Lari Dari Kematian
LARI DARI KEMATIAN
Seseorang bisa saja lari dari sebab-sebab kematian, namun tidak akan mampu lari dari kematian.
Kemanapun berlari, kematian akan menghampiri. Dimana pun berada, kematian akan menyapa. Sekalipun berada di benteng besi yang sangat kokoh dan seabrek penjaga.
Allah Ta'ala berfirman:
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu.” (QS. Jumu’ah: 8).
Dan Allah Ta'ala berfirman:
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’: 78).
Berkata Abul Athiyah rahimahullah :
لا تأمن الموت في لحظ ولا نفس وإن تمنعت بالحجاب والحرس واعلم بأن سهام الموت قاصدة لكل مدرع منها ومترس ترجوا النجاة ولم تسلك مسالكها إن السفينة لا تجري على اليبس
"Janganlah engakau merasa aman dari kematian walau sekejap atau sehembusan nafas pun. Walau engkau halangi kedatangannya dengan pengawal dan penjaga. Sungguh ia pasti datang kepada siapa saja yang berbaju besipun yang berperisai. Engkau berharap selamat tanpa menempuh jalannya, padahal tiada perahu yang berlayar di daratan. (Adabud Dun-ya Wad Din, hal. 146).
Berlarilah dari berbagai macam sebab-sebab kematian, termasuk berlari dari virus corona dengan menerapkan berbagai protokoler kesehatan, namun ingatlah, kematian pasti akan datang dan engkau tidak bisa menghindar darinya, melalui sebab-sebab yang lain.
Untuk itu, semestinya senantiasa terus mengingat kematian dan kehidupan setelah kematian, supaya lebih giat lagi memperbanyak bekal akhirat dengan beramal shaleh dan menjauhi semaksimal mungkin perbuat maksiat dan dosa, itulah orang yang cerdas sebenar-benarnya cerdas.
Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam :
أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ
Mukmin manakah yang paling cerdas?
Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ.
“Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah. Berkata Syekh Al Albani: Hadits Hasan
AFM
Komentar
Posting Komentar