Salafi Sejati Salafi Imitasi
Edisi Manhaj
SALAFI SEJATI, SALAFI IMITASI
Ole : Abu Fadhel Majalengka
Mengklaim sebagai seorang salafi sejati itu sangatlah mudah, semua orang bisa, sekalipun orang yang bodoh. Namun pengakuan itu perlu pembuktian. Jika tidak terbukti, maka itu hanya lipstik penghias bibir semata yang menipu. Sejatinya dia hanya salafi imitasi, bukan salafi sejati.
Seorang salafi yang sesungguhnya, dia harus mempelajari manhaj salaf secara mendalam, betul-betul mengenal dan memahaminya dan mengamalkannya tanpa berlebih-lebihan dan bermudah-mudahan.
Berkata Fadhilatusy Syaikh Fauzan al-Fauzan hafizhahullah :
ﻓــﺈﺫﺍ ﺃﺭﺩﺕ ﺃﻥ ﺗﻜـــﻮﻥ ﺳﻠﻔﻴًﺎ ﺣﻘًـﺎ؛ ﻓﻌﻠﻴــﻚ ﺃﻥ ﺗــﺪﺭﺱ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺑﺈﺗﻘــﺎﻥ, ﻭﺗﻌـﺮفه ﺑﺒﺼﻴــﺮﺓ, ﺛﻢ ﺗﻌﻤﻞ ﺑﻪ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﻏﻠـــﻮ ﻭﻻ ﺗﺴﺎﻫﻞ ﻫـــﺬﺍ ﻣﻨﻬﺞ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ, ﺃﻣــﺎ ﺍﻹﺩﻋــﺎﺀ ﻭﺍﻹﻧﺘﺴﺎﺏ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺣﻘﻴﻘﺔ ﻓﻬـــﻮ ﻳﻀـــﺮ ﻭﻻ ﻳﻨﻔـــﻊ . (ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻌﻘﻴﺪﺓ ﺍﻟﻄﺤﺎﻭﻳﺔ).
"Jika engkau ingin menjadi salafy yang sesungguhnya, maka wajib atasmu : Mempelajari manhaj secara mendalam, dan engkau mengenalnya dengan ilmu, kemudian engkau mengamalkannya tanpa berlebih-lebihan dan bermudah-mudahan, inilah manhaj salafush shalih.
Adapun sekedar pengakuan dan menisbatkan diri kepada manhaj salaf tanpa hakikat yang sebenarnya, maka hal itu akan mendatangkan bencana (baginya) dan tidak bermanfaat." [Syarh al-Aqidah ath-Thahawiyah]
Dan salafi sejati juga mengamalkan manhaj secara totalitas, tidak sebagian-sebagian. Bukan yang mengikuti sebagian yang disukai dan mencampakkan sebagian yang tidak disukai.
Berkata syaikh Muhammad Bin Umar Bazmul hafidzahullah :
المنهج السلفي يستوجب ويستلزم اتباع ما كان عليه الصحابة -رضوان الله عليهم– والاقتداء بهم أي تجعلهم قدوة لك ومرجعا لك في أمور دينك وفي منهجك وفي كل ذلك، لا أن تتبعهم فيما تُحب ويوافق هواك وتخالفهم فيما لا يوافق هواك، ↫بيّن البربهاري -رحمه الله تعالى- وهذا ما عليه أهل العلم:"أن السلفي والسني لا يسمى بذلك حتى تجتمع فيه خصال السنة"، أما أن يأتي في باب يوافق فيه المنهج السلفي، ويخالفهم في باب أو أبواب أخرى، فهذا ليس بسلفي فلو مثلا وافق السلفيين في الرد على بعض أهل البدع فإنه بهذا لا يعني أنه سلفي حتى ننظر في بقية الأبواب، هل هو يسير على منهج السلف في ذلك أم لا؟ فكم من شخصٍ متصدر في الدعوة إلى الله -عز وجل- ينتسب إلى المنهج السلفي بل ويقول أنا سلفي، لكن تأتي وتنظر إلى حاله فتجد أنه في وادٍ والسلفية في واد.
