahan untuk duduk bersama ahlul bid'ah walaupun tujuannya dalam rangka membantah penyimpangannya, karena syubhat merupan racun yang berbahaya.
Nah, bagaimana lagi dengan orang yang duduk-duduknya bukan untuk menasehati dan mengingkari kesesatannya, hanya sekedar duduk ngobrol dan mendengarkan argumentasinya lalu diakhiri dengan selfie, maka ini lebih parah lagi kesalahannya.
AFM
Komentar
Posting Komentar