Edisi Virus Corona 14
Edisi Virus Corona 14
APAKAH YANG MATI KARENA CORONA MATI SYAHID?
Orang yang mati karena tha'un, dia mendapatkan pahala syahid. Banyak dalil yang menunjukkan hal ini.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الطَّاعُونِ فَأَخْبَرَنِي أَنَّهُ عَذَابٌ يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ وَأَنَّ اللَّهَ جَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ لَيْسَ مِنْ أَحَدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ شَهِيدٍ (رواه مسلم)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu anha berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang tha’un (wabah penyakit menular) lalu beliau mengabarkan bahwa tha’un adalah azab yang Allah kirimkan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan sesungguhnya Allah menjadikan hal itu sebagai rahmat bagi kaum mu’minin. Dan tidak ada seorangpun yang menderita tha’un lalu dia bertahan di tempat tinggalnya dengan sabar dan mengharapkan pahala dan mengetahui bahwa dia tidak terkena musibah melainkan karena Allah telah mentaqdirkannya kepadanya, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mati SYAHID”. (Riwayat Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Orang yang mati SYAHID ada lima, yakni orang yang mati karena ath-tha’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْقَتِيلُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ شَهِيدٌ وَالْمَطْعُونُ شَهِيدٌ وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ
“Orang yang terbunuh di jalan Allah (fii sabilillah) adalah syahid; orang yang mati karena ath-tha’un (wabah) adalah SYAHID; orang yang mati karena penyakit perut adalah syahid; dan wanita yang mati karena melahirkan adalah syahid.” (Riwayat Ahmad. Berkata Syaikh Syu’aib Al-Arnauth : Sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim).
Kenapa orang yang mati karena Tha'un disebut juga mati syahid, karena dia juga mati terbunuh, sebagaimana orang yang mati fisabilillah. Bedanya kalau tha'un dibunuh oleh musuh kalangan jin, sedangkan dalam perang fisabilillah dibunuh oleh musuh dari kalangan manusia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
فناء أمتى بالطعن والطاعون. فقيل: يا رسول الله , هذا الطعن قد عرفناه , فما الطاعون؟ قال: وخز أعدائكم من الجن , وفى كل شهادة
Kemusnahan ummatku dengan sebab penikaman dan al-Tha’un. Maka ada yang bertanya; “Ya Rasulallah, tikaman ini kami sungguh telah mengetahuinya, maka apakah Tha’un itu? “. Beliau bersabda; “Tusukan musuh-musuhmu dari bangsa jin, dan dalam setiap kematian karena keduanya adalah Syahadah (mati syahid). “ (Riwayat Ahmad dan Ath Thabrani. Dinilai Shahih oleh Al-Albaniy dalam Irwa’ul Ghalil ( 1637).
Dari Abu Musa Al-‘Asy’ariy radliyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda;
اللهم اجعل فناء أمتي قتلا في سبيلك بالطعن والطاعون
“Ya Allah jadikanlah kematian ummatku dalam keadaan terbunuh di jalan-Mu dengan tikaman dan al-Tha’un“. (Shahih Al Jami').
Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah ;
قال العلماء أراد صلى الله عليه وسلم أن يحصل لأمته أرفع أنواع الشهادة وهو القتل في سبيل الله بأيدي أعدائهم إما من الإنس وإما من الجن
“Ulama berkata; maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam agar ummatnya mendapatkan level syahid yang paling tinggi, yaitu terbunuh di jalan Allah (Fi Sabilillah) dengan tangan musuh mereka dari manusia atau pun dari jin”. (Fathulbari (13/133).
Bagaimana dengan orang yang mati karena corona, apakah dia mendapatkan pahala syahid sebagaimana orang yang mati karena tha'un?
Jika corona dikatagorikan sebagai tha'un, maka jika mati, mendapatkan pahala syahid.
Yang menjadi masalah, corona sudah masuk kota Madinah, sedangkan tha'un tidak akan bisa masuk kota Madinah. Ini menunjukkan bahwa corona bukan tha'un.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
لا يدخل المدينة المسيح الدجال والطاعون
“Al-Masih Dajjal dan al-Tha’un tidak akan masuk ke Madinah.” (Riwayat Bukhari).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
عَلَى أَنْقَابِ الْمَدِينَةِ مَلَائِكَةٌ لَا يَدْخُلُهَا الطَّاعُونُ وَلَا الدَّجَّالُ
"Di setiap pintu masuk Madinah terdapat malaikat yang tidak dapat dimasuki Tha'un dan Dajjal." (Riwayat Bukhari Muslim).
Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah ;
وقد صرح الحديث الأول بأن الطاعون لا يدخلها فدل على أن الوباء غير الطاعون
“Dan hadits yang pertama telah jelas menyebutkan bahwa Tha’un tidak akan memasukinya (madinah) maka menunjukkan bahwa Wabah (Al-Waba’) bukanlah Tha’un“. (Fathul Bari). Lebih lengkapnya silahkan buka disini https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1108837589455507&id=100009878282155&ref=opera_for_android_speed_dial
Syekh Abdul Muhsin Al Abad hafidzohullôh berpendapat, wabah corona dimasukkan kepada orang yang terkena wabah dan ini pun mendapatkan pahala syahid.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Orang yang mati SYAHID ada lima, yakni orang yang mati karena ath-tha’un, orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Syekh Abdul Muhsin Al Abad hafidzohullôh ditanya :
عن الذي يموت بسبب مرض الكورونا هل يسمى مبطون ؟
"Berkenaan dengan seorang (muslim) yang meninggal karena penyakit virus corona, apakah dia disebut sebagai mabthun (orang yang meninggal karena penyakit perut)?"
Beliau menjawab :
يدخل تحت المطعون الذي يموت بالطاعون، ويرجى له الشهادة.
"Dia termasuk golongan math'un yaitu orang yang mati sebagaimana karena tha'un dan diharapkan dia mendapatkan syahadah (meninggal dalam keadaan mati syahid)." (Dars al-Muwaththo' 9 Rajab 1441 H).
AFM
APAKAH YANG MATI KARENA CORONA MATI SYAHID?
Orang yang mati karena tha'un, dia mendapatkan pahala syahid. Banyak dalil yang menunjukkan hal ini.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الطَّاعُونِ فَأَخْبَرَنِي أَنَّهُ عَذَابٌ يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ وَأَنَّ اللَّهَ جَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ لَيْسَ مِنْ أَحَدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ شَهِيدٍ (رواه مسلم)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu anha berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang tha’un (wabah penyakit menular) lalu beliau mengabarkan bahwa tha’un adalah azab yang Allah kirimkan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan sesungguhnya Allah menjadikan hal itu sebagai rahmat bagi kaum mu’minin. Dan tidak ada seorangpun yang menderita tha’un lalu dia bertahan di tempat tinggalnya dengan sabar dan mengharapkan pahala dan mengetahui bahwa dia tidak terkena musibah melainkan karena Allah telah mentaqdirkannya kepadanya, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mati SYAHID”. (Riwayat Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Orang yang mati SYAHID ada lima, yakni orang yang mati karena ath-tha’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْقَتِيلُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ شَهِيدٌ وَالْمَطْعُونُ شَهِيدٌ وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ
“Orang yang terbunuh di jalan Allah (fii sabilillah) adalah syahid; orang yang mati karena ath-tha’un (wabah) adalah SYAHID; orang yang mati karena penyakit perut adalah syahid; dan wanita yang mati karena melahirkan adalah syahid.” (Riwayat Ahmad. Berkata Syaikh Syu’aib Al-Arnauth : Sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim).
