Shalat Tarawih Sambil Duduk

SHALAT TARAWIH SAMBIL DUDUK


Para ulama sepakat, bahwasanya shalat sunnah diperbolehkan sambil duduk. Termasuk shalat tarawih. Namun pahalanya separoh dari pahala shalat sambil berdiri.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

من صلى قائماً فهو أفضل، ومن صلّى قاعداً فله نصف أجر القائم، ومن صلى نائماً فله نصف أجر القاعد

“Orang yang shalat sambil berdiri adalah yang paling baik. Orang yang shalat sambil duduk mendapat pahala separo dari yang berdiri. Orang yang shalat sambil berbaring mendapat pahala separo dari yang duduk.” (HR. Bukhari Muslim). 

Berkata Ibnu Qudamah rahimahullah :

” لا نعلم خلافاً في إباحة التطوع جالساً ، وأنه في القيام أفضل ، وقد قال النبي صلى الله عليه وسلم : ( مَنْ صَلَّى قَائِمًا فَهُوَ أَفْضَلُ ، وَمَنْ صَلَّى قَاعِدًا فَلَهُ نِصْفُ أَجْرِ الْقَائِمِ ) متفق عليه

“Kami tidak mengetahui adanya perbedaan pendapat tentang bolehnya shalat sunah sambil duduk. Hanya saja, berdiri lebih utama. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang shalat sambil berdiri, itu yang paling baik. Siapa yang shalat sambil duduk, dia mendapat pahala setengah dari pahala yang shalat berdiri.” Riwayat Bukhari-Muslim. (al-Mughni, 2/105). Sumber : https://majles.alukah.net/t40748/

Namun tidak berlaku bagi shalat fardhu. Jika seseorang mampu berdiri, maka tidak sah shalatnya jika dilakukan dengan duduk. Karena berdiri merupakan rukun shalat. 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صَلِّ قَائِمًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ 

“Shalatlah dengan berdiri, jika kamu tidak bisa maka duduklah, dan jika tidak bisa maka shalat dengan berbaring”. (HR. Bukhari).

Berkata Imam An Nawawi rahimahullah :

أجمعت الأمة على أن من عجز عن القيام في الفريضة صلاها قاعدا ولا إعادة عليه , قال أصحابنا : ولا ينقص ثوابه عن ثوابه في حال القيام , لأنه معذور , وقد ثبت في صحيح البخاري أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ( إذا مرض العبد أو سافر كتب له ما كان يعمل صحيحا مقيما ) .

“Sudah menjadi ijma’ umat Islam bahwa bagi siapa saja yang tidak mampu berdiri untuk melaksanakan shalat fardhu maka dilakukan dengan duduk dan tidak perlu mengulanginya lagi. Teman-teman kami berkata: “Pahalanya tidak berkurang dari pahala shalat dengan berdiri; karena dia memiliki udzur (alasan yang dibenarkan), sebagaimana telah diriwayatkan dalam Shahih Bukhori bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

“Jika seorang hamba sedang sakit atau bepergian maka tetap dituliskan (pahala) baginya seperti halnya yang ia lakukan dalam keadaan sehat dan bermukim”. (Al Majmu' 4/201). Sumber : https://islamqa.info/ar/answers/50684/احكام-ومساىل-في-الصلاة-على-الكرسي

Dan berkata Imam An Nawawi rahimahullah :

أصحابنا : ولا يشترط في العجز أن لا يتأتّى القيام ، ولا يكفي أدنى مشقة ، بل المعتبر المشقة الظاهرة ، فإذا خاف مشقة شديدة أو زيادة مرض أو نحو ذلك أو خاف راكب السفينة الغرق أو دوران الرأس صلى قاعدا ولا إعادة " انتهى من "المجموع" (4/201) .

Temam-teman kami berkata: “Shalat dengan duduk tidak disyaratkan harus benar-benar tidak mampu berdiri, juga tidak cukup hanya dengan merasa kesulitan pada tingkatan yang paling rendah, akan tetapi yang menjadi patokan adalah kesulitan yang nampak jelas, jika dia merasa hawatir akan mengalami kesulitan yang parah atau akan bertambah sakit, atau yang serupa dengannya atau bagi yang bepergian dengan kapal laut karena hawatir tenggelam atau pusing (mabuk laut) maka dia boleh melaksanakan shalat dengan duduk dan tidak perlu mengulanginya lagi”. (Al Majmu’: 4/201). Sumber : https://www.aliftaa.jo/Question2.aspx?QuestionId=3075#.YHZnhPz7M0M

Dan berkata Imam An Nawawi rahimahullah :

 "القيام في الفرائض فرض بالإجماع، لا تَصِح الصلاة من القادر عليه إلا به . المجموع شرح المهذب

Berdiri di dalam shalat-shalat fardhu adalah fardhu menurut kesepakatan para ulama. Tidak sah shalat bagi yang mampu berdiri, kecuali harus shalat sambil berdiri. (Al Majmu Syarh Muhadzdzab 3/258). Sumber : https://www.alukah.net/sharia/0/64824/

AFM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?