Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2025

SEGALA SESUATU AKAN BINASA

SEGALA SESUATU AKAN BINASA Sebagian orang bermain logika dengan sifat-sifat Allah, tidak menetapkannya sebagaimana Allah dan Rasul-Nya menetapkannya dalam alquran dan assunnah. Mereka mentakwil dan memalingkan maknanya. Seperti ayat dibawah ini, Allah Ta'ala berfirman,  كُلُّ شَيۡءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجۡهَهُۥۚ   “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali wajahNya.” (QS. Al-Qashash: 88). Mereka mengatakan, "Kalau Allah punya tangan, berarti tangan Allah juga akan binasa atau hancur, karena ayat ini mengatakan segala sesuatu akan binasa atau hancur kecuali wajahNya?" Itulah akal sehat yang sudah rusak, karena mereka berfikir dengan dimensi makhluk, menyamakan makhluk dengan pencipta. Sama dengan perkataan mereka, "Kalau Allah turun ke langit bumi, berarti arasy kosong?" Kalau logikanya seperti itu dalam memahami ayat di atas, maka banyak ayat yang serupa dengannya. Contoh perhatikan beberapa ayat berikut ini. 1》Allah Ta'ala berfirman,  ... قُلِ ٱللَّهُ خَٰلِقُ كُل...

IMAM BUKHARI MENTAKWIL WAJAH ALLAH?

IMAM BUKHARI MENTAKWIL WAJAH ALLAH? Sebagian orang yang suka mentakwil sifat Allah, terus mencari-cari dalil dan perkataan ulama untuk membenarkan dan mendukung pemahamannya, diantaranya mereka mengutip perkataan Imam Bukhari rahimahullah dibawah ini, كُلُّ شَيۡءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجۡهَهُۥۚ  إِلَّا مُلْكَهُ “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali WajahNya.” (QS. Al-Qashash: 88), kecuali kerajanNya.  Perkataan di atas, menurut mereka bahwa Imam Bukhari mentakwil kata wajah dengan kerajaanNya.  Dan untuk menutupi kebusukannya, mereka memotong perkataan Imam Bukhari berikutnya. Dimana Imam Bukhari menunjukkan tentang dua penafsiran dari surah alqashash ayat 88. Perhatikan perkataan lengkap dari Imam Bukhari, { كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ } إِلَّا مُلْكَهُ وَيُقَالُ إِلَّا مَا أُرِيدَ بِهِ وَجْهُ اللَّهِ { Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali WajahNya}.” (QS. Al-Qashash: 88), (1) kecuali kerajanNya dan dinyatakan juga : (2) kecuali segala yang diinginkan deng...

SYEKH BIN BAAZ DAN SYEKH UTSAIMIN MUJASSIMAH?

SYEKH BIN BAAZ DAN SYEKH UTSAIMIN MUJASSIMAH? Tuduhan mujassimah selain kepada Ibnu Taimiyyah, Syekh Muhammad Bin Abdul Wahhab juga kepada ulama-ulama lain seperti Syekh Bin Baaz dan Syekh Utsaimin rahimahumallahu. Perhatikan bagaimana aqidah Syekh Bin Baaz dan Syekh Utsaimin rahimahumallahu dalam masalah nama dan sifat-sifat Allah. Berkata Syekh Bin Baaz rahimahullah,  مذهب أهل السنة والجماعة في أسماء الله وصفاته: أنهم يؤمنون بها، ويثبتونها كما جاءت في القرآن والسنة، ويمرونها كما جاءت؛ من غير تحريف، ولا تعطيل، ولا تكييف، ولا تمثيل، هكذا قول أهل السنة والجماعة، وهم أصحاب النبي ﷺ ومن سلك سبيلهم، يؤمنون بأسماء الله وصفاته الواردة في القرآن الكريم، أو في السنة الصحيحة...نور على الدرب Madzhab ahlussunnah wal jamaah tentang nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya. Bahwasanya mereka beriman dengannya, menetapkan dan membiarkannya (apa adanya) sebagaimana yang datang dari Alquran dan assunnah. Tanpa tahrif, ta'thil, takyip dan tamtsil. Demikianlah perkataan ahlussunnah wal jamaah. Mereka...

ORANG KAFIR TIDAK TERKENA BENCANA?

ORANG KAFIR TIDAK TERKENA BENCANA? Ketika dalil alquran, assunnah dan penjelasan ulama tentang dalil tersebut yang menyatakan bahwa musibah atau bencana itu akibat kekufuran, maksiat dan dosa. Lantas ada orang mengatakan, "Kenapa orang kafir, daerah atau negeri-negeri kafir yang banyak berbuat kekufuran dan kemaksiatan tidak tertimpa bencana?" Dalam istilah islam, itu namanya istidraj. Istidraj secara bahasa maknanya, المكر والخداع Makar dan tipu daya.   Dan sedangkan secara istilah atau secara syar'i adalah, الاستدراج من عقوبات الكفار والعصاة التي يصيب بها الله من يشاء من عباده، وهو: أن يقرب الله من شاء من عباده إلى العذاب والهلاك من حيث لا يعلم؛ بإعطائه ما يشتهيه، فكلما فعل معصية أحدث له نعمة وأنساه الاستغفار، فيقربه من العذاب شيئا فشيئا حتى يأخذه، وسبب الاستدراج: اغترار العبد بلطف الله تعالى وإحسانه فيرى أنه محسن إليه، فيستمر في العصيان ومخالفة الأوامر وارتكاب النواهي وعدم التوبة. Al-Istidrāj termasuk hukuman pada orang-orang kafir dan para pelaku kemaksiatan yang Alla...

TIDAK TERIMA, MUSIBAH AKIBAT MAKSIAT

TIDAK TERIMA, MUSIBAH ITU AKIBAT MAKSIAT Sebagian orang protes dan tidak terima, bahwa musibah atau bencana yang menimpa itu akibat ulah mereka sendiri dengan banyak berbuat maksiat dan dosa. Padahal Allah Ta’ala telah menegaskan dalam alquran tentang hal ini. Allah Ta’ala berfirman,  وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema’afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Qs. Asy-Syuura: 30). Di dalam tafsir As Sa'di disebutkan,  "يخبر تعالى، أنه ما أصاب العباد من مصيبة في أبدانهم وأموالهم وأولادهم وفيما يحبون ويكون عزيزا عليهم، إلا بسبب ما قدمته أيديهم من السيئات، وأن ما يعفو اللّه عنه أكثر، فإن اللّه لا يظلم العباد، ولكن أنفسهم يظلمون {وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلَى ظَهْرِهَا مِنْ دَابَّةٍ} .." Allah mengabarkan bahwa apa pun musibah yang menimpa hamba-hambaNYa, pada jasad mereka...

PESANTREN SALAF (SALAFIYYAH) DAN PESANTREN MODERN

PESANTREN SALAF (SALAFIYYAH) DAN PESANTREN MODERN Dulu yang namanya pesantren salafiyyah adalah pesantren tradisional istilahnya. Yakni pesantren yang hanya mengajarkan pelajaran yang berhubungan dengan agama. Seperti tauhid, fiqh, tafsir, nahwu sharaf dan semisalnya. Dan sistem atau metode pembelajarannya adalah sistem sorogan atau bandongan.  Metode Sorogan adalah metode di mana santri membaca langsung kitab di hadapan kiai. Santri akan menerjemahkan dan menjelaskan isi kitab, kemudian kiai mengoreksi atau menambahkan penjelasan. Sedangkan metode bandongan adalah cara pembelajaran di mana kiai membaca, menerjemahkan, dan menjelaskan isi kitab kuning secara langsung kepada santri yang menyimak. Santri biasanya hanya mendengarkan sambil mencatat bagian penting atau makna kata-kata dalam kitab. Belajarnya duduk melantai. Santri dan kiyainya biasanya bersongkok hitam nasional atau bersorban, pakai baju koko dan sarungan. Kalau sudah selesai mondok, tidak mendapatkan ijazah formal....