Kenapa orang yang mati karena Tha'un disebut juga mati syahid, karena dia juga mati terbunuh, sebagaimana orang yang mati fisabilillah. Bedanya kalau tha'un dibunuh oleh musuh kalangan jin, sedangkan dalam perang fisabilillah dibunuh oleh musuh dari kalangan manusia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
فناء أمتى بالطعن والطاعون. فقيل: يا رسول الله , هذا الطعن قد عرفناه , فما الطاعون؟ قال: وخز أعدائكم من الجن , وفى كل شهادة
Kemusnahan ummatku dengan sebab penikaman dan al-Tha’un. Maka ada yang bertanya; “Ya Rasulallah, tikaman ini kami sungguh telah mengetahuinya, maka apakah Tha’un itu? “. Beliau bersabda; “Tusukan musuh-musuhmu dari bangsa jin, dan dalam setiap kematian karena keduanya adalah Syahadah (mati syahid). “ (Riwayat Ahmad dan Ath Thabrani. Dinilai Shahih oleh Al-Albaniy dalam Irwa’ul Ghalil ( 1637).
Dari Abu Musa Al-‘Asy’ariy radliyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda;
اللهم اجعل فناء أمتي قتلا في سبيلك بالطعن والطاعون
“Ya Allah jadikanlah kematian ummatku dalam keadaan terbunuh di jalan-Mu dengan tikaman dan al-Tha’un“. (Shahih Al Jami').
Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah ;
قال العلماء أراد صلى الله عليه وسلم أن يحصل لأمته أرفع أنواع الشهادة وهو القتل في سبيل الله بأيدي أعدائهم إما من الإنس وإما من الجن
“Ulama berkata; maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam agar ummatnya mendapatkan level syahid yang paling tinggi, yaitu terbunuh di jalan Allah (Fi Sabilillah) dengan tangan musuh mereka dari manusia atau pun dari jin”. (Fathulbari (13/133).
Bagaimana dengan orang yang mati karena corona, apakah dia mendapatkan pahala syahid sebagaimana orang yang mati karena tha'un?
Jika corona dikatagorikan sebagai tha'un, maka jika mati, mendapatkan pahala syahid.
Yang menjadi masalah, corona sudah masuk kota Madinah, sedangkan tha'un tidak akan bisa masuk kota Madinah. Ini menunjukkan bahwa corona bukan tha'un.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
لا يدخل المدينة المسيح الدجال والطاعون
“Al-Masih Dajjal dan al-Tha’un tidak akan masuk ke Madinah.” (Riwayat Bukhari).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
عَلَى أَنْقَابِ الْمَدِينَةِ مَلَائِكَةٌ لَا يَدْخُلُهَا الطَّاعُونُ وَلَا الدَّجَّالُ
"Di setiap pintu masuk Madinah terdapat malaikat yang tidak dapat dimasuki Tha'un dan Dajjal." (Riwayat Bukhari Muslim).
Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah ;
وقد صرح الحديث الأول بأن الطاعون لا يدخلها فدل على أن الوباء غير الطاعون
“Dan hadits yang pertama telah jelas menyebutkan bahwa Tha’un tidak akan memasukinya (madinah) maka menunjukkan bahwa Wabah (Al-Waba’) bukanlah Tha’un“. (Fathul Bari). Lebih lengkapnya silahkan buka disini https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1108837589455507&id=100009878282155&ref=opera_for_android_speed_dial
Syekh Abdul Muhsin Al Abad hafidzohullôh berpendapat, wabah corona dimasukkan kepada orang yang terkena wabah dan ini pun mendapatkan pahala syahid.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Orang yang mati SYAHID ada lima, yakni orang yang mati karena ath-tha’un, orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Syekh Abdul Muhsin Al Abad hafidzohullôh ditanya :
عن الذي يموت بسبب مرض الكورونا هل يسمى مبطون ؟
"Berkenaan dengan seorang (muslim) yang meninggal karena penyakit virus corona, apakah dia disebut sebagai mabthun (orang yang meninggal karena penyakit perut)?"
Beliau menjawab :
يدخل تحت المطعون الذي يموت بالطاعون، ويرجى له الشهادة.
"Dia termasuk golongan math'un yaitu orang yang mati sebagaimana karena tha'un dan diharapkan dia mendapatkan syahadah (meninggal dalam keadaan mati syahid)." (Dars al-Muwaththo' 9 Rajab 1441 H).
AFM
Komentar
Posting Komentar