Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

BETULKAH WAHABI MENGATAKAN ORANG TUA DAN PAMANNYA NABI DI NERAKA?

BETULKAH WAHABI MENGATAKAN ORANG TUA DAN PAMANNYA NABI DI NERAKA?  Orang-orang Rafidhah dan ahlul bid'ah menolak hadits shahih yang datang dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, tentang orang tua Nabi dan pamannya Abu Thalib yang berada di neraka.  Diantara hadits tentang orang tua Nabi shallallahu alaihi wa sallam di neraka : Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : اسْتَأْذَنْتُ رَبِّى أَنْ أَسْتَغْفِرَ لأُمِّى فَلَمْ يَأْذَنْ لِى وَاسْتَأْذَنْتُهُ أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأَذِنَ لِى Aku minta izin kepada Rabku untuk memohonkan ampunan bagi IBUKU, namun Dia tidak mengizinkanku. Lalu aku minta izin untuk menziarahi kuburannya, kemudian Dia (Allah) mengizinkanku. (HR. Muslim, Abu Daud, Nasai dan Ahmad). Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِى؟ قَالَ: “فِى النَّارِ.” فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ: إِنَّ أَبِى وَأَبَاكَ فِى النَّارِ Ada seseorang yang bertanya, “Ya Rasulullah, dimana ayahku?” Jawab N...

Hati-Hati Penyusup

HATI-HATI PENYUSUP Para penyusup dalam dunia dakwah salafiyyah, kemungkinan besar nyata adanya. Apa motif mereka? Memporakporandakan barisan salafiyyah. Mereka tidak mau dan tidak suka kalau dakwah ini berkembang pesat. Bagaimana caranya? Memasukkan penyusup ketengah-tengah komunitas salafiyyah untuk membuat kekacauan, kegaduhan dan perpecahan di dalam. Dari kalangan mana penyusupnya? Tentu dari kelompok yang tidak suka dan memusuhi dakwah ini, dari kalangan khawarij, syiah, sekuler, ahlul bid'ah dan kelompok menyimpang lainnya. Apa indikasinya ? Penampilannya sama dengan penampilannya ahlussunnah. Pembahasan ilmunya serupa dengan pembahasannya ahlussunnah. Dakwahnya tidak jauh beda dengan dakwahnya ahlussunnah. Dalam penampakan dan lahiriahnya, dia bukan ahlul bid'ah, dia sembunyikan kebid'ahannya, terutama bid'ah khawarijnya, dengan menyerang ahlussunnah lainnya, dengan gelar-gelar yang buruk, bahkan dengan mudah mengatakan  khawarij kepada sesama ahlussunnah yang be...

Takbir Atau Istighfar

Edisi Fiqh MANA YANG LEBIH UTAMA, TAKBIR DULU ATAU ISTIGHFAR SETELAH SALAM ? Oleh : Abu Fadhel Majalengka Jika selesai shalat fardhu, ada yang membaca takbir dan ada juga yang membaca istighfar. Mana yang paling shahih atau mana yang paling utama? Tentang perkara ini, para ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan takbir yang lebih utama dan ada yang mengatakan istighfar lebih utama. Ulama yang mensunnahkan takbir, mereka berdasarkan dalil hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Abdullah Bin Abbas Radhiallahu Anhuma beliau berkata: مَا كُنَّا نَعْرِفُ انْقِضَاءَ صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا بِالتَّكْبِيرِ "Tidaklah kami mengetahui selesainya shalat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kecuali dengan takbir” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Sedangkan ulama yang mensunnahkan istighfar terlebih dahulu, berdasarkan hadits dibawah ini. Berkata Tsaubah radhiyallahu anhu : إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلاَتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلاَ...

Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah

SEPULUH HARI PERTAMA DZULHIJJAH Oleh : Abu Fadhel Majalengka Sepuluh hari pertama (1-10 dzulhijjah) merupakan hari yang paling istimewa untuk kita memperbanyak ibadah di dalamnya. Hari yang lebih utama dibandingkan dengan hari-hari yang lain di bulan lain. Bahkan siang hari 10 awal dzulhijjah lebih utama dibandingkan dengan 10 hari terakhir di bulan ramadhan. Sedangkan 10 malam terakhir bulan ramadhan, lebih utama dibandingkan dengan 10 malam awal dzulhijjah. Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله منه في هذه الأيام العشر . قالوا ولا الجهاد في سبيل الله !! قال : ولا الجهاد في سبيل الله ، إلا رجل خرج بنفسه وماله ولم يرجع من ذلك بشيء. “Tidak ada hari dimana amal sholeh di dalamnya lebih dicintai Allah dibandingkan sepuluh hari ini. Mereka bertanya, “Meskipun berjihad di sabilillah. Beliau menjawab, “Meskipun jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya. Dan tidak ada yang kembali sedikitpun.” (HR. Bukhori). ...

Akhlak Yang Rusak

AHKLAK YANG RUSAK, AKIDAH PUN IKUT RUSAK Oleh : Abu Fadhel Majalengka Jika seseorang sudah lama belajar dan ngaji kitab yang membahas masalah akidah dan tauhid, namun rusak akhlaknya, ini menunjukkan bahwa akidah atau tauhidnya tidak beres. Kalau rusak akhlak, menunjukkan rusak pula akidah atau tauhidnya. Berkata Syeikh  Utsaimin rahimahullah : إذا فسدت الأخلاق فسدت العقيدة، وإذا فسدت العقيدة زال تعلق المسلمين بربهم، وحينئذ صاروا أضعف الأمم. [تفسير سورة الصافات ٣٩] "Jika akhlak telah rusak, niscaya akidah menjadi rusak, dan jika akidah telah rusak niscaya sirna ketergantungan kaum muslimin kepada Rabb mereka (Allah), dan ketika itu mereka menjadi umat yang paling lemah". [tafsir surah ash shaffat 39]. Buruknya akhlak, merupakan musibah terbesar dan salah satu yang membuat sebagian orang awam lari dari dakwah sunnah ini. Berkata Al-Imam Abu Hatim al-Busthy rahimahullah : أعظم المصائب سوء الخلق “Musibah terbesar adalah akhlak buruk.” (Raudhatul Uqala...

Hindari Ikhtilath

HINDARI IKHTILATH Oleh : Abu Fadhel Majalengka Pemandangan yang mengerikan dan mengkuatirkan begitu tampak di depan mata. Dimana laki-laki dan perempuan bercampur baur hampir disemua lini kehidupan. Ditempat kerja, di sekolah-sekolah, di universitas-universitas, di pertemuan-pertemuan dan lain sebagainya. Bahkan yang lebih memprihatinkan adalah terjadinya ikhtilat di pondok-pondok pesantren, di majlis-majlis ilmu dan di masjid-masjid Allah. Padahal Nabi shallallahu alaihi wa sallam, sangat menjaga jangan sampai terjadi ikhtilat di masjid sekalipun. Dalam masjid beliau, ada pintu khusus untuk wanita dan ada pintu khusus untuk laki-laki. Ini semua dalam rangka mencegah terjadinya campur baur laki-laki dan perempuan. Berkata Ibnu Umar radhiyallahu anhuma : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ تَرَكْنَا هَذَا الْبَابَ لِلنِّسَاءِ قَالَ نَافِعٌ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ ابْنُ عُمَرَ حَتَّى مَاتَ. Rasulullah pernah bersabda tentang salah satu pintu di mesjid Nabawi, “An...

Pergilah Nak!

PERPISAHAN MEMANG BERAT, PERGILAH NAK ! Perasaan sedih, cemas, kuatir dan berbagai perasaan lain yang tidak bisa diungkapkan ketika ditinggal anak untuk pergi menuntut ilmu agama, merupakan perasaan semua orang tua, terutama perasaan ibu. Berat hati rasanya, namun demi kebaikan di masa depannya, dilepaslah sang anak pergi dengan linangan air mata. Semoga dengan merasakan pahitnya menuntut ilmu, kelak akan merasakan manfaatnya ilmu. Sedangkan sebaliknya, orang yang tidak merasakan pahitnya menuntut ilmu, maka dia akan merasakan hinanya kebodohan di sepanjang hidupnya. Berkata Al Imam Syafi’i rahimahullah dalam syairnya : مَنْ لَمْ يَذُقْ مُرَّ التَّعَلُّمِ سَاعَة تَجَرَّعَ ذُلُّ الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتِهِ وَ مَنْ فَاتَهُ التَّعْلِيْمُ وَقْتَ شَبَابِهِ فَكَبِّرْ عَلَيْهِ أَرْبَعًا لِوَفَاتِهِ Barangsiapa yang tidak pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu, maka dia akan merasakan hinanya kebodohan di sepanjang hidupnya Barangsiapa yang tidak menuntut ilmu di masa mudanya, ma...

Tidak Terpengaruh Hasil Survei

TIDAK TERPENGARUH HASIL SURVEI Oleh : Abu Fadhel Majalengka Memakai hijab adalah kewajiban bagi seorang muslimah. Tidak ada seorang ulama salafpun yang mengatakan bahwa memakai hijab tidak wajib, apalagi dengan mengatakan budaya arab. Banyak dalil dalam alquran dan as sunnah yang menunjukkan akan wajibnya hal tersebut. Allah Ta'ala berfirman: وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur: 31). Salah satu fungsi hijab adalah agar tidak diganggu atau dilecehkan oleh laki-laki hidung belang. Karena wanita yang memakai hijab adalah wanita terhormat, wanita merdeka dan bukan wanita murahan. Sedangkan sebaliknya wanita yang membuka auratnya adalah wanita hina, para budak dan wanita nakal. Allah Ta...

Umat Pertengahan

RADIO DAKWAH SALAF AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH YANG PERTENGAHAN, TIDAK KERAS DAN TIDAK LEMBEK Oleh : Abu Fadhel Majalengka Kaum muslimin adalah umat pertengahan, tidak berlebih-berlebihan dan tidak bermudah-mudahan. Tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek. Tidak terlalu ekstrim dan tidak terlalu moderat. Selalu ada ditengah. Allah Ta'ala berfirman : وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطاً لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيداً (سورة البقرة: 143) “Dan yang demikian itu Kami telah menjadikan kalian (umat Islam) sebagai umat pertengahan agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas perbuatan kalian” (QS  Al Baqarah: 143). Berkata As Syekh As Sa’di rahimahullah : عدلا خيارا . وما عدا الوسط , فالأطراف داخلة تحت الخطر . فجعل الله هذه الأمة وسطا في كل أمور الدين . وسطا في الأنبياء , بين من غلا فيهم كالنصارى , وبين من جفاهم كاليهود , بأن آمنوا بهم كلهم على الوجه اللائق بذل...

Jika Matahari Sunnah Telah Terbit

JIKA MATAHARI SUNNAH TELAH TERBIT Oleh : Abu Fadhel Majalengka Kabut bid'ah akan segera menyingkir ketika cahaya sunnah menyinari. Untuk itu, sebarkan terus matahari sunnah, agar kabut tebal bid'ah semakin sirna. Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah : إذا طلعت شمس السنة في قلب العبد قطعت من قلبه ضباب كل بدعة (الإمام ابن القيم، مدارج السلكين 374/1) “Jika telah terbit matahari Sunnah di dalam hati seorang hamba, maka kabut segala bid’ah akan menyingkir dari hatinya.” (Madarij Salikin, 1/374). Namun jika bid'ah itu dibiarkan hidup, tumbuh dan berkembang, maka sunnah itu lama kelamaan akan sirna, hilang dan mati. Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma : مَا أَتَى عَلَى النَّاسِ عَامٌ إِلا أَحْدَثُوا فِيهِ بِدْعَةً، وَأَمَاتُوا فِيهِ سُنَّةً، حَتَّى تَحْيَى الْبِدَعُ، وَتَمُوتَ السُّنَن ُ “Setiap tahun ada saja orang yang membuat bid’ah dan mematikan sunnah, sehingga yang hidup adalah bid’ah dan sunnah pun mati.” (HR. Ath Thobroniy dalam Al Mu’jam Al Kabir). Berkata Hasan ...

