Khawarij Atau Murjiah
MANA YANG LEBIH BURUK, LEBIH JELEK ATAU LEBIH BERBAHAYA, KHAWARIJ ATAU MURJIAH?
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Tentang perkara ini, ulama berbeda pendapat. Apakah khawarij atau murjiah yang lebih jelek.
Penulis kali ini akan membahas pendapat yang mengatakan khawarij lebih buruk, lebih jelek atau lebih berbahaya daripada murjiah. Karena yang membahas murjiah lebih berbahaya daripada pada khawarij sudah ada yang membahasnya.
Diantara dalil-dalil yang dipakai oleh ulama yang mengatakan khawarij lebih berbahaya daripada pada murjiah adalah :
Pertama, Mereka Seburuk-Buruk Makhluk Dimuka Bumi.
Perkataan Abdullah bin Umar radhiallahu anhu tentang orang-orang khawarij sebagai berikut:
وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَرَاهُمْ شِرَارَ خَلْقِ اللَّهِ ، وَقَالَ : إِنَّهُمُ انْطَلَقُوا إِلَى آيَاتٍ نَزَلَتْ فِي الكُفَّارِ ، فَجَعَلُوهَا عَلَى المُؤْمِنِينَ
“Dan Ibnu Umar menilai mereka sebagai seburuk-buruk makhluk Allah. Dia berkata, ‘Mereka mencari-cari ayat-ayat yang turun terhadap orang-orang kafir lalu mereka timpakan kepada orang-orang beriman.” (HR. Bukhari - Fathul Bari, 12/282).
Al-Hafiz Ibnu Hajar rahimahullah berkata:
وصله الطبري في مسند علي من تهذيب الآثار من طريق بكير بن عبد الله بن الأشج أنه سأل نافعا كيف كان رأي ابن عمر في الحرورية – وهو أحد أسماء الخوارج - ؟ قال : ( كان يراهم شرار خلق الله ، انطلقوا إلى آيات الكفار فجعلوها في المؤمنين ) . قلت : وسنده صحيح " . انتهى من " فتح الباري " ( 12 / 286 ) .
Ath-Thabary menyambungnya sanadnya dalam musnad Ali min Tahzib Al-Atsar dari jalur Bakir bin Abdillah bin Al-Asyaj, bahwa dia bertanya kepada Nafi, tentang bagaimana pandangan Ibnu Umar terhadap kelompok Haruriyah (nama lain untuk kelompok Khawarij)? Dia berkata, “Beliau berpendapat bahwa mereka adalah seburuk-buruk makhluk Allah, mereka mencari-mencari ayat tentang orang-orang kafir lalu mereka timpakan kepada orang-orang beriman.” Saya katakan, ‘Sanadnya shahih’” (Fathul Bari, 12/286).
Kedua, Sejelek-Jelek Orang Yang Terbunuh dan Anjing-Anjing Neraka.
Berkata Abu Umaamah radliyallaahu ‘anhu :
خَرَجَتْ خَارِجَةٌ بِالشَّامِ فَقُتِلُوا ، وَأُلْقُوا فِي جُبٍّ ، أَوْ بِئْرٍ قَالَ : فَأَقْبَلَ أَبُو أُمَامَةَ وَأَنَا مَعَهُ ، حَتَّى وَقَفَ عَلَيْهِمْ ، ثُمَّ بَكَى ، ثُمَّ قَالَ : سُبْحَانَ اللَّهِ ، مَا فَعَلَ الشَّيْطَانُ بِهَذِهِ الأُمَّةِ ؟ كِلابُ النَّارِ ، كِلابُ النَّارِ ، ثَلاثًا ، شَرُّ قَتْلَى تَحْتَ ظِلِّ السَّمَاءِ ، شَرُّ قَتْلَى تَحْتَ ظِلِّ السَّمَاءِ ، خَيْرُ قَتْلَى تَحْتَ ظِلِّ السَّمَاءِ ، خَيْرُ قَتْلَى تَحْتَ ظِلِّ السَّمَاءِ ، خَيْرُ قَتْلَى تَحْتَ ظِلِّ السَّمَاءِ مَنْ قَتَلُوهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا أَبَا أُمَامَةَ ، أَشَيْءٌ تَقُولُهُ بِرَأْيِكَ ، أَمْ شَيْءٌ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ قَالَ : إِنِّي إِذَنْ لَجَرِيءٌ ، إِنِّي إِذَنْ لَجَرِيءٌ ، ثَلاثًا ، بَلْ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرَ مَرَّةٍ ، وَلا مَرَّتَيْنِ ، وَلا ثَلاثًا ، حَتَّى عَدَّ عَشْرًا ، سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ ، يَقُولُ : ” سَيَأْتِي قَوْمٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ ، أَوْ لا يَعْدُو تَرَاقِيَهُمْ ، يَمْرُقُونَ مِنَ الإِسْلامِ ، كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، لا يَعُودُونَ فِي الإِسْلامِ حَتَّى يَعُودَ السَّهْمُ عَلَى فَوْقِهِ ، طُوبَى لِمَنْ قَتَلُوهُ أَوْ قَتَلَهُمْ
Telah keluar khawarij di Syam lalu mereka membunuhnya dan melemparnya ke sumur kemudian Abu Umamah mendatanginya dan aku turut serta bersamanya, hingga beliau berdiri di atas mereka , beliau menangis, lalu berkata ; SubhanAllah, apakah yang telah dilakukan Syaithon (untuk menyesatkan ) umat ini ? Anjing –anjing neraka, anjing-anjing neraka –tiga kali beliau menyebutkannya-. ( mereka adalah) seburuk-buruk korban pembunuhan di bawah kolong langit, seburuk korban pembunuhan di bawah kolong langit. Dan sebaik-baik korban pembunuhan di bawah kolong langit, sebaik-baik korban pembunuhan di bawah kolong langit, sebaik-baik korban pembunuhan di bawah kolong langit adalah yang mereka bunuh. Aku ( Abu Ghalib ) berkata ; wahai abu Umamah, apakah ini pendapat yang keluar dari ra’yumu ? atau hadits yang kau dengar dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam ? ( jika dari ra’yuku ) maka sungguh aku sangat lancang, sungguh aku amat lancang- beliau mengatakannya tiga kali. Tapi ini adalah yang aku dengar dari Rasulillah shallallahu alaihi wa sallam, bukan hanya sekali, dua kali, tiga kali-hingga beliau menghitung sepuluh kali-Aku mendengar dari Rasulullah, beliau bersabda, “Akan muncul suatu kaum yang membaca Al-Qur`an namun tidak sampai melewati tenggorokan mereka, atau tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari Islam, sebagaimana anak panah melesat menembus binatang buruan yang menjadi sasarannya. Mereka tidak kembali ke dalam Islam hingga anak panah kembali pada busurnya. Maka berbahagialah orang yang membunuhnya atau terbunuh oleh mereka.” (HR. Al-Mushannif, Ahmad dan Ibnu Maajah. Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Shahih) .
Ketiga, Makhluk Yang Paling Dibenci Allah Ta'ala
Dari ‘Ubaidillah bin Abi Râfi’, maula Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dia berkata :
أَنَّ الْحَرُورِيَّةَ، لَمَّا خَرَجَوا وَهُوَ مَعَ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالُوا لَا حُكْمَ إِلَّا لِلَّهِ فقَالَ عَلِيٌّ كَلِمَةُ حَقٍّ أُرِيدَ بِهَا بَاطِلٌ، إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَفَ أُنَاسً،ا إِنِّي لَأَعْرِفُ صِفَتَهُمْ يَقُولُونَ الْحَقَّ لَا يَجُوزُ هَذَا مِنْهُمْ وَأَشَارَ إِلَى حَلْقِهِ هُم أَبْغَضِ خَلْقِ اللَّهِ إِلَيْهِ فِيْهمْ أَسْوَدُ إِحْدَى يَدَيْهِ طُبْيُ شَاةٍ أَوْ حَلَمَةُ ثَدْيٍ فَلَمَّا قَتَلَهُمْ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ انْظُرُوا، فَنَظَرُوا فَلَمْ يَجِدُوا شَيْئًا، فَقَالَ: ارْجِعُوا فَوَاللَّهِ مَا كَذَبْتُ وَلَا كُذِبْتُ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ وَجَدُوهُ فِي خَرِبَةٍ فَأَتَوْا بِهِ حَتَّى وَضَعُوهُ بَيْنَ يَدَيْهِ قَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ بنْ أبي رافِعْ: أَنَا حَضَرْتُ ذَلِكَ مِنْ أَمْرِهِمْ
