Mengghibahi Orang Tua

MENGGHIBAH ORANG TUA

Seseorang, kalau mau mengghibah, lebih baik mengghibahi orang tuanya atau ibunya. Kenapa demikian? Karena kalau mengghibahi orang lain, orang lain dapat pahala kebaikannya. Tetapi kalau mengghibahi orang tuanya, maka orang tuanya lebih berhak menerima pahala kebaikannya.

Berkata Abdullah bin Mubarak rahimahullah :

لو كنت مغتابا أحدا،لا غتبت والدي لإن هما أحق بحسناتي

Seandainya aku mau menggibahi seseorang, tentu aku akan mengghibahi kedua orang tuaku, karena sesungguhnya keduanya yang paling berhak mendapatkan kebaikan-kebaikanku . Sumber : https://www.dorar.net/akhlaq/2524/أقوال-السلف-والعلماء-في-الغيبة

Berkata Al Imam Asy Syafii rahimahullah :

لو كنت مغتاباً أحد لأغتبت أمي فإنها أحق الناس بحسناتي

Seandainya aku mau menggibahi seseorang, tentu aku akan mengghibahi ibuku, karena sesungguhnya dia yang paling berhak mendapatkan kebaikan-kebaikanku. Sumber :  http://iswy.co/e14lq5

Ada seorang salaf, tidak pernah mengghibahi orang tuanya, mertuanya, kerabatnya dan orang lain secara umum, karena takut pahalanya hilang.

Berkata Abdullah bin Mubarak rahimahullah, saya berkata kepada Sufyan at-Tsauri rahimahullah, Ya Aba Abdillah :

ما أبعد أبا حنيفة من الغِيبة! ما سمعته يغتاب عدوًّا له، قال: والله هو أعقل من أن يسلِّط على حسناته ما يذهب بها

Sungguh Abu Hanifah sangat menghindari ghibah. Belum pernah aku mendengar beliau mengghibah seseorang sampaipun musuhnya.

Lalu Sufyan mengatakan,

Demi Allah, beliau sangat menyadari sehingga jangan sampai pahalanya hilang. (Manaqib Abu Hanifah, 1/190). Sumber : http://islamport.com/w/trj/Web/1000/2409.htm

AFM

Copas dari berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?