Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Pemimpin Super Bejat

PEMIMPIN SUPER BEJAT Oleh : Abu Fadhel Majalengka Jika ada seorang pemimpin yang ahklaknya super bejat dan bobrok, pezina, peminum khamar dan kezalimannya sudah melampaui batas, apakah kita harus memberontak? Tetap tidak boleh, karena kebobrokannya itu tidak mengeluarkannya dari islam. Terkecuali kalau sudah nyata-nyata melakukan suatu amalan yang mengeluarkannya dari islam, maka diperbolehkan memberontak. Itupun juga tidak sembarang memberontak, tidak hanya modal semangat, namun memerlukan persiapan-persiapan untuk menghadapinya. Lihat disini tentang tidak sembarang memberontak ( https://m.facebook.com/photo. php?fbid=661889730816964&id= 100009878282155&set=a. 278327809173160 ). Berkata As-Syaikh Ibnu 'Utsaimin   rahimahullah :  مهما فسق ولاة الأمور لا يجوز الخروج عليهم ؛ لو شربوا الخمر ، لو زنوا ، لو ظلموا الناس ؛ لا يجوز الخروج عليهم » انتهى . شرح رياض الصالحين4/514 Bagaimana pun fasiknya penguasa (muslim), tidak boleh memberontak atas mereka, walau...

Perbedaan Dalam Mencari Rizki

PERBEDAAN DALAM MENCARI RIZKI Oleh : Abu Fadhel Majalengka Ketika ada salah satu tokoh yang berasal dari ormas tertentu menjadi tersangka korupsi oleh KPK, ormasnya tetap membelanya dengan mengatakan, dia adalah kebanggaan kami dan korupsi itu perbedaan dalam mencari rezeki. Perkataan tersebut benar adanya. Tidak ada yang salah sedikit pun. Karena dalam mencari rizki itu ada yang mencarinya dengan cara yang halal dan ada yang mencarinya dengan cara yang haram. Dan sang tersangka itu mencari rizki dengan cara yang haram. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ “Wahai manusia bertakwalah kepada Allah dan pilihlah cara yang baik dalam mencari rezeki, karena tidaklah suatu jiwa akan mati hingga terpenuhi rezekinya, walau lambat rezeki ters...

Hasil Dari Demonstrasi Dan Pemberontakan

HASIL DARI DEMONTRASI DAN PEMBERONTAKAN Oleh : Abu Fadhel Majalengka Disetiap zaman, kalau ada sekelompok orang yang keluar dari ketaatan kepada penguasa muslim yang sah, dengan cara demontrasi atau pemberontakan sebagai bentuk protes dan perlawanan, maka hasilnya adalah   menimbulkan kerusakan yang lebih besar daripada kerusakan yang hendak mereka hilangkan Berkata Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah: لا يكاد يعرف طائفة خرجت على ذي سلطان إلا وكان في خروجها من الفساد ما هو أعظم من الفساد الذي أزالت "Hampir tidak pernah diketahui ada sekelompok orang yang keluar ketaatan memerangi sulthaan, kecuali perbuatan mereka malah menimbulkan kerusakan yang lebih besar daripada kerusakan yang hendak ia hilangkan" [Minhajus-Sunnah, 1/391] . Lengkapnya perkataan beliau dalam Minhajus-Sunnah, 1/391. ولهذا كان المشهور من مذهب أهل السنة أنهم لايرون الخروج عن الأئمة وقتالهم بالسيف وإن كان فيهم ظلم ، كما دلت على ذلك الأحاديث الصحيحة المستفيضة عن النبي .لأن ال...

Dosa Dan Kerusakan

DOSA DAN KERUSAKAN Oleh : Abu Fadhel Majalengka Seseorang yang senantiasa terjatuh kepada maksiat dan dosa, hatinya dipastikan akan selalu mengalami keresahan, kegundahan, kesempitan, kegalauan, kebimbangan, kesedihan dan berbagai penyakit hati lainnya. Maka tidak ada obatnya kecuali bertaubat dan memperbanyak istighfar, niscaya semua penyakit hati tadi akan sirna. Berkata ibnul Qayyim rahimahullahu : المعاصي والفساد : تُوجب الهمّ ، والغمّ ، والخوف ، والحزن ، وضيق الصدر ، وأمراض القلب . ولا دواء لها إلا : الاستغفار ، والتوبة ). ‏ [ ‏زاد المعاد : ٤/١٩١ ] "Dosa dan kerusakan  menyebabkan kegelisahan, kegalauan, ketakutan, kesedihan, kesempitan dada dan berbagai penyakit kalbu. Maka tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya kecuali istighfar dan taubat." (Zadul Ma'ad 191). Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: يَا وَابِصَةُ اسْتَفْتِ قَلْبَكَ وَاسْتَفْتِ نَفْسَكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ الْبِرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ...

Memboikot (Menghajar) Seorang Muslim

MEMBOIKOT (MENGHAJR) SEORANG MUSLIM Oleh : Abu Fadhel Majalengka Haram memboikot mendiamkan seorang muslim lebih dari 3 hari. Baik itu memboikot isteri atau suami, anak atau orang tua, menantu atau mertua, kakak atau adik, paman atau bibi, kerabat dekat atau jauh, tetangga dekat atau jauh dan yang lainnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ، فَمَنْ هَجَرَ فَوْقَ ثَلَاثٍ فَمَاتَ دَخَلَ النَّارَ “Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot saudaranya lebih dari 3 hari. Siapa yang memboikot saudaranya lebih dari 3 hari, kemudian dia meninggal maka dia masuk neraka.” (HR. Abu Daud. Berkata Syeikh Al-Albani : Hadist Shahih). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : مَنْ هَجَرَ أَخَاهُ سَنَةً فَهُوَ كَسَفْكِ دَمِهِ “Siapa yang memboikot saudaranya setahun, dia seperti menumpahkan darahnya.” (HR. Ahmad dan Abu Daud. Berkata Syeikh Syuaib Al Arnauth : Hadist Shahih). Tetapi kalau memboikot dalam...

Kamu Kafir !!!

KAMU KAFIR !!! Mengatakan hai kafir kepada seseorang, itu bukan perkara remeh dalam agama kita. Bila orang yang disebut kafir itu memang kafir adanya maka sebutan itu pantas untuknya, bila tidak maka sebutan kafir itu kembali kepada yang mengucapkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: أَيما رجُل قال لِأَخِيْهِ : يَا كَافِرُ, فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا , فَإِنْ كَانَ كَمَا قَالَ وَ إِلاَّ رَجَعَتْ عَلَيْهِ “Apabila seseorang menyeru kepada saudaranya: Wahai kafir, maka sungguh akan kembali sebutan kekafiran tersebut kepada salah seorang dari keduanya. Bila orang yang disebut kafir itu memang kafir adanya maka sebutan itu pantas untuknya, bila tidak maka sebutan kafir itu kembali kepada yang mengucapkan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : مَنْ دَعَا رَجُلاً بِالْكُفْرِ , أَوْ قَالَ : عَدُوَّ اللهِ, وَ لَيْسَ كَذَلِكَ إِلاَّ حَارَ عَلَيْهِ “Siapa yang menyeru kepada seseorang dengan sebutan kekafiran atau ia m...

Jilbab Dan Baju Hitam Ketika Ada Kematian

JILBAB DAN BAJU HITAM KETIKA ADA KEMATIAN Di zaman kiwari, sudah menjadi fenomena yang mulai membudaya, baik di kota maupun di desa, setiap kali ada kematian, tampaklah wanita berjilbab dan berbaju hitam, seakan-akan itu pakaian khusus berkabung. Hal ini merupakan bid'ah, perkara baru dalam agama. Tidak ada sunnah dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para shahabiyah ketika tertimpa musibah berpakaian seperti itu. Sudah selayaknya kaum muslimah untuk tidak ikut-ikutan dalam menyemarakkan budaya yang bukan berasal dari islam. Berkata Syeikh Utsaimin rahimahullah : وأما لبس السواد عند المصيبة فمن البدع. مجموع الفتاوى (17/329) ” Adapun memakai pakaian berwarna hitam tatkala terkena musibah maka ini termasuk perkara bid’ah “. (Majmu Al-Fatawa 17/329).

Orang Alim Dan Orang Bodoh Yang Celaka

ORANG ALIM DAN ORANG BODOH YANG SAMA-SAMA CELAKA Orang yang berilmu, bisa saja menjadi orang yang celaka dan binasa, apabila ilmunya dibiarkan mengendap, tidak diajarkan kepada orang yang bodoh. Orang yang bodoh pun bisa celaka dan binasa, apabila tidak mau menerima ilmu yang diajarkan orang yang berilmu. Berkata Ibnu Taimiyyah rahimahullah : ويل للعالم إذا سكت عن تعليم الجاهل وويل للجاهــل ، إذا لم يقبــل . المستدرك على المجموع ٢٨١/٢ " Celakalah bagi orang berilmu apabila dia diam dari mengajarkan (ilmunya) kepada orang yang bodoh. Dan celaka pula bagi orang yang bodoh yang tidak mau menerima ilmu ". (Al Mustadrok 'alal Majmu' 2/281). AFM

Menyeru Allah Ketika Ditimpa Kesusahan

MENYERU ALLAH KETIKA DITIMPA KESUSAHAN Oleh : Abu Fadhel Majalengka Ketika orang berlayar dilautan, tiba-tiba datang ombak dan badai yang sangat besar yang hampir menenggelamkan kapal dan penumpangnya, seketika itu pula mereka kembali kepada Rabbnya dan menyeru Tuhannya untuk menyelamatkannya dari mara bahaya. Sekalipun orang kafir, dalam kondisi seperti itu, akan mengikhlaskan diri berdoa kepada Sang Maha Kuasa. Namun setelah mereka diselamatkan dari musibah yang hampir merenggut nyawanya, kembali mereka berbuat kesyirikan dan kemaksiatan. Allah Ta'ala berfirman وَإِذَا غَشِيَهُمْ مَوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ فَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلا كُلُّ خَتَّارٍ كَفُورٍ Dan apabila mereka diterjang ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap m...

Menonton Bioskop

MENONTON BIOSKOP Menonton televisi di rumah, yang tidak terjadi ikhtilat para ulama mengharamkan, karena mayoritas acara televisi penuh dengan  kefasikan, pornografi atau porno aksi, kemaksiatan, nyanyian yang haram dan lain sebagainya. Apatah lagi menonton di bioskop.  Syeikh Muhammad Nashiruddin al Albani rahimahullah ditanya : ما حكم التلفزيون اليوم؟ Apa hukum menonton tv di zaman sekarang ini ? Beliau menjawab : التلفزيون اليوم لا شك أنه حرام، لأن التلفزيون مثل الراديو والمسجل، هذه كغيرها من النعم التي أحاط الله بها عباده كما قال: {وإن تعدوا نعمة الله لا تحصوها} فالسمع نعمة والبصر نعمة والشفتان نعمة واللسان، ولكن كثيرا من هذه النعم تصبح نقما على أصحابها لأنهم لم يستعملوها فيما أحب الله أن يستعملوها؛ فالراديو والتلفزيون والمسجل أعتبرها من النعم ولكن متى تكون من النعم؟ حينما توجه الوجهة النافعة للأمة، التلفزيون اليوم بالمئة تسعة وتسعون فسق، خلاعة، فجور، أغاني محرمة، إلى آخره، بالمئة واحد يعرض أشياء قد يستفيد منه بعض الناس فالعبرة بالغالب، فحينما توجد دولة م...

Membunuh Ular

MEMBUNUH ULAR YANG MASUK RUMAH Oleh : Abu Fadhel Majalengka Ada sebagian orang, memelihara binatang yang Nabi shallallahu alaihi wa sallam perintahkan membunuhnya. Ular misalkan, mereka merawat dan memeliharanya, baik hanya sekedar hobi, untuk bisnis kulit atau dagingnya atau untuk mendemonstrasikannya dalam rangka mencari uang. Padahal, ini binatang yang harus dibunuh. Jika kita menemukan ular, terutama ular yang diluar rumah, di hutan atau di kebun,  maka segera bunuh, jangan takut. Jangan takut kalau temannya atau keluarganya ular balas dendam. Kalau kita takut membunuhnya, kita digolongkan bukan umat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: اقْتُلُوا الْحَيَّاتِ كُلَّهُنَّ فَمَنْ خَافَ ثَأْرَهُنَّ فَلَيْسَ مِنِّي “Bunuhlah semua ular, barangsiapa yang takut pada dendam mereka, maka ia bukan dari golonganku. (H.R. Abu Daud. Berkata Syekh Al Albani :Hadits Shahih) Dalam riwayat lain,...

Mengatakan Apa Yang Tidak Kamu Kerjakan

MENGATAKAN APA YANG TIDAK KAMU KERJAKAN Oleh : Abu Fadhel Majalengka Sebagian orang tidak mau menyeru kepada kebaikan, karena merasa dirinya belum baik, merasa dirinya belum mengamalkan kebaikan dan belum banyak menjauhi kemungkaran. Ditambah lagi adanya ayat alquran tentang kebencian Allah kepada orang yang mengajak atau mengatakan sesuatu kebaikan, namun dia sendiri tidak mengamalkannya. Allah Ta'ala berfirman : أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ (2) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ (3) Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tiada kamu kerjakan. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (Surah Ash Shoff 2-3). Akhirnya, timbullah pendapat, jangan berkata, menulis, memposting sesuatu kebaikan sebelum di amalkan. Kalau seperti itu pemahamannya, siapakah di antara kita yang mampu melakukan semua yang ditulis atau dikatakannya...

Berapa Kali Keluar Rumah?

BERAPA KALI KELUAR RUMAH? Oleh : Abu Fadhel Majalengka Jika ada seorang wanita, yang jarang keluar rumah di zaman sekarang ini, sungguh super sekali. Namun walaupun demikian, kalau disuruh menghitung berapa kali keluar rumah selama hidupnya, pasti tidak akan ada yang ingat, saking banyaknya keluar rumah, apatah lagi wanita yang memang hobinya keluar rumah, error kalkulator untuk menghitungnya. Nah ada wanita salaf terdahulu, yang meninggal tahun 480 hijriyah di baghdad, dia keluar rumah dalam hidupnya hanya tiga kali. Siapa dia? Yakni Fatimah bintu Athor al-Baghdadiyah. Berkata saudara laki-lakinya : أنها خرجت من البيت ثلاث مرات يوم تزوجت ويوم حجت ويوم ماتت. تاريخ الاسلام للذهبي(40/126) “Sesungguhnya dia (Fatimah bintu Athor) keluar rumah hanya tiga kali: Di hari beliau menikah, ketika beliau haji dan ketika beliau meninggal dunia.” (Tarikh Islam Dzahabi 40/126). Pertanyaan, bolehkah wanita keluar rumah?  Boleh selama ada keperluan dan memenuhi syarat-syaratnya. Diantara sy...

Agar Segera Allah Turunkan Hujan

AGAR SEGERA ALLAH TURUNKAN HUJAN Oleh : Abu Fadhel Majalengka Ketika kaum Nabi Hud alaihissalam yakni kaum 'Aad banyak berbuat kesyirikan dan kemaksiatan, Allah Ta'ala timpakan kepada mereka musibah dan bencana, diantaranya ditahannya air hujan turun dari langit yang menyebabkan kemarau dan kekeringan yang sangat panjang. Lantas Nabi Hud alaihissalam memerintahkan mereka untuk bertaubat dan banyak istighfar. Allah Ta'ala berfirman : وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ  "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhan kalian lalu bertobat­lah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian, dan janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa.” (Surah Hud 52). Seorang Ulama yang 'alim dan shaleh, Al Hasan Al Basri rahimahullah, setiap orang ...

Bukan Jodoh

BUKAN JODOH Oleh : Abu Fadhel Majalengka Jika ada seorang wanita yang diharapkan menjadi pasangan hidup kita, ternyata wanita itu telah didahului dilamar orang. Jangan marah dan jangan bersedih. Jangankan yang hanya baru digadang-gadang menjadi calon isteri, bahkan yang sudah dipastikan jadi saja, bisa saja tidak terlaksana, mungkin di hari H pernikahan calon isteri kita kecelakaan atau ada bencana alam yang menyebabkan kematiannya. Itulah suratan takdir, yang telah diatur Sang Pencipta, bahwa dia bukan jodoh kita. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : إنَّ أَحَدَكُم يُجْمَعُ خلقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ “Sesungguhnya janin yang ada dalam kandungan ibunya ketika telah melewati umur empat bulan, ma...

Jual Beli Dengan Orang Kafir

JUAL BELI DENGAN ORANG KAFIR Oleh : Abu Fadhel Majalengka Jual beli dengan orang kafir itu diperbolehkan dalam syariat islam. Banyak hadits yang menerangkan tentang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bermuamalah berjual beli dengan orang kafir. Berkata Aisyah radhiyallahu anha : اشْتَرَى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مِنْ يَهُودِىٍّ طَعَامًا وَرَهَنَهُ دِرْعَهُ “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membeli bahan makanan dari orang Yahudi secara tidak tunai dan beliau serahkan kepada orang Yahudi tersebut baju besi beliau sebagai jaminan.” (HR Bukhari dan Muslim). Berkata Abdurrahman bin Abu Bakar radhiallahu ‘anhu : كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – ثُمَّ جَاءَ رَجُلٌ مُشْرِكٌ مُشْعَانٌّ طَوِيلٌ بِغَنَمٍ يَسُوقُهَا فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « بَيْعًا أَمْ عَطِيَّةً أَوْ قَالَ أَمْ هِبَةً » . قَالَ لاَ بَلْ بَيْعٌ . فَاشْتَرَى مِنْهُ شَاةً Dahulu kami sedang bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Datanglah ...