Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Agar Hijrah Istiqomah

AGAR HIJRAH ISTIQOMAH Oleh : Abu Fadhel Majalengka Seseorang yang dulunya banyak melakukan dosa dan maksiat dan melakukan kebid'ahan dan kesyirikan, lantas dia bertaubat (istilah sekarang hijrah), hendaklah melakukan sekurangnya tiga hal ini agar hijrah bisa istiqomah. Pertama, Menghadiri Majlis Ilmu Majlis ilmu, adalah majlis yang di dalamnya dibacakan ayat-ayat Allah, sunnah-sunnah Rasulullah dan perkataan-perkataan para salaf. Selain itu, bukan majlis ilmu, hanya majlis kesia-siaan dan buang-buang waktu. Dengan majlis ilmu seperti itu, ilmu akan bertambah, kebodohan akan hilang dan syubhat (keraguan) akan lenyap. Namun sebaliknya, jika tidak menghadiri atau jarang menghadiri majlis ilmu, ilmu tidak akan bertambah, kebodohan tidak akan hilang dan kembali syubhat akan menggulungnya, yang akhirnya hijrahnya tinggal kenangan. Berkata Abu Waqid Al Laitsi radhiyallahu anhu : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَمَا هُوَ جَالِسٌ فِي الْمَسْجِدِ وَالنَّا...

فضل السلام

فضل السلام قال الله تعالى وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ...(النساء : 86). في تفسير ابن كثير : عن سَلْمَانَ رضي الله عنه ، قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ فَسَلَّمَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: السَّلامُ عَلَيْكُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ:"وَعَلَيْكَ السَّلامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ"، ثُمَّ جَاءَ آخَرُ، فَقَالَ: السَّلامُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَرَحْمَةُ اللَّهِ، قَالَ:"وَعَلَيْكَ السَّلامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ"، ثُمَّ جَاءَ آخَرُ، فَقَالَ: السَّلامُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"وَعَلَيْكَ"، فَقَالَ الرَّجُلُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَتَاكَ فُلانٌ وَفُلانٌ فَحَيَيْتَهُمَا بِأَفْضَلَ مِمَّا حَيَّيْتَنِي؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"إِنَّكَ لَنْ أَوْ لَمْ تَدَعْ شَيْئًا، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ، فَح...

Orang Yang Bangkrut

ORANG YANG BANGKRUT Oleh : Abu Fadhel Majalengka Kezaliman seseorang kepada orang lain, dosanya tidak bisa dihapuskan hanya dengan  bertaubat dan meminta ampun kepada Allah Ta’ala semata, tetapi dia harus meminta maaf kepada orang yang dizaliminya, mengembalikan harta yang pernah diambilnya atau mengembalikan nama baiknya yang sudah dirusak karena fitnah dan celaan yang dilakukannya. Kalau tidak demikian, maka akan menjadi orang yang bangkrut di akherat nanti. Kenapa bangkrut, karena amal-amal baiknya atau pahala-pahalanya yang selama ini  dimiliki, akan diambil oleh orang yang dizaliminya. Kalau ternyata amal-amal baik itu sudah habis, sebelum selesai membalas kezalimannya,  maka kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa orang yang dizalimi, dipikulkan kepadanya lantas dilemparkan ke dalam neraka. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda: أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ ». قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ « إِنَّ الْمُفْلِسَ...

Tinggalkan Kelompok Yang Suka Berpecah

TINGGALKAN KELOMPOK YANG SUKA BERPECAH Oleh : Abu Fadhel Majalengka Jika kaum muslimin, apalagi yang menisbatkan diri kepada manhaj salaf berselisih dan berpecah belah, maka rahmat Allah tidak akan turun, justru azab yang akan menimpa mereka. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : الْجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ وَالْفُرْقَةُ عَذَابٌ. Bersatu itu adalah rahmat. Dan sedangkan perpecahan adalah azab.” (HR. Ahmad. Berkata Syaikh Al-Albani : Hadits Hasan). Berkata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : وإذا تفرق القوم فسدوا وهلكوا،. وإذا اجتمعوا صلحوا وملكوا، فإن الجماعة رحمة والفرقة عذاب. مجموع الفتاوي ٣/٤٢١ Dan apabila suatu kaum berpecah belah, maka mereka akan binasa dan celaka dan apabila mereka bersatu, mereka akan baik dan akan berkuasa, maka sesungguhnya persatuan itu rahmat dan perpecahan itu adzab. (Majmu' Al Fatawa 3/421). Jika perpecahan dan perselisihan senantiasa menghiasinya, ini menunjukkan bahwa mereka tidak dirahmati Allah Ta'ala dan tida...

Membela Kehormatan Seorang Muslim

MEMBELA KEHORMATAN SEORANG MUSLIM Oleh : Abu Fadhel Majalengka Seorang muslim itu, apabila saudara muslim lainnya diperbincangkan, dighibahi, di fitnah atau dijatuhkan kehormatannya, maka wajib membelanya, mencegah dan menghentikan gunjingannya, apalagi yang dighibahi itu gurunya atau orang yang memiliki kelebihan dan keshalihan atau orang yang sangat berjasa kepadanya dan kepada kaum muslimin dengan tersebarnya kebaikan dan tersebarnya dakwah, maka lebih wajib lagi membelanya. Kalau dengan omongan tidak bisa dihentikan, maka gunakan tangan untuk membungkamnya. Dan kalau tetap tidak bisa juga diam, maka tinggalkan tempat tersebut. Jika hal ini dilakukan, maka Allah akan menyelamatkan dan membebaskan dirinya dari siksa api neraka di hari kiamat kelak. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : من رد عن عرض أخيه, رد الله عن وجهه النار يوم القيامة Siapa yang membela kehormatan saudaranya saat di dunia, maka Allah akan menyelamatkan wajahnya dari siksa api neraka ...

BERBURU KEKUASAAN

BERBURU KEKUASAAN Betapa banyaknya dari zaman dulu sampai zaman sekarang ini, orang berlomba-lomba mendekati pintu-pintu kekuasaan. Mereka berusaha keras untuk menduduki kursi  jabatan, seakan-akan itu merupakan kemuliaan kalau sudah meraihnya. Bahkan untuk menggapai kekuasaannya itu kadang dengan melalui cara-cara yang licik. Mungkin dengan cara membuat makar dan fitnah kepada pesaingnya, menyuap, kudeta, pemberontakan, atau melalui sistem yang diluar islam, pemilu demokrasi misalkan dan lain sebagainya. Kekuasaan dan jabatan bukan jalan untuk meraih kemuliaan dan kehormatan. Hanya ketaatan kepada Allah-lah jalan satu-satunya untuk meraihnya. Karena betapa banyak orang yang sudah meraih kekuasaan, sekarang justru menjadi orang yang terhina. Mungkin dicaci maki oleh rakyatnya, mungkin dipenjara karena terjerat kasus dan lain sebagainya.  Berkata Ibnu Qoyyim rahimahullah: وقال بعض السَّلف: النَّاس يطلبون العِزَّ بأبواب الملوك، ولا يجدونه إلَّا في طاعة الله Dan berkata sebagian ...

Mengambil Pendapat Selain Pendapat Rasul

MENGAMBIL PENDAPAT SELAIN PENDAPAT RASUL Ketika ada sebuah hadits yang shahih, bertentangan dengan hawa nafsunya, kelompoknya atau gurunya, mereka katakan, "Menurut pendapat imam ini demikian."  Jangankan perkataan para imam atau perkataan siapa saja, perkataan Abu Bakar atau Umar radhiyallahu anhuma saja yang bertentangan dengan Rasul, mesti ditinggalkan. Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: تَمَتَّعَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم-. فَقَالَ عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ نَهَى أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ عَنِ الْمُتْعَةِ. فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ مَا يَقُولُ عُرَيَّةُ قَالَ يَقُولُ نَهَى أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ عَنِ الْمُتْعَةِ. فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ أُرَاهُمْ سَيَهْلِكُونَ أَقُولُ قَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- وَيَقُولُ نَهَى أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ. “Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berhaji dengan cara tamattu'”, lalu berkata ‘Urwah bin Az Zubair: “Abu bakar dan Umar melarang akan haji tamattu'”, Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘...

