Hindari Ikhtilath

HINDARI IKHTILATH

Oleh : Abu Fadhel Majalengka

Pemandangan yang mengerikan dan mengkuatirkan begitu tampak di depan mata. Dimana laki-laki dan perempuan bercampur baur hampir disemua lini kehidupan.

Ditempat kerja, di sekolah-sekolah, di universitas-universitas, di pertemuan-pertemuan dan lain sebagainya.

Bahkan yang lebih memprihatinkan adalah terjadinya ikhtilat di pondok-pondok pesantren, di majlis-majlis ilmu dan di masjid-masjid Allah.

Padahal Nabi shallallahu alaihi wa sallam, sangat menjaga jangan sampai terjadi ikhtilat di masjid sekalipun. Dalam masjid beliau, ada pintu khusus untuk wanita dan ada pintu khusus untuk laki-laki. Ini semua dalam rangka mencegah terjadinya campur baur laki-laki dan perempuan.

Berkata Ibnu Umar radhiyallahu anhuma :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ تَرَكْنَا هَذَا الْبَابَ لِلنِّسَاءِ قَالَ نَافِعٌ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ ابْنُ عُمَرَ حَتَّى مَاتَ.

Rasulullah pernah bersabda tentang salah satu pintu di mesjid Nabawi, “Andai kita biarkan pintu ini khusus bagi kaum wanita”.

Maka semenjak itu, Ibnu Umar tidak pernah masuk ke masjid lewat pintu tersebut sampai beliau wafat. Demikian menurut penuturan Nafi’ maula Ibnu Umar. (HR. Abu Dawud. Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Hasan).

Begitu pula dalam barisan shaf saja, beliau mengaturnya dengan baik. Dimana shaf pertama yang paling utama bagi laki-laki adalah yang paling depan dan shaf wanita yang paling utama adalah yang paling belakang.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

" خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا

“Sebaik-baik barisan laki-laki adalah barisan pertamanya dan seburuk-buruknya adalah barisan akhirnya. Sebaik-baik barisan wanita adalah barisan akhirnya dan seburuk-buruknya adalah barisan pertamanya.”  (HR. Muslim).

Ketika keluar dari masjid pun beliau mengaturnya dengan baik. Dimana wanita harus keluar terlebih dahulu, baru laki-laki menyusul. Dan jika terjadi ikhtilat ketika keluar masjid, Nabi shallallahu alaihi wa sallam menegurnya dengan keras.

Berkata Ummu Salamah radhiallahu anha  :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَلَّمَ قَامَ النِّسَاءُ حِينَ يَقْضِي تَسْلِيمَهُ وَمَكَثَ يَسِيرًا قَبْلَ أَنْ يَقُومَ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ فَأُرَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ أَنَّ مُكْثَهُ لِكَيْ يَنْفُذَ النِّسَاءُ قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُنَّ مَنْ انْصَرَفَ مِنْ الْقَوْمِ.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, jika beliau salam (selesai shalat) maka kaum wanita segera bangkit saat beliau selesai salam lalu beliau diam sebentar sebelum bangun.

Ibnu Syihab berkata, ‘Saya berpendapat bahwa diamnya beliau adalah agar kaum wanita sudah habis sebelum disusul oleh jamaah laki-laki yang hendak keluar masjid.” (HR. Bukhari).

Abu Usaid Al-Anshari meriwayatkan bahwa dia mendengar sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saat beliau keluar masjid didapatinya laki-laki dan wanita bercampur baur di jalan, beliau bersabda kepada kaum wanita:

اسْتَأْخِرْنَ فَإِنَّهُ لَيْسَ لَكُنَّ أَنْ تَحْقُقْنَ الطَّرِيقَ عَلَيْكُنَّ بِحَافَّاتِ الطَّرِيقِ

“Menepilah karena kalian tidak layak berada di tengah jalan, hendaknya kalian berada di tepi jalan.” Maka seorang wanita menempelkan tubuhnya di dinding hingga bajunya menempel karena saking rapatnya dia dengan dinding tersebut.” (HR. Abu Daud. Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Hasan).

Sungguh pelanggaran terhadap larangan Allah tentang ikhtilat ini telah mengundang banyak masalah, mala petaka, musibah dan bencana.

Perselisihan dan pertengkaran yang terjadi antara suami isteri, bahkan perceraian, salah satu pemicunya adalah perselingkuhan, yang bahkan sudah sampai tingkat perzinahan di tempat-tempat kerja dan tempat-tempat pertemuan. Ini adalah musibah yang mengundang turunnya azab Allah yang lebih besar lagi.

Berkata Ibnu-Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah :

ولا ريب أن تمكين النساء من اختلاطهن بالرجال أصل كل بلية وشر وهو من أعظم أسباب نزول العقوبات العامة

”Tidak diragukan lagi bahwa membiarkan wanita bercampur-baur dengan laki-laki adalah sumber dari segala petaka, dan ia termasuk sebab terbesar dari sebab-sebab turunnya azab yang secara merata menimpa manusia (Ath-Thuruq Al-Hukmiyah Fissiyaasah Asy-Syar’iyah hal. 407).

Berkata Syeikh Muhammad Al Munajed hafidzohullôh :

يحرم الاختلاط في أماكن العمل والدراسة لما يؤدي إليه من مفاسد ومحاذير

Ikhtilath itu diharamkan di tempat kerja dan tempat belajar; karena akan menimbulkan madharat dan kerusakan. (Al Islam Sual Wa Jawab No 128996).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?