Sesungguhnya Haruriyah (Khawarij) memberontak yang tadinya bersama ‘Ali bin Abi Thâlib radhiyallâhu ‘anhu, mereka berkata, “La hukma illa lillâh/keputusan hukum itu hanya milik Allah”. ‘Ali berkata [menanggapinya], “Tentu, (namun itu adalah) kalimat hak yang dimaksudkan untuk kebatilan, sesungguhnya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam telah menyifati sekelompok orang, yang aku benar-benar mengenali sifat mereka itu, dimana mereka mengatakan kebenaran (dengan lisan-lisan mereka) namun ucapan mereka itu tidak sampai melewati ini dan beliau memberi isyarat pada kerongkongannya, mereka adalah makhluk yang paling DIBENCI oleh Allah. Ditengah-tengah mereka ada seorang yang salah satu tangannya hitam seperti puting susu kambing. Ketika Ali radhiyallâhu ‘anhu berhasil membunuh mereka, ia pun berkata, “Lihatlah!” Mereka pn melihatnya, namun mereka tidak mendapatkan sesuatu pun. Ali berkata lagi, “Kembalilah, demi Allah aku tidak berdusta dan tidak pula dikelabui. Ia mengatakannya hingga dua atau tiga kali. Dan akhirnya mereka pun mendapatkannya di tempat reruntuhan, lalu mereka membawanya dan meletakkannya dihadapan ‘Ali bin Abi Thâlib. ‘Ubaidillah bin Râfi’ berkata, “Aku hadir saat peristiwa itu terjadi.” (HR. Muslim).
Keempat, Yang Membunuh Mereka Mendapat Pahala Dan Beruntung
“Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan muncul di akhir zaman nanti, suatu kaum yang umur mereka masih muda belia dan akal mereka pun masih bodoh. Mereka berbicara seperti perkataan manusia yang paling baik. Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah melesat menembus binatang buruan yang menjadi sasarannya. Maka barangsiapa yang berjumpa dengan mereka maka hendaklah ia membunuhnya. Karena bagi yang membunuh mereka mendapatkan pahala disisi Allah.” (HR. Al-Mushannif (57), Ahmad (1/404), At-Tirmidzi (2188), dan Ibnu Hibbân (168)).
Imam Ahmad meriwayatkan (5562) dari sisi lain dari
يَخْرُجُ مِنْ أُمَّتِي قَوْمٌ يُسِيئُونَ الْأَعْمَالَ، يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ ، يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ عَمَلَهُ مِنْ عَمَلِهِمْ، يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ، فَإِذَا خَرَجُوا فَاقْتُلُوهُمْ، ثُمَّ إِذَا خَرَجُوا فَاقْتُلُوهُمْ، ثُمَّ إِذَا خَرَجُوا فَاقْتُلُوهُمْ، فَطُوبَى لِمَنْ قَتَلَهُمْ، وَطُوبَى لِمَنْ قَتَلُوهُ، كُلَّمَا طَلَعَ مِنْهُمْ قَرْنٌ قَطَعَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ ، فَرَدَّدَ ذَلِكَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِشْرِينَ مَرَّةً ، أَوْ أَكْثَرَ ، وَأَنَا أَسْمَعُ
“Akan keluar satu kaum yang buruk amalnya, mereka membaca Al-Quran akan tetapi bacaan mereka tak sampai melewati kerongkongan mereka. Kalian akan mencela amal kalian jika dibanding amal mereka. Mereka membunuh orang Islam. Jika mereka keluar, bunuhlah mereka, kemuian jika mereka keluar (lagi) bunuhlah mereka, kemudian jika mereka keluar (lagi) bunuhlah merka. Beruntunglah orang yang membunuh mereka. Setiap kali keluar tanduk (kelompok) dari mereka, Allah Taala akan memotongnya.” Maka hal tersebut diulang-ulang oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sekali atau lebih dan saya mendengarnya.” (HR. Ahmad).
Kelima, Kaum Yang Keluar Dari Agama
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْجِعْرَانَةِ وَهُوَ يَقْسِمُ التِّبْرَ وَالْغَنَائِمَ وَهُوَ فِي حِجْرِ بِلَالٍ فَقَالَ رَجُلٌ اعْدِلْ يَا مُحَمَّدُ فَإِنَّكَ لَمْ تَعْدِلْ فَقَالَ وَيْلَكَ وَمَنْ يَعْدِلُ بَعْدِي إِذَا لَمْ أَعْدِلْ فَقَالَ عُمَرُ دَعْنِي يَا رَسُولَ اللَّهِ حَتَّى أَضْرِبَ عُنُقَ هَذَا الْمُنَافِقِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ هَذَا فِي أَصْحَابٍ أَوْ أُصَيْحَابٍ لَهُ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ
Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika berada di Ji’ranah membagi emas dan harta rampasan perang, beliau sedang berada di samping Bilal. Tiba-tiba berkatalah seorang lelaki; “Wahai Muhammad, berlakulah adil, sungguh engkau tidak adil.” Maka Rasulullah menjawab: “Celaka kamu, siapa yang bisa berlaku adil jika aku tidak berlaku adil?” Umar berkata; “Ya Rasulullah, biarkanlah aku memenggal leher munafik ini.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya ia mempunyai teman-teman, atau beliau mengatakan; “sebagian dari teman-temannya membaca Al Qur’an namun tidak melewati kerongkongannya, mereka keluar dari agama ini sebagaimana anak panah melesat dari busurnya.” (HR. Ibnu Majah.Berkata Syeikh Al san Albani : Hadits Hasan).
Keenam, Muncul Dajjal Dari Barisan Mereka
الْخَوَارِجُ قَوْمُ سُوءٍ، لا أَعْلَمُ فِي الأَرْضِ قَوْمًا شَرًّا مِنْهُمْ. وَقَالَ: صَحَّ الْحَدِيثُ فِيهِمْ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمِنْ عَشَرَةِ وُجُوهٍ
“Khawaarij adalah kaum yang buruk. Aku tidak tahu ada satu kaum di muka bumi yang lebih buruk daripada mereka. Telah shahih dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam tentang mereka, dan dari sepuluh sisi” [Diriwayatkan oleh Al-Khallaal dalam As-Sunnah, 1/145 no. 110; shahih].
Berkata Ibnu Taimiyyah rahimahullah :
فإنهم لم يكن أحد شرا على المسلمين منهم لا اليهود ولا النصارى فإنهم كانوا مجتهدين في قتل كل مسلم لم يوافقهم مستحلين لدماء المسلمين وأموالهم وقتل أولادهم مكفرين لهم وكانوا متدينين بذلك لعظم جهلهم وبدعتهم المضلة
“Sesungguhnya mereka (Khawaarij), tidak ada seorang pun yang lebih jelek (dampaknya) terhadap kaum muslimin daripada mereka. Tidak Yahudi, tidak pula Nashaara[6]. Mereka (khawaarij) bersungguh-sungguh dalam memerangi kaum muslimin yang tidak sesuai dengan mereka, menghalalkan darah dan harta kaum muslimin, serta membunuh anak-anak mereka (kaum muslimin). Mereka melakukannya berdasarkan keyakinan agama dimana itu disebabkan oleh besarnya kebodohan dan kebid’ahan mereka yang menyesatkan” [Minhaajus-Sunnah, 5/248].
Tentang perkara ini, ulama berbeda pendapat. Apakah khawarij atau murjiah yang lebih jelek.
Penulis kali ini akan membahas pendapat yang mengatakan khawarij lebih buruk, lebih jelek atau lebih berbahaya daripada murjiah. Karena yang membahas murjiah lebih berbahaya daripada pada khawarij sudah ada yang membahasnya.
Diantara dalil-dalil yang dipakai oleh ulama yang mengatakan khawarij lebih berbahaya daripada pada murjiah adalah :
Pertama, Mereka Seburuk-Buruk Makhluk Dimuka Bumi.
Perkataan Abdullah bin Umar radhiallahu anhu tentang orang-orang khawarij sebagai berikut:
وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَرَاهُمْ شِرَارَ خَلْقِ اللَّهِ ، وَقَالَ : إِنَّهُمُ انْطَلَقُوا إِلَى آيَاتٍ نَزَلَتْ فِي الكُفَّارِ ، فَجَعَلُوهَا عَلَى المُؤْمِنِينَ
“Dan Ibnu Umar menilai mereka sebagai seburuk-buruk makhluk Allah. Dia berkata, ‘Mereka mencari-cari ayat-ayat yang turun terhadap orang-orang kafir lalu mereka timpakan kepada orang-orang beriman.” (HR. Bukhari - Fathul Bari, 12/282).
Al-Hafiz Ibnu Hajar rahimahullah berkata:
وصله الطبري في مسند علي من تهذيب الآثار من طريق بكير بن عبد الله بن الأشج أنه سأل نافعا كيف كان رأي ابن عمر في الحرورية – وهو أحد أسماء الخوارج - ؟ قال : ( كان يراهم شرار خلق الله ، انطلقوا إلى آيات الكفار فجعلوها في المؤمنين ) . قلت : وسنده صحيح " . انتهى من " فتح الباري " ( 12 / 286 ) .
Ath-Thabary menyambungnya sanadnya dalam musnad Ali min Tahzib Al-Atsar dari jalur Bakir bin Abdillah bin Al-Asyaj, bahwa dia bertanya kepada Nafi, tentang bagaimana pandangan Ibnu Umar terhadap kelompok Haruriyah (nama lain untuk kelompok Khawarij)? Dia berkata, “Beliau berpendapat bahwa mereka adalah seburuk-buruk makhluk Allah, mereka mencari-mencari ayat tentang orang-orang kafir lalu mereka timpakan kepada orang-orang beriman.” Saya katakan, ‘Sanadnya shahih’” (Fathul Bari, 12/286).
Kedua, Sejelek-Jelek Orang Yang Terbunuh dan Anjing-Anjing Neraka.
Berkata Abu Umaamah radliyallaahu ‘anhu :
خَرَجَتْ خَارِجَةٌ بِالشَّامِ فَقُتِلُوا ، وَأُلْقُوا فِي جُبٍّ ، أَوْ بِئْرٍ قَالَ : فَأَقْبَلَ أَبُو أُمَامَةَ وَأَنَا مَعَهُ ، حَتَّى وَقَفَ عَلَيْهِمْ ، ثُمَّ بَكَى ، ثُمَّ قَالَ : سُبْحَانَ اللَّهِ ، مَا فَعَلَ الشَّيْطَانُ بِهَذِهِ الأُمَّةِ ؟ كِلابُ النَّارِ ، كِلابُ النَّارِ ، ثَلاثًا ، شَرُّ قَتْلَى تَحْتَ ظِلِّ السَّمَاءِ ، شَرُّ قَتْلَى تَحْتَ ظِلِّ السَّمَاءِ ، خَيْرُ قَتْلَى تَحْتَ ظِلِّ السَّمَاءِ ، خَيْرُ قَتْلَى تَحْتَ ظِلِّ السَّمَاءِ ، خَيْرُ قَتْلَى تَحْتَ ظِلِّ السَّمَاءِ مَنْ قَتَلُوهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا أَبَا أُمَامَةَ ، أَشَيْءٌ تَقُولُهُ بِرَأْيِكَ ، أَمْ شَيْءٌ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ قَالَ : إِنِّي إِذَنْ لَجَرِيءٌ ، إِنِّي إِذَنْ لَجَرِيءٌ ، ثَلاثًا ، بَلْ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرَ مَرَّةٍ ، وَلا مَرَّتَيْنِ ، وَلا ثَلاثًا ، حَتَّى عَدَّ عَشْرًا ، سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ ، يَقُولُ : ” سَيَأْتِي قَوْمٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ ، أَوْ لا يَعْدُو تَرَاقِيَهُمْ ، يَمْرُقُونَ مِنَ الإِسْلامِ ، كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، لا يَعُودُونَ فِي الإِسْلامِ حَتَّى يَعُودَ السَّهْمُ عَلَى فَوْقِهِ ، طُوبَى لِمَنْ قَتَلُوهُ أَوْ قَتَلَهُمْ
Telah keluar khawarij di Syam lalu mereka membunuhnya dan melemparnya ke sumur kemudian Abu Umamah mendatanginya dan aku turut serta bersamanya, hingga beliau berdiri di atas mereka , beliau menangis, lalu berkata ; SubhanAllah, apakah yang telah dilakukan Syaithon (untuk menyesatkan ) umat ini ? Anjing –anjing neraka, anjing-anjing neraka –tiga kali beliau menyebutkannya-. ( mereka adalah) seburuk-buruk korban pembunuhan di bawah kolong langit, seburuk korban pembunuhan di bawah kolong langit. Dan sebaik-baik korban pembunuhan di bawah kolong langit, sebaik-baik korban pembunuhan di bawah kolong langit, sebaik-baik korban pembunuhan di bawah kolong langit adalah yang mereka bunuh. Aku ( Abu Ghalib ) berkata ; wahai abu Umamah, apakah ini pendapat yang keluar dari ra’yumu ? atau hadits yang kau dengar dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam ? ( jika dari ra’yuku ) maka sungguh aku sangat lancang, sungguh aku amat lancang- beliau mengatakannya tiga kali. Tapi ini adalah yang aku dengar dari Rasulillah shallallahu alaihi wa sallam, bukan hanya sekali, dua kali, tiga kali-hingga beliau menghitung sepuluh kali-Aku mendengar dari Rasulullah, beliau bersabda, “Akan muncul suatu kaum yang membaca Al-Qur`an namun tidak sampai melewati tenggorokan mereka, atau tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari Islam, sebagaimana anak panah melesat menembus binatang buruan yang menjadi sasarannya. Mereka tidak kembali ke dalam Islam hingga anak panah kembali pada busurnya. Maka berbahagialah orang yang membunuhnya atau terbunuh oleh mereka.” (HR. Al-Mushannif, Ahmad dan Ibnu Maajah. Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Shahih) .
Ketiga, Makhluk Yang Paling Dibenci Allah Ta'ala
Dari ‘Ubaidillah bin Abi Râfi’, maula Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dia berkata :
أَنَّ الْحَرُورِيَّةَ، لَمَّا خَرَجَوا وَهُوَ مَعَ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالُوا لَا حُكْمَ إِلَّا لِلَّهِ فقَالَ عَلِيٌّ كَلِمَةُ حَقٍّ أُرِيدَ بِهَا بَاطِلٌ، إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَفَ أُنَاسً،ا إِنِّي لَأَعْرِفُ صِفَتَهُمْ يَقُولُونَ الْحَقَّ لَا يَجُوزُ هَذَا مِنْهُمْ وَأَشَارَ إِلَى حَلْقِهِ هُم أَبْغَضِ خَلْقِ اللَّهِ إِلَيْهِ فِيْهمْ أَسْوَدُ إِحْدَى يَدَيْهِ طُبْيُ شَاةٍ أَوْ حَلَمَةُ ثَدْيٍ فَلَمَّا قَتَلَهُمْ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ انْظُرُوا، فَنَظَرُوا فَلَمْ يَجِدُوا شَيْئًا، فَقَالَ: ارْجِعُوا فَوَاللَّهِ مَا كَذَبْتُ وَلَا كُذِبْتُ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ وَجَدُوهُ فِي خَرِبَةٍ فَأَتَوْا بِهِ حَتَّى وَضَعُوهُ بَيْنَ يَدَيْهِ قَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ بنْ أبي رافِعْ: أَنَا حَضَرْتُ ذَلِكَ مِنْ أَمْرِهِمْ
Sesungguhnya Haruriyah (Khawarij) memberontak yang tadinya bersama ‘Ali bin Abi Thâlib radhiyallâhu ‘anhu, mereka berkata, “La hukma illa lillâh/keputusan hukum itu hanya milik Allah”. ‘Ali berkata [menanggapinya], “Tentu, (namun itu adalah) kalimat hak yang dimaksudkan untuk kebatilan, sesungguhnya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam telah menyifati sekelompok orang, yang aku benar-benar mengenali sifat mereka itu, dimana mereka mengatakan kebenaran (dengan lisan-lisan mereka) namun ucapan mereka itu tidak sampai melewati ini dan beliau memberi isyarat pada kerongkongannya, mereka adalah makhluk yang paling DIBENCI oleh Allah. Ditengah-tengah mereka ada seorang yang salah satu tangannya hitam seperti puting susu kambing. Ketika Ali radhiyallâhu ‘anhu berhasil membunuh mereka, ia pun berkata, “Lihatlah!” Mereka pn melihatnya, namun mereka tidak mendapatkan sesuatu pun. Ali berkata lagi, “Kembalilah, demi Allah aku tidak berdusta dan tidak pula dikelabui. Ia mengatakannya hingga dua atau tiga kali. Dan akhirnya mereka pun mendapatkannya di tempat reruntuhan, lalu mereka membawanya dan meletakkannya dihadapan ‘Ali bin Abi Thâlib. ‘Ubaidillah bin Râfi’ berkata, “Aku hadir saat peristiwa itu terjadi.” (HR. Muslim).
Keempat, Yang Membunuh Mereka Mendapat Pahala Dan Beruntung
Berkata Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu :
قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سَيَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ أَحْدَاثُ الْأَسْنَانِ سُفَهَاءُ الْأَحْلَامِ يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الناسِ، يَمْرُقُونَ مِنْ الإِسْلاَمِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ، فَمَنْ لَقِيَهُمْ فَلْيَقْتُلْهُمْ، فإنِّ قَتْلَهُمْ أجْرٌعِنْدَ اللَّهِ
“Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan muncul di akhir zaman nanti, suatu kaum yang umur mereka masih muda belia dan akal mereka pun masih bodoh. Mereka berbicara seperti perkataan manusia yang paling baik. Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah melesat menembus binatang buruan yang menjadi sasarannya. Maka barangsiapa yang berjumpa dengan mereka maka hendaklah ia membunuhnya. Karena bagi yang membunuh mereka mendapatkan pahala disisi Allah.” (HR. Al-Mushannif (57), Ahmad (1/404), At-Tirmidzi (2188), dan Ibnu Hibbân (168)).
Imam Ahmad meriwayatkan (5562) dari sisi lain dari
Berkata Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَخْرُجُ مِنْ أُمَّتِي قَوْمٌ يُسِيئُونَ الْأَعْمَالَ، يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ ، يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ عَمَلَهُ مِنْ عَمَلِهِمْ، يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ، فَإِذَا خَرَجُوا فَاقْتُلُوهُمْ، ثُمَّ إِذَا خَرَجُوا فَاقْتُلُوهُمْ، ثُمَّ إِذَا خَرَجُوا فَاقْتُلُوهُمْ، فَطُوبَى لِمَنْ قَتَلَهُمْ، وَطُوبَى لِمَنْ قَتَلُوهُ، كُلَّمَا طَلَعَ مِنْهُمْ قَرْنٌ قَطَعَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ ، فَرَدَّدَ ذَلِكَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِشْرِينَ مَرَّةً ، أَوْ أَكْثَرَ ، وَأَنَا أَسْمَعُ
“Akan keluar satu kaum yang buruk amalnya, mereka membaca Al-Quran akan tetapi bacaan mereka tak sampai melewati kerongkongan mereka. Kalian akan mencela amal kalian jika dibanding amal mereka. Mereka membunuh orang Islam. Jika mereka keluar, bunuhlah mereka, kemuian jika mereka keluar (lagi) bunuhlah mereka, kemudian jika mereka keluar (lagi) bunuhlah merka. Beruntunglah orang yang membunuh mereka. Setiap kali keluar tanduk (kelompok) dari mereka, Allah Taala akan memotongnya.” Maka hal tersebut diulang-ulang oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sekali atau lebih dan saya mendengarnya.” (HR. Ahmad).
Kelima, Kaum Yang Keluar Dari Agama
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْجِعْرَانَةِ وَهُوَ يَقْسِمُ التِّبْرَ وَالْغَنَائِمَ وَهُوَ فِي حِجْرِ بِلَالٍ فَقَالَ رَجُلٌ اعْدِلْ يَا مُحَمَّدُ فَإِنَّكَ لَمْ تَعْدِلْ فَقَالَ وَيْلَكَ وَمَنْ يَعْدِلُ بَعْدِي إِذَا لَمْ أَعْدِلْ فَقَالَ عُمَرُ دَعْنِي يَا رَسُولَ اللَّهِ حَتَّى أَضْرِبَ عُنُقَ هَذَا الْمُنَافِقِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ هَذَا فِي أَصْحَابٍ أَوْ أُصَيْحَابٍ لَهُ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ
Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika berada di Ji’ranah membagi emas dan harta rampasan perang, beliau sedang berada di samping Bilal. Tiba-tiba berkatalah seorang lelaki; “Wahai Muhammad, berlakulah adil, sungguh engkau tidak adil.” Maka Rasulullah menjawab: “Celaka kamu, siapa yang bisa berlaku adil jika aku tidak berlaku adil?” Umar berkata; “Ya Rasulullah, biarkanlah aku memenggal leher munafik ini.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya ia mempunyai teman-teman, atau beliau mengatakan; “sebagian dari teman-temannya membaca Al Qur’an namun tidak melewati kerongkongannya, mereka keluar dari agama ini sebagaimana anak panah melesat dari busurnya.” (HR. Ibnu Majah.Berkata Syeikh Al san Albani : Hadits Hasan).
Keenam, Muncul Dajjal Dari Barisan Mereka
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَنْشَأُ نَشْءٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ، كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ . قَالَ ابْنُ عُمَرَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ ، أَكْثَرَ مِنْ عِشْرِينَ مَرَّةً ، حَتَّى يَخْرُجَ فِي عِرَاضِهِمُ الدَّجَّالُ (وصححه البوصيري في "الزوائد" (1/ 26) ، وحسنه الألباني في "صحيح ابن ماجة)
“Akan tumbuh remaja yang membaca Al-Quran tapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, setiap kali keluar tanduknya (kelompok mereka), maka akan dipotong (ditumpas.” Ibnu Umar berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaih wa sallam bersabda, “Setiap kali keluar tanduk, akan dipotong.” diucapkan sebanyak duapuluh kali, sehingga dajal keluar dari barisan mereka.” (HR. Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Bushiri dalam Az-Zawaid, 1/26, dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Shahih Ibnu Majah).
Berkata Imam Ahmad Rahimahullah :
يَنْشَأُ نَشْءٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ، كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ . قَالَ ابْنُ عُمَرَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ ، أَكْثَرَ مِنْ عِشْرِينَ مَرَّةً ، حَتَّى يَخْرُجَ فِي عِرَاضِهِمُ الدَّجَّالُ (وصححه البوصيري في "الزوائد" (1/ 26) ، وحسنه الألباني في "صحيح ابن ماجة)
“Akan tumbuh remaja yang membaca Al-Quran tapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, setiap kali keluar tanduknya (kelompok mereka), maka akan dipotong (ditumpas.” Ibnu Umar berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaih wa sallam bersabda, “Setiap kali keluar tanduk, akan dipotong.” diucapkan sebanyak duapuluh kali, sehingga dajal keluar dari barisan mereka.” (HR. Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Bushiri dalam Az-Zawaid, 1/26, dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Shahih Ibnu Majah).
Berkata Imam Ahmad Rahimahullah :
الْخَوَارِجُ قَوْمُ سُوءٍ، لا أَعْلَمُ فِي الأَرْضِ قَوْمًا شَرًّا مِنْهُمْ. وَقَالَ: صَحَّ الْحَدِيثُ فِيهِمْ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمِنْ عَشَرَةِ وُجُوهٍ
“Khawaarij adalah kaum yang buruk. Aku tidak tahu ada satu kaum di muka bumi yang lebih buruk daripada mereka. Telah shahih dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam tentang mereka, dan dari sepuluh sisi” [Diriwayatkan oleh Al-Khallaal dalam As-Sunnah, 1/145 no. 110; shahih].
Berkata Ibnu Taimiyyah rahimahullah :
فإنهم لم يكن أحد شرا على المسلمين منهم لا اليهود ولا النصارى فإنهم كانوا مجتهدين في قتل كل مسلم لم يوافقهم مستحلين لدماء المسلمين وأموالهم وقتل أولادهم مكفرين لهم وكانوا متدينين بذلك لعظم جهلهم وبدعتهم المضلة
“Sesungguhnya mereka (Khawaarij), tidak ada seorang pun yang lebih jelek (dampaknya) terhadap kaum muslimin daripada mereka. Tidak Yahudi, tidak pula Nashaara[6]. Mereka (khawaarij) bersungguh-sungguh dalam memerangi kaum muslimin yang tidak sesuai dengan mereka, menghalalkan darah dan harta kaum muslimin, serta membunuh anak-anak mereka (kaum muslimin). Mereka melakukannya berdasarkan keyakinan agama dimana itu disebabkan oleh besarnya kebodohan dan kebid’ahan mereka yang menyesatkan” [Minhaajus-Sunnah, 5/248].
Itulah beberapa dalil dan pendapat para ulama, yang menjadi dasar oleh ulama yang berpendapat bahwa khawarij lebih jelek, lebih buruk atau lebih berbahaya daripada MURJIAH.
Komentar
Posting Komentar