Edisi Virus Corona 16

Edisi Virus Corona 16

MAS CORONA YANG MENGANCAM KEHIDUPAN

Selesai shalat isya, saya duduk menyendiri di depan masjid Nurul Yasin Batu Putih Malawwa Maros. Saya mendengar seorang supir truk yang memarkir mobilnya di depan masjid menelpon seseorang.

Terdengar suaranya keras sekali. Diantara pembicaraannya, "Iya itu Mas Corono, kalau kelihatan dan besar saya patahkan lehernya...dst" dengan nada suara bercanda, namun wajah yang penuh ketakutan.

Memang virus corona sudah menjadi monster yang menakutkan. Dengan korban yang bergelimpangan setiap harinya membuat semua orang was-was dan khawatir.

Sebenarnya hal ini seharusnya membuat orang semakin mengingat kematian dan mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk bekal kehidupan setelah kematian. Inilah yang dikatakan orang yang cerdas oleh Rasulullah.

Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam :

أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ

Mukmin manakah yang paling cerdas?

Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ.

“Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah. Berkata Syekh Al Albani: Hadits Hasan).

Dengan mengingat kematian, hati akan terasa lapang, tidak sempit, susah dan penuh ketakutan.

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أكثروا ذكر هَاذِمِ اللَّذَّاتِ فإنه ما ذكره أحد فى ضيق من العيش إلا وسعه عليه ولا فى سعة إلا ضيقه عليه

“Perbanyaklah banyak mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (sehingga lalai akan akhirat).” (HR. Ibnu Hibban dan Al Baihaqi. Berkata Syekh Al Albani: Hadits Hasan).

Dan untuk mengingat kematian yang paling efektif, adalah ketika shalat. Anggaplah shalat yang dilakukan adalah shalat yang terakhir, karena belum tentu masih hidup diwaktu shalat berikutnya, agar shalat semakin bagus dan khusyuk.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اذكرِ الموتَ فى صلاتِك فإنَّ الرجلَ إذا ذكر الموتَ فى صلاتِهِ فَحَرِىٌّ أن يحسنَ صلاتَه وصلِّ صلاةَ رجلٍ لا يظن أنه يصلى صلاةً غيرَها وإياك وكلَّ أمرٍ يعتذرُ منه

“Ingatlah kematian dalam shalatmu karena jika seseorang mengingat mati dalam shalatnya, maka ia akan memperbagus shalatnya. Shalatlah seperti shalat orang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya kesempatan melakukan shalat yang lainnya. Hati-hatilah dengan perkara yang kelak malah engkau meminta udzur (meralatnya) (karena tidak bisa memenuhinya).” (HR. Ad Dailami. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Hasan).

Wabah virus corona yang mengerikan ini, seharusnya seseorang semakin mengingat kematian, agar mempersiapkan diri untuk bekal kehidupan setelah kematian.

AFM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?