Ujian Atau Azab

UJIAN ATAU AZAB

> Musibah atau bencana yang menimpa hamba Allah yang BERIMAN, itu merupakan ujian, untuk mengukur kadar keimanannya, membuktikan kebenaran imannya  dan meningkatkan derajat dan kedudukannya. Bisa juga sebagai peringatan dan rahmat bagi kaum mukminin.

Allah Ta'ala berfirman :

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Inna lillahi wainna ilaihi raji'un." (QS. Albaqarah : 155-156).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

أخبر تعالى أنه يبتلي عباده [ المؤمنين ] أي : يختبرهم ويمتحنهم

Allah Ta'ala Memberitahukan bahwa Dia pasti menimpakan cobaan kepada hamba-hamba-Nya (orang-orang mukmin) yakni untuk  melatih dan menguji mereka. (Tafsir Ibnu Katsir).

Dan Allah Ta'ala berfirman :

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan ( begitu saja) mengatakan, "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji lagi? (QS. Al-'Ankabut: 2)

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

استفهام إنكار ، ومعناه : أن الله سبحانه وتعالى لا بد أن يبتلي عباده المؤمنين بحسب ما عندهم من الإيمان ، كما جاء في الحديث الصحيح : " أشد الناس بلاء الأنبياء ثم الصالحون ، ثم الأمثل فالأمثل ، يبتلى الرجل على حسب دينه ، فإن كان في دينه صلابة زيد في البلاء "

Istifham atau kata tanya menunjukkan makna sanggahan. Makna yang dimaksud ialah bahwa Allah Ta'ala pasti akan menguji hamba-hamba-Nya yang beriman sesuai dengan kadar iman masing-masing, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis sahih yang mengatakan:

Manusia yang paling berat cobaannya ialah para nabi, kemudian orang-orang shaleh, lalu orang yang terkemuka. Seseorang akan diuji sesuai dengan kadar agamanya; jika agamanya kuat, maka ujiannya diperberat pula. (Tafsir Ibnu Katsir).

Dan Allah Ta'ala berfirman :

{وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ}

Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-'Ankabut: 3)

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

أي : الذين صدقوا في دعواهم الإيمان ممن هو كاذب في قوله ودعواه .

Yaitu orang-orang yang benar dalam pengakuan imannya, juga orang-orang yang dusta dalam pengakuan imannya. (Tafsir Ibnu Katsir).

> Sedangkan bagi para PENDOSA musibah dan bencana adalah peringatan dan hukuman agar mereka ingat dan kembali kepada Allah dan juga penghapus dosa-dosanya. 

Allâh Ta'ala berfirman:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allâh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). [QS. As-Syûrâ : 30].

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

أي : مهما أصابكم أيها الناس من المصائب فإنما هو عن سيئات تقدمت لكم ( ويعفو عن كثير ) أي : من السيئات ، فلا يجازيكم عليها بل يعفو عنها

Yakni betapapun kamu, hai manusia, tertimpa musibah, sesungguhnya itu hanyalah karena ulah keburukan kalian sendiri yang terdahulu. Dan Allah memaafkan sebagian besar(dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. Asy-Syura: 30).

Maksudnya, keburukan-keburukanmu. Maka Dia tidak membalaskannya terhadap kalian, bahkan Dia memaafkannya. (Tafsir Ibnu Katsir).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَا مِنْ شَىْءٍ يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ فِى جَسَدِهِ يُؤْذِيهِ إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ عَنْهُ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِه

"Tidaklah suatu musibah menimpa jasad seorang mukmin dan itu menyakitinya melainkan akan menghapuskan dosa-dosanya” (HR. Ahmad. Berkata Syaikh Syu’aib Al Arnauth : Sanadnya shahih sesuai syarat Muslim). 