Tidur Setelah Shalat Subuh

TIDUR SETELAH SHALAT SUBUH  Oleh : Abu Fadhel Majalengka Tidur itu perkara yang mubah, selama tidak ada larangan, maka diwaktu kapan pun boleh tidur. Mau tidur malam, siang, sore atau setelah subuh sekalipun. Berkata Syeikh Muhammad Al Munajed hafidzohullôh  : بالنسبة للنوم بعد صلاة الإنسان للفجر ، فلم يرد نص يمنع منه ، فهو باق على الأصل وهو الإباحة . “Untuk tidur lagi setelah seorang itu mengerjakan shalat shubuh maka tidak terdapat dalil yang melarangnya sehingga hukum tidur setelah shalat subuh adalah sebagaimana hukum asal semua perkara non ibadah yaitu mubah. (Al Islam Sual Wa Jawab Nomor 2063). Namun walaupun demikian, tidur diwaktu pagi menyelisihi sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, karena beliau dan para sahabatnya tidak membiasakan diri tidur di waktu pagi. Berkata Syeikh Muhammad Al Munajjid hafidzohullôh : ولكن كان من هدي النبي صلى الله عليه وسلم وأصحابه أنهم إذا صلوا الفجر جلسوا في مصلاهم حتى تطلع الشمس ، Akan tetapi yang d...

Manfaatkan Internet

MANFAATKAN INTERNET Orang-orang kafir dan ahlul bid'ah dari kalangan shufi, khawarij, syiah Rafidhah dan kelompok-kelompok menyimpang lainnya begitu semangat menyebarkan pemahamannya yang sesat dan batil. Termasuk di dunia maya, dunia internet. Untuk itu, ahlul haq harus lebih bersemangat menyebarkan kebenaran dan ilmu yang bermanfaat di dunia internet, dunia maya, baik di WA, FB, Tweeter, Instagram dan lain sebagainya. Berkata Syaikh Utsaimin rahimahullah : زاحموا أهل الباطل في الإنترنت حتى يتبين الحق. "Saingilah para pengusung kebatilan di internet agar kebenaran menjadi jelas." (Tafsir Surat asy-Syura, kaset no. 11). Berkata Syeikh Shaleh Al Fauzan hafidzohullôh : لا تتركوا مواقع التواصل الإجتماعي للأشرار دعاة الضلال ضايقهم فيها واستغلوها  Janganlah kalian tinggalkan situs-situs penghubung (media) sosial, karena kejahatan (kejelekan) dai-dai yang sesat, mereka mengambil manfaat (keuntungan) padanya. Persempitlah (ruang gerak) mereka padanya (media sosial). Sumb...

Bertasbih Dengan Tangan Kiri

BERTASBIH DENGAN TANGAN KIRI Oleh : Abu Fadhel Majalengka Sebagian orang ketika berdzikir setelah shalat atau diluar shalat ada yang menggunakan tangan kiri atau menggunakan tangan kiri dan kanan. Hal ini menyelisihi sunnah, bahkan bertasbih dengan tangan kiri merupakan bentuk maksiat. Dan bertasbih dengan tangan kiri dan kanan, bentuk pencampuradukan antara amalan baik dan amalan buruk. Berkata Syeikh Al-Albani rahimahullah : من سبح باليسرى فقد عصى ومن سبح باليدين معاً...فقد خلط عملاً صالحاً وآخر سيئا ومن خصّه باليمنى فقد اهتدى وأصاب سنة المصطفى Barang siapa yang bertasbih dengan tangan kiri, maka sungguh dia telah bermaksiat. Barang siapa yang bertasbih dengan kedua tangannya, maka sungguh dia telah mencampurkan antara amalan baik dan amalan buruk. Barang siapa yang bertasbih dengan tangan kanannya, maka sungguh dia telah mendapat petunjuk dan mengikuti sunnah Musthofa (Nabi shallallahu 'alaihi wa Sallam). (Shahih al-Adab al-Mufrod 1/493). Sebagian orang yang bertasbih denga...

Sorban Shufi Dan Syiah

SORBAN SHUFI DAN SYIAH Oleh : Abu Fadhel Majalengka Jika orang shufi dan syiah pakai sorban, janganlah takjub dan kagum. Jangan pula menyangka bahwa itu menunjukkan kealiman seseorang, apalagi itu menggambarkan kemulian dan kewalian. Dan jangan pula terpesona dan tertipu dengan sorban-sorban mereka. Berkata Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi'i rahimahullah : لسنا نستغرب من علماء السوء ولسنا نستغرب من الصوفية ومن الشيعة وإن كبُرت عمائِمُهم فهي عمائِم على بهائِم“. [ المصارعة ( ٤١٧ ) ] . Kita tidak merasa aneh dari ulama yang jelek dan kita tidak merasa aneh dari kaum Shufiyyah dan kaum Syi'ah, walaupun sorban-sorban mereka besar, maka sorban-sorban itu (layaknya sorban-sorban) di atas binatang-binatang ternak. (Al Mushoro'ah hal.417). Memakai sorban itu bukanlah sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, memakainya hanya sekadar mubah (boleh) dan hanya mengikuti kebiasaan adat budaya arab. Berkata Para Ulama  Al-Lajnah Ad-Daimah : وأما لبس العمامة فهو من المباحات و ليس بسنة ...

Aneh, Para Dai Berselisih

Edisi Manhaj ANEH, PARA DAI BERSELISIH Jika para raja atau para pemimpin yang memiliki kekuasaan itu ribut dan berselisih, itu hal yang biasa, karena memang yang diributkan dan diperebutkan masalah dunia.  Namun yang lebih mengherankan, kalau ada para dai yang menyeru atau mendakwahkan kepada agama Allah lantas berselisih dan berpecah belah ini sungguh mengherankan. Dan yang lebih mengherankan lagi yang berselisih ini para dai yang menisbatkan diri pada manhaj salaf. Berkata Syeikh Muqbil rahimahullah : إنَّنا لسنا نستغرب اختلاف الملوك والرؤساء لأنَّهم أصحاب دنيا. ولكن الذي يجرح القلب هو اختلاف الدعاة إلى الله. ويحقِّقون ما يريده أعداؤهم من الفرقة. Sesungguhnya kami tidak merasa aneh ada perselisihan para raja dan para pemimpin, karena sesungguhnya mereka kelompok (pemburu) dunia. Akan tetapi yang membuat hati terluka adalah perselisihan para dai yang mengajak kepada Allah. Dan perselisihan mereka, yang menyebabkan perpecahan, itulah yang diinginkan oleh mu...

Timbangan Kebenaran, Bukan Dengan Perasaan

TIMBANGAN KEBENARAN, BUKAN DENGAN PERASAAN Kadang sebagian orang, menimbang kebenaran suatu amalan dalam agama dengan perasaannya. Kalau perasaannya enak, tenang, nyaman, tentram dan sesuai hawa nafsunya, mereka amalkan. Kalau tidak, mereka tinggalkan. Berkata Syeikh Al-Albani rahimahullah : الدين ليس بالعقل ولا بالعاطفة إنما بإتباع أحكام الله في كتابه وأحكام رسوله في سنته وفي حديثة سلسلة الهدي والنور٥٣٠ Agama itu bukan dengan akal dan bukan dengan perasaan, akan tetapi dengan mengikuti hukum-hukum Allah di dalam kitab-Nya, dan hukum-hukum rasul-Nya di dalam sunnahnya, dan di dalam haditsnya. (Kaset: Silsilah Al-Huda wa An-Nur 530). Untuk itu, agama kita melarang seseorang membuat suatu keyakinan atau ibadah menurut akal dan perasaannya. Namun wajib untuk mengikuti petunjuk Nabi shollallahu 'alaihi wasallam Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: ليس لأحد أن يضع للناس عقيدة ولا عبادة من عنده ، بل عليه أن يتبع ولا يبتدع ، ويقتدي ولا يبتدي "Tidaklah seorangpun diizinkan m...

Kokohiyyun

Edisi Manhaj KOKOHIYYUN Orang yang kokoh dalam ilmu, tidak akan terombang-ambing kesana kemari. Tidak akan, mudah berubah. Tidak akan sedikit-sedikit merevisi amalan ibadahnya. Contoh misalkan dalam masalah fiqh, kalau tidak kokoh keilmuan, akan terus terjadi perubahan dalam amaliah ibadahnya. Dia dengar atau dia baca, mengangkat tangan ketika takbiratul ihram, mau rukuk atau bangkit dari rukuk, itu sejajar pundak. Minggu depan berubah lagi sejajar telinga, karena dia dengar atau dia baca, bahwa mengangkat tangan itu sejajar telinga.  Ketika shalat subuh atau shalat sunnah, duduk ketika tahiyat, tawaruk atau iftirasy, yang tidak kokoh keilmuan, dia terombang ambing, dilain waktu dia amalkan iftirasy, kemudian dilain waktu tawaruk, terus iftirasy lagi yang dia amalkan. Dan juga dalam perkara-perkara amaliah ibadah lainnya. Begitu pula masalah halal haram, boleh tidak, sunnah bid'ah, syirik tauhid, hak batil dan lain sebagainya. Ketika gelombang syubhat datan...