Manhaj salaf mengharuskan seseorang yang menisbahkan diri kepadanya untuk mengikuti apa yang dipegangi oleh para shahabat dan meneladani mereka yakni engkau menjadikan mereka sebagai teladan dan rujukan bagimu pada perkara-perkara agamamu, manhajmu dan pada semua itu, bukan dengan mengikuti mereka pada apa yang engkau sukai dan sesuai dengan hawa nafsumu dan engkau meyelisihi mereka pada perkara-perkara yang tidak sesuai degan hawa nafsumu.
Al Barbahary menjelaskan bahwa seorang salafy dan sunny tidaklahlah disebut dengan sebutan tersebut sampai terkumpul padanya prinsip-prinsip sunnah dan ini adalah kaedah yang dipegangi oleh para ulama.
Adapun seseorang yang menyepakati manhaj salaf pada satu bab dan menyelisihi mereka pada bab atau bab-bab yang lain maka ia bukan salafy.
Misalnya apabila ia menyepakati Salafiyyin pada bab bantahan terhadap sebagian ahlul bida'h maka ini tidak menunjukkan ia seorang salafy hingga kita melihat sikapnya pada bab-bab yang lain, apakah ia berjalan di atas manhaj salaf dalam bab-bab tersebut ataukah tidak ?
Maka betapa banyak seseorang yang tampil dalam dakwah kepada Allah Azza Wa Jalla atau menisbatkan dirinya kepada manhaj salaf bahkan ia mengatakan "saya salafy" namun tatkala engkau melihat keadaannya maka engkau dapati ia berada di suatu lembah dan dakwah salafiyyah berada di lembah yang lain.http://miraath.net/articles.php?cat=11&id=1475
Menjadi salafi sejati, tidaklah mudah, perlu perjuangan yang lebih sungguh-sungguh, tidak seperti halnya menjadi salafi imitasi, cukuplah dengan pengakuan dan pengklaiman semata.
/almuyassarbone.blogspot.com/2019/02/salafi-sejati-salafi-imitasi_1.html?m=1
SALAFI SEJATI, SALAFI IMITASI
Ole : Abu Fadhel Majalengka
Mengklaim sebagai seorang salafi sejati itu sangatlah mudah, semua orang bisa, sekalipun orang yang bodoh. Namun pengakuan itu perlu pembuktian. Jika tidak terbukti, maka itu hanya lipstik penghias bibir semata yang menipu. Sejatinya dia hanya salafi imitasi, bukan salafi sejati.
Seorang salafi yang sesungguhnya, dia harus mempelajari manhaj salaf secara mendalam, betul-betul mengenal dan memahaminya dan mengamalkannya tanpa berlebih-lebihan dan bermudah-mudahan.
Berkata Fadhilatusy Syaikh Fauzan al-Fauzan hafizhahullah :
ﻓــﺈﺫﺍ ﺃﺭﺩﺕ ﺃﻥ ﺗﻜـــﻮﻥ ﺳﻠﻔﻴًﺎ ﺣﻘًـﺎ؛ ﻓﻌﻠﻴــﻚ ﺃﻥ ﺗــﺪﺭﺱ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺑﺈﺗﻘــﺎﻥ, ﻭﺗﻌـﺮفه ﺑﺒﺼﻴــﺮﺓ, ﺛﻢ ﺗﻌﻤﻞ ﺑﻪ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﻏﻠـــﻮ ﻭﻻ ﺗﺴﺎﻫﻞ ﻫـــﺬﺍ ﻣﻨﻬﺞ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ, ﺃﻣــﺎ ﺍﻹﺩﻋــﺎﺀ ﻭﺍﻹﻧﺘﺴﺎﺏ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺣﻘﻴﻘﺔ ﻓﻬـــﻮ ﻳﻀـــﺮ ﻭﻻ ﻳﻨﻔـــﻊ . (ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻌﻘﻴﺪﺓ ﺍﻟﻄﺤﺎﻭﻳﺔ).
"Jika engkau ingin menjadi salafy yang sesungguhnya, maka wajib atasmu : Mempelajari manhaj secara mendalam, dan engkau mengenalnya dengan ilmu, kemudian engkau mengamalkannya tanpa berlebih-lebihan dan bermudah-mudahan, inilah manhaj salafush shalih.
Adapun sekedar pengakuan dan menisbatkan diri kepada manhaj salaf tanpa hakikat yang sebenarnya, maka hal itu akan mendatangkan bencana (baginya) dan tidak bermanfaat." [Syarh al-Aqidah ath-Thahawiyah]
Dan salafi sejati juga mengamalkan manhaj secara totalitas, tidak sebagian-sebagian. Bukan yang mengikuti sebagian yang disukai dan mencampakkan sebagian yang tidak disukai.
Berkata syaikh Muhammad Bin Umar Bazmul hafidzahullah :
المنهج السلفي يستوجب ويستلزم اتباع ما كان عليه الصحابة -رضوان الله عليهم– والاقتداء بهم أي تجعلهم قدوة لك ومرجعا لك في أمور دينك وفي منهجك وفي كل ذلك، لا أن تتبعهم فيما تُحب ويوافق هواك وتخالفهم فيما لا يوافق هواك، ↫بيّن البربهاري -رحمه الله تعالى- وهذا ما عليه أهل العلم:"أن السلفي والسني لا يسمى بذلك حتى تجتمع فيه خصال السنة"، أما أن يأتي في باب يوافق فيه المنهج السلفي، ويخالفهم في باب أو أبواب أخرى، فهذا ليس بسلفي فلو مثلا وافق السلفيين في الرد على بعض أهل البدع فإنه بهذا لا يعني أنه سلفي حتى ننظر في بقية الأبواب، هل هو يسير على منهج السلف في ذلك أم لا؟ فكم من شخصٍ متصدر في الدعوة إلى الله -عز وجل- ينتسب إلى المنهج السلفي بل ويقول أنا سلفي، لكن تأتي وتنظر إلى حاله فتجد أنه في وادٍ والسلفية في واد.
Manhaj salaf mengharuskan seseorang yang menisbahkan diri kepadanya untuk mengikuti apa yang dipegangi oleh para shahabat dan meneladani mereka yakni engkau menjadikan mereka sebagai teladan dan rujukan bagimu pada perkara-perkara agamamu, manhajmu dan pada semua itu, bukan dengan mengikuti mereka pada apa yang engkau sukai dan sesuai dengan hawa nafsumu dan engkau meyelisihi mereka pada perkara-perkara yang tidak sesuai degan hawa nafsumu.
Al Barbahary menjelaskan bahwa seorang salafy dan sunny tidaklahlah disebut dengan sebutan tersebut sampai terkumpul padanya prinsip-prinsip sunnah dan ini adalah kaedah yang dipegangi oleh para ulama.
Adapun seseorang yang menyepakati manhaj salaf pada satu bab dan menyelisihi mereka pada bab atau bab-bab yang lain maka ia bukan salafy.
Misalnya apabila ia menyepakati Salafiyyin pada bab bantahan terhadap sebagian ahlul bida'h maka ini tidak menunjukkan ia seorang salafy hingga kita melihat sikapnya pada bab-bab yang lain, apakah ia berjalan di atas manhaj salaf dalam bab-bab tersebut ataukah tidak ?
Maka betapa banyak seseorang yang tampil dalam dakwah kepada Allah Azza Wa Jalla atau menisbatkan dirinya kepada manhaj salaf bahkan ia mengatakan "saya salafy" namun tatkala engkau melihat keadaannya maka engkau dapati ia berada di suatu lembah dan dakwah salafiyyah berada di lembah yang lain.http://miraath.net/articles.php?cat=11&id=1475
Menjadi salafi sejati, tidaklah mudah, perlu perjuangan yang lebih sungguh-sungguh, tidak seperti halnya menjadi salafi imitasi, cukuplah dengan pengakuan dan pengklaiman semata.
/almuyassarbone.blogspot.com/2019/02/salafi-sejati-salafi-imitasi_1.html?m=1
Komentar
Posting Komentar