Berkata Ibnu Taimiyyah rahimahullah 

وكل ما يصيب المؤمن من الشر فإنما هو بذنوبه، والاستغفار يمحو الذنوب فيزيل العذاب، كما قال تعالى: ﴿وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ﴾. جامع المسائل [٢٧٤/٦]

Dan semua keburukan yang menimpa seorang mu'min, maka sesungguhnya adalah karena dosa-dosanya, dan istighfar akan menghapus dosa-dosa tersebut sehingga melenyapkan adzab. Sebagaimana firman Allah Ta'ala : 

Dan tidaklah Allah akan mengazab mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan. Surat Al-Anfal, Ayat 33. (Jami'ul Masail, VI/274).  

> Adapun bagi orang KAFIR, itu merupakan azab dan siksaan. Perhatikan siksaan dan azab menimpa Fir'aun dan kaumnya karena dosa, kesombongan dan kedurhakaannya.

Allah Ta'ala berfirman :

فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allâh sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. [QS. Al-Ankabut : 40]

Kaumnya Nabi Syuaib ditimpakan siksaan dan azab kepada mereka karena dosa, kesombongan dan kedurhakaannya.

Allâh Ta'ala berfirman:

فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ. الَّذِينَ كَذَّبُوا شُعَيْبًا كَأَنْ لَمْ يَغْنَوْا فِيهَا ۚ الَّذِينَ كَذَّبُوا شُعَيْبًا كَانُوا هُمُ الْخَاسِرِينَ

Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka. Orang-orang yang mendustakan Syuaib seakan-akan mereka belum pernah tinggal di (negeri) itu. Mereka yang mendustakan Syuaib, itulah orang-orang yang rugi. (QS. Al-A'raf : 92).

Begitu pula kaum Sodom, kaumnya Nabi Luth, ditimpakan azab karena dosa, kesombongan dan kedurhakaannya.

Allah Ta'ala berfirman :

فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ

“Tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.” (QS. Hud: 82).

Dan Allah berfirman,

فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ

Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. (QS. Al-Hijr: 74).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

في هذه الأمة خسف، ومسخ، وقذف، فقال رجل من المسلمين: يا رسول الله ومتى ذلك؟ فقال: إذا ظهرت القينات والمعازف، وشربت الخمور

Pada Ummat ini akan terjadi hukuman berupa pembenaman ke bumi, perubahan bentuk wajah dan pelemparan.

Maka seorang lelaki muslim bertanya : wahai Rasulullah,  kapankah hal itu akan terjadi ?

Beliau menjawab : Jika telah nampak penyanyi-penyanyi wanita, alat-alat musik dan khmar yang dikonsumsi. (HR. Tirmidzi. Berkata Syeikh Al Albani : Hadist Shahih).

Tidak ada cara lain untuk menghindari dan selamat dari musibah dan bencana kecuali memurnikan akidah dari berbagai macam kesyirikan, beriman yang sebenar-benarnya beriman dan bertaubat kepada Allah Ta"ala dengan memperbanyak istighfar.

Allah Ta'ala berfirman:

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ.

Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap   : Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamat-kannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (QS. Al Anbiya : 87-88).

Dan Allah Ta'ala berfirman:

هُوَ الَّذِي يُسَيِّرُكُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ حَتَّى إِذَا كُنْتُمْ فِي الْفُلْكِ وَجَرَيْنَ بِهِمْ بِرِيحٍ طَيِّبَةٍ وَفَرِحُوا بِهَا جَاءَتْهَا رِيحٌ عَاصِفٌ وَجَاءَهُمُ الْمَوْجُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ أُحِيطَ بِهِمْ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ لَئِنْ أَنْجَيْتَنَا مِنْ هَذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِين

Dialah Tuhan yang menjadikan Kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): Sesungguhnya jika engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. Yunus : 22).

Dan Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ}

Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedangkan kamu berada di antara mereka Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun. (QA. Al-Anfal: 33).

Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu berkata:

مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ

“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa, dan tidaklah bisa musibah tersebut terangkat kecuali dengan taubat.” (Al-Jawabul Kaafi, h. 87)

AFM

Copas dari berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hasil Dari Demonstrasi Dan Pemberontakan

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat