Masker Pengganti Cadar
MASKER PENGGANTI CADAR
Para ulama yang hidup di abad ini, berselisih masalah hukum cadar, ada yang mewajibkan dan ada yang mensunnahkan.
Berkata Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu :
المرأة عورة، والنقاب في حقها واجب، وهو ستر الوجه وستر جميع بدنها من الرجل الأجنبي
“Wanita itu aurat dan mengenakan niqab hukumnya wajib. Yaitu menutupi wajah dan seluruh tubuhnya dari lelaki ajnabi....” Sumber : https://binbaz.org.sa/fatwas/11791/حكم-النقاب-للمراة
Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullahu :
القول الراجح في هذه المسألة وجوب ستر الوجه عن الرجال الأجانب
“Pendapat yang kuat dalam masalah ini adalah wajib hukumnya bagi wanita untuk menutup wajah dari laki-laki ajnabi (yang bukan mahram)...” (Fatawa Nurun ‘Alad Darb). Sumber : https://binothaimeen.net/content/10126.
Berkata Syekh Al Albani rahimahullah :
وهو دليل ظاهر على أن وجه المرأة ليس بعورة. والأدلة على ذلك متكاثرة.
ومعنى كونه ليس بعورة، أنه يجوز كشفه، وإلا فالأفضل، والأورع ستره،
لاسيما إذا كان جميلا. وأما إذا كان مزينا. فيجب ستره قولا واحدا، ومن شاء
Dan itu adalah dalil yang tampak, bahwasanya wajah wanita bukan aurat. Dan dalil tentang ini banyak. Maknanya adalah (wajah) bukan aurat, untuk itu boleh membukanya. Tetapi lebih utama menutupnya. Terutama sekali jika wanita itu cantik dan berhias. Maka wajib menutupnya atas kesepakatan ulama. (Ar Radd Al Mufhim). Sumber : https://al-maktaba.org/book/9442/651
Bahkan ternyata perselisihan pendapat masalah hukum cadar sudah berlangsung sejak lama, bukan hanya di zaman kini. Para Imam Madzhab pun berselisih masalah ini.
Disebutkan dalam Fatawa Mauqi' al-Alukah :
فقد اختلف العلماء قديماً، وحديثا في حكم النقاب على قولين:
Maka sungguh para ulama terdahulu dan ulama terkini berbeda pendapat tentang hukum niqab (penutup wajah) atas dua pendapat.
الأول: يجب على المرأة ستر وجهها أمام الرجال الأجانب؛ لأن الوجه
عورة، وهو مذهب الإمام أحمد، والصحيح من مذهب الشافعي.
Pertama : Diwajibkan atas wanita menutup wajahnya dihadapan laki-laki yang bukan mahram. Karena sesungguhnya wajah itu aurat. Dan ini pendapat madzhab Imam Ahmad dan pendapat yang benar (kuat) dari madzhab syafi'i.
االثاني: استحباب النقاب، وهو مذهب أبي حنيفة ومالك، لكن أفتى علماء الحنفية والمالكية - منذ زمن بعيد - أنه يجب على المرأة ستر وجهها عند خوف الفتنة بها أو عليها، والمراد بالفتنة بها: أن تكون المرأة ذات جمال، والمراد بخوف الفتنة عليها أن يفسد الزمان، بكثرة الفساد وانتشار الفساق؛
Kedua : Istihab (disunnahkan atau di anjurkan) , ini menjadi pendapat Madzhab Imam Abu Hanifah dan Imam Malik, Namun di sisi lain para ulama Hanafi dan Maliki sejak dahulu kala meraka mewajibkan wanita bercadar ketika di khawatirkan terjadinya fitnah yang akan menimpanya; hal tersebut bisa terjadi jika wanita itu berwajah cantik, maka akan timbul fitnah berupa kerusakan dan merebaknya kefasikan
قال "ابن عابدين الحنفي" في (رد المحتار على الدر المختار): "وتمنع المرأة الشابة من كشف الوجه بين رجال، لا لأنه عورة، بل لخوف الفتنة كمسه وإن أمن الشهوة لأنه أغلظ"، والمعنى تمنع من الكشف لخوف أن يرى الرجال وجهها؛ فتقع الفتنة؛ لأنه مع الكشف قد يقع النظر إليها بشهوة.
Berkata Al imam Ibnu ‘ Abidin Alhanafi di dalam kitab (Raddul Muhtar ‘Ala Addurul Mukhtar) : Wanita yg masih muda di larang membuka wajah di hadapan laki-laki (yang bukan mahram), bukan karena wajah itu aurat , namun khawatir fitnah yang akan menimpa laki- laki seperti tergoda, walaupun tidak bangkit syahwatnya. Sumber : https://ar.islamway.net/fatwa/32799/حكم-النقاب
Karena hukumnya masih diperselisihkan, janganlah terlalu memojokkan ustadz yang berpendapat kalau dalam keadaan situasi yang memudharatkan, maka boleh menggantinya dengan masker. Karena beliau pun berkata dengan ilmu, bukan asal ngomong.
Tetapi kalau situasinya aman-aman saja dan tidak membahayakan, ya lebih baik pakai cadar atau niqab.
AFM
Copas dari berbagai sumber
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar