Jenggot Penghias Wajah
JENGGOT PENGHIAS WAJAH
Beberapa waktu yang lalu, Ustadz DR. Firanda Lc MA ke Sidrap Sulsel untuk mengisi daurah. Penulis bersama Ustadz Umar Bakri Lc (teman seangkatan Ustadz Firanda di UIM) diundang panitia kesana. Selesai daurah, kami makan malam di rumah bapak Kapolres Sidrap menemani Ustadz Firanda dan beberapa orang panitia.
Seorang bencong, akan hilang kecantikannya jika tumbuh jenggotnya. Ini menandakan bahwa lelaki yang membiarkan jenggotnya, akan tampak kejantanannya.
Orang yang senantiasa mencukur jenggotnya akan membuat wajahnya jelek dan hilang cahayanya. Bahkan kalau dia sudah tua dan beruban, dia bagaikan nenek-nenek tua renta yang sudah kehilangan kecantikannya.
Berkata Imam Ibnu Sa'di rahimahullah:
لقد أكرم الله الرجال باللحى وجعلها لهم جمالا ووقارا ، فيا ويح من حلقها وأهانها وعصى نبيه جهارا.
أيظن هؤلاء أن حلقها يكسب صاحبها بهاء وجمالا، كلا والله إنه ليشين الوجه ، ويذهب نوره .
أما ترون وجوه الحالقين لها كيف يذهب بهاؤها وخصوصا عند المشيب ، وتكون وجوههم كوجوه العجائز قد ذهبت محاسنها.
[الفواكه الشهية ٧٣]
Sungguh Allah telah memuliakan kaum lelaki dengan jenggot dan menjadikannya bagi mereka ketampanan dan kesahajaan.
Duhai celakanya orang yang telah mencukurnya dan menghinakannya serta bermaksiat kepada Nabi-nya secara terang-terangan.
Apakah mereka mengira bahwa dengan mencukurnya akan mendatangkan bagi pelakunya kegagahan dan ketampanan? Tidak sama sekali -demi Allah-, sejatinya hanya akan membuat buruk rupa, dan menghilangkan cahayanya.
Tidakkah kalian lihat wajah-wajah orang yang mencukur jenggot mereka, bagaimana perginya kegagahannya? Terkhusus ketika telah beruban, dan wajah-wajah mereka menjadi seperti wajah-wajah wanita tua renta yang telah sirna kecantikannya. (Al-Fawakih As-Syahiyyah, halaman (73).
Beberapa waktu yang lalu, Ustadz DR. Firanda Lc MA ke Sidrap Sulsel untuk mengisi daurah. Penulis bersama Ustadz Umar Bakri Lc (teman seangkatan Ustadz Firanda di UIM) diundang panitia kesana. Selesai daurah, kami makan malam di rumah bapak Kapolres Sidrap menemani Ustadz Firanda dan beberapa orang panitia.
Selesai santap malam, kami berbincang-bincang dan mengobrol banyak hal . Penulis perhatikan jenggot Ustadz Firanda hanya beberapa helai saja, yang menghiasi wajahnya, namun beliau biarkan apa adanya, tidak malu dan risih. Tidak sebagaimana ustadz sebelah, yang mencukur jenggotnya karena merasa terganggu dengan jenggotnya yang seperti tusuk sate katanya.
Padahal jenggot merupakan karomah, pembeda dengan wanita, pembeda dengan orang kafir dan dengan pelaku maksiat, yang tidak semestinya di pangkas habis. Biarkan saja jenggot tumbuh apa adanya sebagaimana Ustadz Firanda.
Berkata Syeikh Bin Baz rahimahullah :
اللحية كرامة من الله للرجل ، وجعلها الله ميزة له على النساء وجعلها ميزة عن الكفرة والعصاة الذين يحلقون لحاهم . فهي زينة للرجل . وهي نور في الوجه . وهي ميزة له عن النساء . [مجـمـوع الـفتاوى ٢٧/٧]
“Jenggot adalah karomah dari Allah untuk lelaki, Allah menjadikannya pembeda baginya terhadap wanita, dan menjadikannya pembeda dari orang kafir dan tukang maksiat yang mencukur jenggot-jenggot mereka. Maka ia merupakan perhiasan bagi lelaki, ia cahaya di wajah dan ia pembeda baginya dari wanita. (Majmu’ul Fataawa 7/27).
اللحية كرامة من الله للرجل ، وجعلها الله ميزة له على النساء وجعلها ميزة عن الكفرة والعصاة الذين يحلقون لحاهم . فهي زينة للرجل . وهي نور في الوجه . وهي ميزة له عن النساء . [مجـمـوع الـفتاوى ٢٧/٧]
“Jenggot adalah karomah dari Allah untuk lelaki, Allah menjadikannya pembeda baginya terhadap wanita, dan menjadikannya pembeda dari orang kafir dan tukang maksiat yang mencukur jenggot-jenggot mereka. Maka ia merupakan perhiasan bagi lelaki, ia cahaya di wajah dan ia pembeda baginya dari wanita. (Majmu’ul Fataawa 7/27).
Seorang bencong, akan hilang kecantikannya jika tumbuh jenggotnya. Ini menandakan bahwa lelaki yang membiarkan jenggotnya, akan tampak kejantanannya.
Orang yang senantiasa mencukur jenggotnya akan membuat wajahnya jelek dan hilang cahayanya. Bahkan kalau dia sudah tua dan beruban, dia bagaikan nenek-nenek tua renta yang sudah kehilangan kecantikannya.
Berkata Imam Ibnu Sa'di rahimahullah:
لقد أكرم الله الرجال باللحى وجعلها لهم جمالا ووقارا ، فيا ويح من حلقها وأهانها وعصى نبيه جهارا.
أيظن هؤلاء أن حلقها يكسب صاحبها بهاء وجمالا، كلا والله إنه ليشين الوجه ، ويذهب نوره .
أما ترون وجوه الحالقين لها كيف يذهب بهاؤها وخصوصا عند المشيب ، وتكون وجوههم كوجوه العجائز قد ذهبت محاسنها.
[الفواكه الشهية ٧٣]
Sungguh Allah telah memuliakan kaum lelaki dengan jenggot dan menjadikannya bagi mereka ketampanan dan kesahajaan.
Duhai celakanya orang yang telah mencukurnya dan menghinakannya serta bermaksiat kepada Nabi-nya secara terang-terangan.
Apakah mereka mengira bahwa dengan mencukurnya akan mendatangkan bagi pelakunya kegagahan dan ketampanan? Tidak sama sekali -demi Allah-, sejatinya hanya akan membuat buruk rupa, dan menghilangkan cahayanya.
Tidakkah kalian lihat wajah-wajah orang yang mencukur jenggot mereka, bagaimana perginya kegagahannya? Terkhusus ketika telah beruban, dan wajah-wajah mereka menjadi seperti wajah-wajah wanita tua renta yang telah sirna kecantikannya. (Al-Fawakih As-Syahiyyah, halaman (73).
AFM
Komentar
Posting Komentar