Perhiasan Yang Paling Berharga
PERHIASAN YANG PALING BERHARGA
Isteri shalihah merupakan sebaik-baik perhiasan yang paling berharga. Perbendaharaan yang tidak ternilai harganya. Penyejuk pandangan dan penentram hati.
إِنَّمَا الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَلَيْسَ مِنْ مَتَاعِ الدُّنْيَا شَيْءٌ أَفْضَلَ مِنْ الْمَرْأَةِ الصَّالِحَةِ
"Sesungguhnya dunia itu adalah hiasan, dan tidak ada sesuatu pun dari hiasan dunia yang lebih utama (lebih indah) daripada wanita yang shalihah." (Shahih Ibnu Majah 1516).
Dan dalam hadits lain disebutkan :
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah”. (HR. Muslim).
Tidaklah mengapa memiliki isteri yang wajahnya tidak standar. Bodynya pendek dan kelebihan lemak. Warna kulitnya bak burung gagak, yang penting dipandang menyenangkan, diperintah mentaati dan ditinggal pergi dia menjaga kehormatan dan harta suami. Inilah gambaran wanita shalihah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
أَلاَ أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ.
“Maukah kamu aku kabarkan dengan sesuatu yang paling berharga dari apa yang disimpan oleh seseorang? Yakni Wanita shalihah, jika dipandang maka dia menyenangkan, jika diperintahkan maka dia taat, dan jika suaminya tidak ada maka dia menjaga diri dan harta suaminya”. (HR. Abu Dawud. Berkata Syeikh Al Albani : Hadist Hasan).
Jika memiliki isteri yang shalihah seperti gambaran di atas, dijamin hidup akan bahagia.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ . صحيح ابن حبان 4032 قال شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح على شرط البخاري
“Ada empat yang merupakan kebahagiaan : Wanita (isteri) sholihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang shalih, dan kendaraan yang nyaman. (HR. Ibnu Hibban. Berkata Syu’aib Al Arnaut mengatakan : Isnadnya shohih sesuai dengan syarat Al Bukhari).
Namun sebaliknya, walaupun memiliki isteri yang wajahnya cantik nan mulus, bibir merah merona, hidung laksana kuntum seroja, postur tubuh yang tinggi semampai, kulit putih berseri, namun jika dipandang tidak menyenangkan, selalu pasang muka yang menyeramkan dan bibir yang senantiasa cemberut. Suka melawan dan membentak, tidak mentaati segala perintah, kalau ditinggal pergi dia selingkuh dan menghambur-hamburkan harta suami, dipastikan hidup penuh dengan penderitaan.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
وَأَرْبَعٌ مِنَ الشَّقَاوَةِ: الْجَارُ السُّوءُ، وَالْمَرْأَةُ السُّوءُ، وَالْمَسْكَنُ الضِّيقُ، وَالْمَرْكَبُ السُّوءُ» . صحيح ابن حبان 4032 قال شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح على شرط البخاري
Dan ada empat yang merupakan penderitaan : Tetangga yang buruk (jahat), wanita (isteri) yang buruk (jahat), tempat tinggal yang sempit, dan kendaraan yang jelek”. (HR. Ibnu Hibban. Berkata Syu’aib Al Arnaut mengatakan : Isnadnya shohih sesuai dengan syarat Al Bukhari).
Isteri shalihah merupakan sebaik-baik perhiasan yang paling berharga. Perbendaharaan yang tidak ternilai harganya. Penyejuk pandangan dan penentram hati.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya dunia itu adalah hiasan, dan tidak ada sesuatu pun dari hiasan dunia yang lebih utama (lebih indah) daripada wanita yang shalihah." (Shahih Ibnu Majah 1516).
Dan dalam hadits lain disebutkan :
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah”. (HR. Muslim).
Tidaklah mengapa memiliki isteri yang wajahnya tidak standar. Bodynya pendek dan kelebihan lemak. Warna kulitnya bak burung gagak, yang penting dipandang menyenangkan, diperintah mentaati dan ditinggal pergi dia menjaga kehormatan dan harta suami. Inilah gambaran wanita shalihah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
أَلاَ أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ.
“Maukah kamu aku kabarkan dengan sesuatu yang paling berharga dari apa yang disimpan oleh seseorang? Yakni Wanita shalihah, jika dipandang maka dia menyenangkan, jika diperintahkan maka dia taat, dan jika suaminya tidak ada maka dia menjaga diri dan harta suaminya”. (HR. Abu Dawud. Berkata Syeikh Al Albani : Hadist Hasan).
Jika memiliki isteri yang shalihah seperti gambaran di atas, dijamin hidup akan bahagia.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ . صحيح ابن حبان 4032 قال شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح على شرط البخاري
“Ada empat yang merupakan kebahagiaan : Wanita (isteri) sholihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang shalih, dan kendaraan yang nyaman. (HR. Ibnu Hibban. Berkata Syu’aib Al Arnaut mengatakan : Isnadnya shohih sesuai dengan syarat Al Bukhari).
Namun sebaliknya, walaupun memiliki isteri yang wajahnya cantik nan mulus, bibir merah merona, hidung laksana kuntum seroja, postur tubuh yang tinggi semampai, kulit putih berseri, namun jika dipandang tidak menyenangkan, selalu pasang muka yang menyeramkan dan bibir yang senantiasa cemberut. Suka melawan dan membentak, tidak mentaati segala perintah, kalau ditinggal pergi dia selingkuh dan menghambur-hamburkan harta suami, dipastikan hidup penuh dengan penderitaan.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
وَأَرْبَعٌ مِنَ الشَّقَاوَةِ: الْجَارُ السُّوءُ، وَالْمَرْأَةُ السُّوءُ، وَالْمَسْكَنُ الضِّيقُ، وَالْمَرْكَبُ السُّوءُ» . صحيح ابن حبان 4032 قال شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح على شرط البخاري
Dan ada empat yang merupakan penderitaan : Tetangga yang buruk (jahat), wanita (isteri) yang buruk (jahat), tempat tinggal yang sempit, dan kendaraan yang jelek”. (HR. Ibnu Hibban. Berkata Syu’aib Al Arnaut mengatakan : Isnadnya shohih sesuai dengan syarat Al Bukhari).
AFM
Komentar
Posting Komentar