MENOLAK MENJADI PRESIDEN

MENOLAK MENJADI PRESIDEN  Ketika Soekarno lengser,  Muhammad Hatta diminta kesediaannya untuk menjadi presiden, namun beliau menolak. Karena Hatta menolak, pilihan kedua jatuh pada A.H Nasution. A.H Nasution pun menolak. Terakhir pilihan jatuh kepada Soeharto, dan saat Soeharto ditawari, dia pun menolaknya. Soeharto berkata "Saya tidak pantas jadi presiden, yang pantas Bung Karno, asal mau membubarkan PKI."  Keras kepalanya Soeharto yang tidak mau menjadi presiden sampai ke A.H Nasution, karena jika Soeharto menolak pastinya dia yang dijadikan Presiden, tekanan-tekanan politik bagi kedua orang ini begitu besar saat itu, lalu Nasution bertemu Soeharto, dan berkata " Saya ini orang Mandailing, kamu orang Jawa, jadi kamu saja yang jadi Presiden". Mendengar itu Soeharto menerima usul Nasution, tapi dengan Syarat hanya dijadikan Pejabat Presiden bukan Presiden Penuh. Setelah Soeharto setuju, redalah tensi politik di Indonesia, dan terbitlah TAP MPRS No. XXXIII/1967, yang...

MANUSIA MEMBUAT KERUSAKAN DI MUKA BUMI

MANUSIA MEMBUAT KERUSAKAN DI MUKA BUMI  Sebagian orang memahami, bahwa ayat-ayat tentang manusia yang membuat kerusakan di muka bumi adalah merusak alam.  Mengeksploitasi berlebihan terhadap alam dengan memanfaatkan alam sebagai lahan industri seperti menebang pohon secara besar-besaran. Pencemaran udara dan air dari limbah industri, menyebabkan air menjadi kotor menghitam dan berbau. Menyebabkan banyaknya satwa air yang mati. Dan lain sebagainya dari kerusakan-kerusakan alam lainnya.  Diantara ayat-ayat yang dimaksud berikut ini, Allah Ta'ala berfirman,  وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ (11) أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ (12) } Dan bila dikatakan kepada mereka, "Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi:" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan tetapi mereka tidak menya...

MURKA ALLAH TURUN

MURKA ALLAH TURUN Menjauhi perayaan-perayaan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) merupakan nasihat dari sahabat yang mulia Umar Bin Khattab radhiyallahu dan juga para ulama. Jangan sampai kaum muslimin ikut berpartisipasi dan mensukseskan acara mereka. Takutlah dengan turunnya murka Allah pada saat kita bersama mereka bergembira dalam perayaannya.  Berkata Umar bin al-Khattab radhiyallahu a'nhu,  اجتنبوا أعداء الله اليهود والنصارى في عيدهم يوم جمعهم فإن السخط ينزل عليهم Jauhilah musuh-musuh Allah, kaum yahudi dan nasrani pada hari raya mereka, hari saat mereka berkumpul, (berpesta ria). Karena (saat itu) Murka Allah turun atas mereka!” (Riwayat Al Baihaqi di Syu'bal Iman 8940). Dan Berkata Umar bin Khatab radhiallahu anhu,  لا تدخلوا على المشركين في كنائسهم يوم عيدهم فإن السخطة تنزل عليهم Jangan masuk ke gereja orang musyrik pada hari raya mereka. Karena kemurkaan akan menimpa kepada mereka." (Riwayat Baihaqi Sanad Shahih). Berkata Ibnu Qoyyim rahimahullah,  ول...

BERTAUBAT JANGAN MENUNGGU PERINTAH PRESIDEN

BERTAUBAT JANGAN MENUNGGU PERINTAH PRESIDEN  Perintah bertaubat, itu perintah Allah dan RasulNya. Bertaubat tidak usah nunggu-nunggu perintah dari presiden, menteri atau yang lainnya. Kapan saja setiap melakukan dosa,  bahkan tidak merasa melakukan dosa, segera bertaubat dan meminta ampunan kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,  وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ  "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung. (Surah An Nur : 31).  Dan Allah Ta’ala berfirman,  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ.. Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sung...

