Tolong Bawa Aku Ke Surga
TOLONG BAWA AKU KE SURGA
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Kalau ada orang yang mengatakan, "Tunjukkan jalan yang menyebabkan seseorang masuk surga", tentulah ahli ilmi akan tunjukkan dalil-dalil amalan-amalan yang bisa menyampaikannya ke surga. Namun kalau ada orang yang mengatakan, "Tolong bawa aku ke surga", tentu ini berat, karena kita sendiri belum tentu masuk surga, apalagi membawa orang lain ke surga. Lantas bagaimana dengan orang yang mengatakan, "Saya akan gandeng bapak ke surga."
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Kalau ada orang yang mengatakan, "Tunjukkan jalan yang menyebabkan seseorang masuk surga", tentulah ahli ilmi akan tunjukkan dalil-dalil amalan-amalan yang bisa menyampaikannya ke surga. Namun kalau ada orang yang mengatakan, "Tolong bawa aku ke surga", tentu ini berat, karena kita sendiri belum tentu masuk surga, apalagi membawa orang lain ke surga. Lantas bagaimana dengan orang yang mengatakan, "Saya akan gandeng bapak ke surga."
Tentulah ini perkataan orang yang menunjukkan ke pedean seseorang bahwa dirinya sudah ada jaminan masuk surga, sehingga bisa menggandeng orang lain ke surga.
Padahal tidak ada seorang pun ada jaminan dirinya masuk surga dan menggandeng orang lain ke surga. Kalau itu perkataan Nabi maka kita imani, sebagaimana perkataan beliau tentang 10 sahabat yang dijamin surga.
Memang Allah Ta'ala telah menetapkan seseorang itu di surga atau di neraka. Namun seorang hamba tidak tahu, dimana tempat terakhirnya, surga atau neraka.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ مَا مِنْ نَفْسٍ مَنْفُوسَةٍ إِلاَّ وَقَدْ كَتَبَ اللَّهُ مَكَانَهَا مِنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ»
“Tidak ada seorangpun dari kalian, tidak seorang jiwapun melainkan telah dituliskan Allah tempatnya di surga dan neraka”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dikarenakan seorang hamba tidak tahu dimana tempat berlabuhnya di akhirat, maka diperintahkan untuk beramal kebaikan agar kiranya Allah Ta'ala mentakdirkan dirinya masuk ke dalam surga.
Ali radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pernah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalllam pada sebuah jenazah, lalu beliau berdiam sejenak, kemudian beliau menusuk-nusuk tanah, lalu bersabda:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنَ النَّارِ وَمَقْعَدُهُ مِنَ الْجَنَّةِ » . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلاَ نَتَّكِلُ عَلَى كِتَابِنَا وَنَدَعُ الْعَمَلَ قَالَ « اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ ، أَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ ، وَأَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الشَّقَاءِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ » . ثُمَّ قَرَأَ ( فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى ) .
“Tidak ada seorangpun dari kalian melainkan telah dituliskan tempatnya dari neraka dan tempatnya dari surga”. Para shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, kenapa kita tidak bersandar atas takdir kita dan meninggalkan amal?”, beliau menjawab: “Beramallah kalian, karena setiap sesuatu dimudahkan atas apa yang telah diciptakan untuknya, siapa yang termasuk orang yang ditakdirkan bahagia, maka akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan penghuni surga, adapun siapa yang ditakdirkan termasuk dari dari orang yang ditkadirkan sengsara, maka ia akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan penghuni neraka”. Kemudian beliau membaca ayat:
{فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى (5) وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى (6) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى (7)} [الليل: 5 - 7]
"Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa”. “Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga)”. “Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”. QS. Al Lail: 5-7. (HR. Muslim).
Sekali lagi, tidak ada jaminan bahwa dirinya atau orang lain penghuni surga. Mungkin ada seseorang yang menurut pandangan manusia dia calon penghuni surga. Dia rajin ibadah dan banyak beramal kebaikan, namun menurut pandangan Allah Ta'ala, dia penghuni neraka, karena manusia tidak tahu apa yang dilakukannya di akhir-akhir hidupnya atau tidak tahu apakah dia beramal ikhlas karena Allah atau tidak.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Padahal tidak ada seorang pun ada jaminan dirinya masuk surga dan menggandeng orang lain ke surga. Kalau itu perkataan Nabi maka kita imani, sebagaimana perkataan beliau tentang 10 sahabat yang dijamin surga.
Memang Allah Ta'ala telah menetapkan seseorang itu di surga atau di neraka. Namun seorang hamba tidak tahu, dimana tempat terakhirnya, surga atau neraka.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ مَا مِنْ نَفْسٍ مَنْفُوسَةٍ إِلاَّ وَقَدْ كَتَبَ اللَّهُ مَكَانَهَا مِنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ»
“Tidak ada seorangpun dari kalian, tidak seorang jiwapun melainkan telah dituliskan Allah tempatnya di surga dan neraka”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dikarenakan seorang hamba tidak tahu dimana tempat berlabuhnya di akhirat, maka diperintahkan untuk beramal kebaikan agar kiranya Allah Ta'ala mentakdirkan dirinya masuk ke dalam surga.
Ali radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pernah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalllam pada sebuah jenazah, lalu beliau berdiam sejenak, kemudian beliau menusuk-nusuk tanah, lalu bersabda:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنَ النَّارِ وَمَقْعَدُهُ مِنَ الْجَنَّةِ » . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلاَ نَتَّكِلُ عَلَى كِتَابِنَا وَنَدَعُ الْعَمَلَ قَالَ « اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ ، أَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ ، وَأَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الشَّقَاءِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ » . ثُمَّ قَرَأَ ( فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى ) .
“Tidak ada seorangpun dari kalian melainkan telah dituliskan tempatnya dari neraka dan tempatnya dari surga”. Para shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, kenapa kita tidak bersandar atas takdir kita dan meninggalkan amal?”, beliau menjawab: “Beramallah kalian, karena setiap sesuatu dimudahkan atas apa yang telah diciptakan untuknya, siapa yang termasuk orang yang ditakdirkan bahagia, maka akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan penghuni surga, adapun siapa yang ditakdirkan termasuk dari dari orang yang ditkadirkan sengsara, maka ia akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan penghuni neraka”. Kemudian beliau membaca ayat:
{فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى (5) وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى (6) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى (7)} [الليل: 5 - 7]
"Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa”. “Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga)”. “Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”. QS. Al Lail: 5-7. (HR. Muslim).
Sekali lagi, tidak ada jaminan bahwa dirinya atau orang lain penghuni surga. Mungkin ada seseorang yang menurut pandangan manusia dia calon penghuni surga. Dia rajin ibadah dan banyak beramal kebaikan, namun menurut pandangan Allah Ta'ala, dia penghuni neraka, karena manusia tidak tahu apa yang dilakukannya di akhir-akhir hidupnya atau tidak tahu apakah dia beramal ikhlas karena Allah atau tidak.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
فوالله الذي لا إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار , وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل الجنة
Maka demi Allah yang tiada Ilah selain-Nya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja, kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.” (HR. Al Bukhari).
Berkata Sahal bin Sa'ad As-Sa'idiy radliallahu 'anhu :
Berkata Sahal bin Sa'ad As-Sa'idiy radliallahu 'anhu :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ ذَلِكَ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya ada seseorang yang mengamalkan amalan ahlul surga berdasarkan yang nampak oleh manusia padahal dia adalah dari golongan ahlu neraka. Dan ada seseorang yang mengamalkan amalan ahlu neraka berdasarkan yang nampak oleh manusia padahal dia adalah dari golongan ahlu surga". (HR. Bukhari).
Komentar
Posting Komentar