Bentuk Tubuh Dan Wajah Yang Menipu

BENTUK TUBUH DAN WAJAH YANG MENIPU Oleh : Abu Fadhel Majalengka Praktek penipuan di zama kiwari semakin marak dan semakin canggih. Sampai pada perkara perubahan bentuk tubuh dan wajah. Badan yang pendek, dia gunakan hak sepatu yang tinggi, agar kelihatan tinggi semampai. Rambut yang sudah memutih, dia semir dengan warna hitam agar kelihatan muda. Wajah yang kusam dan penuh lubang, dia plester dengan make up putih yang tebal. Bibirnya yang hitam, dia warnai dengan gincu merah membara. Alis yang tipis dan kurang menarik menurut perasaaannya, dia rubah dengan mencukur alis dan melukisnya. Perkara-perkara di atas terlarang dalam ajaran agama kita. Disamping itu pula terjatuh dalam perkara penipuan, bahkan salah satu yang merubah ciptaan Allah. Seseorang yang menyemir rambut putihnya dengan warna hitam diharamkan dalam islam karena salah satu bentuk menipu manusia agar kelihatan masih muda. Kalau mau menyemir rambut, semirlah dengan warna selain hitam. Rasulullah shallallahu alaihi wa salla...

Mati Diatas Sunnah

MATI DI ATAS SUNNAH, BERKUMPUL DENGAN PARA NABI DI SURGA Oleh : Abu Fadhel Majalengka Jika ada seseorang mati di atas sunnah, maka berbahagialah, janganlah kuatir dengan keadaannya.  Berkata Mu'tamir bin Sulaiman rahimahullah : دخلت على أبي وأنا منكسر فقال مالك قلت مات صديق لي قال مات على السنة قلت نعم قال فلا تخف عليه. "Aku masuk menemui ayahku dalam keadaan sedih, maka ia berkata:" Kamu kenapa? Aku berkata: "Salah seorang temanku meninggal." Dia berkata, " Mati di atas sunnah?" Aku berkata: "Iya." Dia berkata: "Tidak usah kau khawatirkan (keadaannya)." (Al Lalikai 1/67/61). Ketahuilah, orang yang mati di atas sunnah, sesungguhnya dia telah beruntung dan mendapatkan seluruh kebaikan. Berkata Al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah : طوبى لمن مات على الإسلام والسنة Beruntunglah bagi seseorang yang meninggal di atas Islam dan Sunnah. (Syarh Ushul I'tiqad al-Lalikai 268). Berkata Imam Ahmad rahimahullah: «مَنْ مَاتَ عَلَى الإِ...

Khawarij Atau Murjiah

MANA YANG LEBIH BURUK, LEBIH JELEK ATAU LEBIH BERBAHAYA, KHAWARIJ ATAU MURJIAH? Oleh : Abu Fadhel Majalengka Tentang perkara ini, ulama berbeda pendapat. Apakah khawarij atau murjiah yang lebih jelek. Penulis kali ini akan membahas pendapat yang mengatakan khawarij lebih buruk, lebih jelek atau lebih berbahaya daripada murjiah. Karena yang membahas murjiah lebih berbahaya daripada pada khawarij sudah ada yang membahasnya. Diantara dalil-dalil yang dipakai oleh ulama yang mengatakan khawarij lebih berbahaya daripada pada murjiah adalah : Pertama, Mereka Seburuk-Buruk Makhluk Dimuka Bumi. Perkataan Abdullah bin Umar radhiallahu anhu tentang orang-orang khawarij sebagai berikut: وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَرَاهُمْ شِرَارَ خَلْقِ اللَّهِ ، وَقَالَ : إِنَّهُمُ انْطَلَقُوا إِلَى آيَاتٍ نَزَلَتْ فِي الكُفَّارِ ، فَجَعَلُوهَا عَلَى المُؤْمِنِينَ “Dan Ibnu Umar menilai mereka sebagai seburuk-buruk makhluk Allah. Dia berkata, ‘Mereka mencari-cari ayat-ayat yang turun terhadap oran...

Setelah Mandi, Langsung Shalat, Tanpa Berwudhu Lagi

Edisi Fiqh SETELAH MANDI, LANGSUNG SHALAT, TANPA BERWUDHU LAGI Oleh : Abu Fadhel Majalengka Jika seseorang junub atau bersih dari haid dan nifas diwajibkan untuk mandi. Jika mandinya diniatkan untuk menghilangkan hadats besar dan sesuai dengan yang disunnahkan, maka tidak perlu wudhu lagi, bisa langsung shalat. Diantara tata cara mandi wajib yang disunnahkan adalah sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Berkata Aisyah radhiyallahu anha : أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى الْمَاءِ ، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّ Bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shal...