MUSIBAH DAN KENIKMATAN

MUSIBAH DAN KENIKMATAN  Allah Ta'ala itu, menguji manusia bukan hanya dengan musibah, kesengsaraan dan penderitaan, tetapi juga menguji manusia dengan berbagai kesenangan dan kenikmatan, untuk melihat siapakah diantara mereka yang bersyukur dan siapakah yang ingkar, siapakah yang bersabar dan siapakah yang berputus asa. Allah Ta’ala berfirman,  وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). (Surah Al-Anbiya: 35). Berkata Ibnu Katsir rahimahullahu,  "أي: نختبركم بالمصائب تارة ، وبالنعم أخرى ، لننظر من يشكر ومن يكفر ، ومن يصبر ومن يقنط ، كما قال علي بن أبي طلحة ، عن ابن عباس : { ونبلوكم } ، يقول : نبتليكم بالشر والخير فتنة ، بالشدة والرخاء ، والصحة والسقم ، والغنى والفقر ، والحلال والحرام ، والطاعة والمعصية والهدى والضلال" Yakni, Kami benar-benar akan menguji kalian —adakalanya dengan musibah dan adakalanya dengan nikmat— agar Kami dapat melihat siapakah yang bersyukur dan siapakah...

BINGUNG, MANA YANG BENAR!

BINGUNG, MANA YANG BENAR! Hari-hari ini banyak tontonan yang membingungkan yang dipertontonkan dihadapan publik. Saling membantah dan saling klarifikasi. Mana yang benar dan mana yang salah, sangat membingungkan. Yang satu mengatakan tidak ada izin atau ilegal, yang satu mengatakan ada izin dan legal. Yang satu mengatakan, dia yang meresmikan, yang satu lagi mengatakan tidak pernah meresmikan. Bapak X mengatakan domestik, bapak Y mengatakan internasional. Pulan mengatakan itu palsu, si alan mengatakan asli. Ditunjukkan bukti foto atau video oleh pihak A, pihak B mengatakan itu editan teknologi AI. Dan segunung hal-hal yang membingungkan lainnya.  Oleh karena itu, di akhirat nanti, mulut itu dikunci. Yang bicara dan bersaksi itu tangan, kaki, kulit, lidah, pendengaran dan penglihatan. Seandainya mulut diizinkan bicara, pasti keluar dari mulutnya ribuan bantahan dan ribuan pembelaan.  Allah Ta'ala berfirman : الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَ...

MEMIKUL SENDIRI BANTUANNYA

MEMIKUL SENDIRI BANTUANNYA  Dalam sejarah islam, tergores kisah-kisah yang sangat menakjubkan tentang memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan dengan memikul sendiri barang bantuannya. Ini dilakukan oleh penguasa, maupun bukan penguasa.  Diantaranya kisah Umar bin Khattab dan ibu pemasak batu adalah kisah yang sangat masyhur, tertulis dalam buku-buku sejarah. Diantaranya dalam buku Kisah dan Hikmah oleh Dhurorudin Mashad. Di zaman Umar bin Khattab radhiyallahu anhu ada seorang ibu yang berpura-pura memasak batu untuk menidurkan anak-anaknya yang kelaparan.  Melihat hal ini, segeralah diajaknya Aslam pergi cepat-cepat kembali ke Madinah. Sesampai di Madinah, Khalifah langsung pergi ke Baitul Mal dan mengambil sekarung gandum. Tanpa memedulikan rasa lelah, Khalifah Umar mengangkat sendiri karung gandum tersebut di punggungnya. Aslam segera mencegah. ” Wahai Amirul Mukminin, biarlah aku yang memikul karung itu,” kata Aslam. Kalimat Aslam tidak mampu membuat Umar tenang....

TURUN HUJAN, KADANG SEBAGAI RAHMAT DAN KADANG AZAB

TURUN HUJAN, KADANG SEBAGAI RAHMAT DAN KADANG AZAB Ada seorang ustadz, sebelum terjadi banjir bandang di Sumbar baru-baru ini, mengabarkan bahwa hujan turun selama 15 hari berturut-turut. Inilah salah satu sebab terjadinya banjir besar yang sangat dahsyat.  Dahulu, di zaman Nabi Nuh alaihi salam turun hujan begitu lama, hingga seluruh belahan bumi tenggelam, sampai puncak gunung tertinggi pun ikut tenggelam. Ada banyak versi berapa lama turun hujan berlangsung pada saat itu, ada yang yang mengatakan selama 40 hari 40 malam. Menurut Ibnu Majid, yang paling shahih adalah 70 hari. Sementara Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah menyatakan lamanya 150 hari. Memang kadang, hujan turun sebagai rahmat, yang tadinya bumi kering dan gersang, kembali menghijau. Tumbuh-tumbuhan pun kembali tumbuh. Allah Ta’ala berfirman, وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus ...