Pemimpin Super Bejat

PEMIMPIN SUPER BEJAT

Oleh : Abu Fadhel Majalengka

Jika ada seorang pemimpin yang ahklaknya super bejat dan bobrok, pezina, peminum khamar dan kezalimannya sudah melampaui batas, apakah kita harus memberontak?

Tetap tidak boleh, karena kebobrokannya itu tidak mengeluarkannya dari islam. Terkecuali kalau sudah nyata-nyata melakukan suatu amalan yang mengeluarkannya dari islam, maka diperbolehkan memberontak. Itupun juga tidak sembarang memberontak, tidak hanya modal semangat, namun memerlukan persiapan-persiapan untuk menghadapinya. Lihat disini tentang tidak sembarang memberontak (https://m.facebook.com/photo.php?fbid=661889730816964&id=100009878282155&set=a.278327809173160).

Berkata As-Syaikh Ibnu 'Utsaimin 
rahimahullah : 

مهما فسق ولاة الأمور لا يجوز الخروج عليهم ؛ لو شربوا الخمر ، لو زنوا ، لو ظلموا الناس ؛ لا يجوز الخروج عليهم » انتهى . شرح رياض الصالحين4/514

Bagaimana pun fasiknya penguasa (muslim), tidak boleh memberontak atas mereka, walaupun mereka meminum khamar, berzina dan zalim terhadap manusia, tidak boleh memberontak atas mereka. (Syarh Riyadh As-Shalihin (4/514)).

Kalau mereka para penguasa itu melakukan kemungkaran, kita benci dan mengingkari kemungkarannya. 

Dengan cara apa mengingkarinya, apakah berteriak-teriak dimimbar-mimbar bebas, dengan cara berdemonstrasi misalkan? 

Tidak demikian, cukup dengan membenci dan mengingkari kemungkarannya di dalam hati, itu yang disyariatkan, itu tanda berlepas diri dan itu yang selamat.

Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda :

إنه يستعمل عليكم أمراء فتعرفون وتنكرون فمن كره فقد برئ ومن أنكر فقد سلم ولكن من رضي وتابع قالوا يا رسول الله ألا نقاتلهم قال لا ما صلوا أي من كره بقلبه وأنكر بقلبه

”Akan diangkat para penguasa untuk kalian. Lalu engkau mengenalinya dan kemudian engkau mengingkarinya (karena ia telah berbuat maksiat). Barangsiapa yang benci, maka ia telah berlepas tangan. Barangsiapa yang mengingkarinya, sungguh ia telah selamat. Akan tetapi, lain halnya dengan orang yang ridha dan patuh terhadap pemimpin tersebut”. 

Para shahabat bertanya : ”Wahai Rasulullah, apakah kami boleh memeranginya ?”. Beliau menjawab : ”Tidak, selama mereka mengerjakan shalat, yaitu barangsiapa yang membenci dan mengingkari dengan hatinya” (HR. Muslim).

Sikap seorang muslim jika menjumpainya pemimpin seperti ini modelnya, tetap mentaati mereka, selama tidak diperintah berbuat maksiat. Tidak usah memberontak dan memerangi mereka. Walaupun mungkin mereka memukul punggung dan mengambil harta kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

« يَكُونُ بَعْدِى أَئِمَّةٌ لاَ يَهْتَدُونَ بِهُدَاىَ وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِى وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِى جُثْمَانِ إِنْسٍ ». قَالَ قُلْتُ كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ قَالَ « تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلأَمِيرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ ».

“Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat petunjukku dan tidak pula melaksanakan sunnahku. Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia. “
Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu?” Beliau bersabda, ”Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka.” (HR. Muslim).

Dari ‘Auf bin Malik radliyallaahu ‘anhu ia berkata :

سمعت رسول اللّه صلى اللّه عليه وآله وسلم يقول‏:‏ خيار أئمتكم الذين تحبونهم ويحبونكم وتصلون عليهم ويصلون عليكم وشرار أئمتكم الذين تبغضونهم ويبغضونكم وتلعنونهم ويلعنونكم قالوا قلنا يا رسول الله أفلا ننابذهم عند ذلك قال لا ما أقاموا فيكم الصلاة لا ما أقاموا فيكم الصلاة ألا من ولي عليه وال فرآه يأتي شيئا من معصية الله فليكره ما يأتي من معصية الله ولا ينزعن يدا من طاعة

Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda : “Sebaik-baik pemimpin kamu adalah pemimpin yang kamu cintai dan ia pun mencintaimu. Kamu mendoakannya, dan ia pun mendoakanmu. Adapun seburuk-buruk pemimpin kamu adalah pemimpin yang kamu benci dan ia pun membencimu. Kamu melaknatnya dan ia pun melaknatmu”. Kami (para shahabat) bertanya : ”Wahai Rasulullah, apakah kami boleh melawan mereka dengan pedang (memberontak) atas hal itu ?”. Beliau shallallaahu ’alaihi wasallam pun menjawab : ”Jangan, selagi ia masih menegakkan shalat bersamamu” (beliau mengatakan ini dua kali). 

Ketahuilah, barangsiapa yang dipimpin oleh seorang pemimpin, kemudian ia melihat pemimpin tersebut melakukan kemaksiatan kepada Allah, maka bencilah kemaksiatan tersebut, dan jangan melepaskan tangan dari ketaatan kepadanya” (HR. Muslim).

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam :

يا نبي الله أرأيت إن قامت علينا أمراء يسألونا حقهم ويمنعونا حقنا فما تأمرنا فأعرض عنه ثم سأله فأعرض عنه ثم سأله في الثانية أو في الثالثة فجذبه الأشعث بن قيس وقال اسمعوا وأطيعوا فإنما عليهم ما حملوا وعليكم ما حملتم

“Wahai Nabiyullah, bagaimana pendapatmu jika kami punya amir (dimana mereka) meminta haknya dari kami akan tetapi mereka menahan hak kami?”. Maka beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam berpaling darinya, dan kemudian ia (Salamah) bertanya kembali dan beliau berpaling, sampai hal tersebut terulang dua kali atau tiga kali. Asy’ats bin Qais pun kemudian menarik Salamah. Maka beliaupun menjawab : “(Hendaklah kalian) dengar dan taati mereka, karena hanyalah atas mereka apa yang mereka perbuat, dan atas kalian apa yang kalian perbuat” (HR. Muslim).

Kalau punya kemampuan dan punya akses ke penguasa, datangi mereka dan nasehati mereka secara tersembunyi, itu merupakan jihad yang paling afdhal, tidak teriak-teriak di jalan. Mengenai hal ini bisa baca disini (https://m.facebook.com/photo.php?fbid=850328641973071&id=100009878282155&set=a.278327809173160&notif_t=feedback_reaction_generic&notif_id=1569474555275979&ref=m_notif).

Untuk itu, bersabar saja terhadap kezaliman penguasa, kalau memang zalim, apalagi kalau tidak zalim, itu merupakan salah satu prinsip dasar akidah ahlussunnah wal jamaah. Silahkan baca disini tentang sabar terhadap kezaliman penguasa (https://m.facebook.com/photo.php?fbid=842626366076632&id=100009878282155&set=a.278327809173160).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?