Kokohiyyun
Edisi Manhaj
KOKOHIYYUN
Orang yang kokoh dalam ilmu, tidak akan terombang-ambing kesana kemari. Tidak akan, mudah berubah. Tidak akan sedikit-sedikit merevisi amalan ibadahnya.
Contoh misalkan dalam masalah fiqh, kalau tidak kokoh keilmuan, akan terus terjadi perubahan dalam amaliah ibadahnya. Dia dengar atau dia baca, mengangkat tangan ketika takbiratul ihram, mau rukuk atau bangkit dari rukuk, itu sejajar pundak. Minggu depan berubah lagi sejajar telinga, karena dia dengar atau dia baca, bahwa mengangkat tangan itu sejajar telinga.
Ketika shalat subuh atau shalat sunnah, duduk ketika tahiyat, tawaruk atau iftirasy, yang tidak kokoh keilmuan, dia terombang ambing, dilain waktu dia amalkan iftirasy, kemudian dilain waktu tawaruk, terus iftirasy lagi yang dia amalkan. Dan juga dalam perkara-perkara amaliah ibadah lainnya.
Begitu pula masalah halal haram, boleh tidak, sunnah bid'ah, syirik tauhid, hak batil dan lain sebagainya.
Ketika gelombang syubhat datang, awalnya dia mengharamkan, membid'ahkan dan membatilkan sesuatu, akhirnya menghalalkan, mensunnahkan dan membenarkan. Itulah orang yang tidak kokoh keilmuannya dan orang yang terkena fitnah.
" الراسخ فِي الْعلم لَو وَردت عَلَيْهِ من الشّبَه بِعَدَد أمواج الْبَحْر مَا أزالت يقينه وَلَا قدحت فِيهِ شكا ". مفتاح دار السعادة (1/ 140)
"Ar-Rāsikh fil 'ilmi (orang yang kokoh dalam ilmu) itu, andai engkau datangkan syubhat sebanyak gelombang di lautan niscaya tidaklah menghilangkan keyakinannya, dan tidak pula membuatnya ragu". [Miftāh Dāris Sa'ādah 1/140].
Berkata Hudzaifah radhiyallahu anhu :
" إذا أحب أحدكم أن يعلم أصابته الفتنة أم لا ، فلينظر فإن كان رأى حلالا كان يراه حراما فقد أصابته الفتنة ، وإن كان يرى حراما كان يراه حلالا فقد أصابته " .
Apabila salah seorang diantara kalian ingin mengetahui apakah terkena fitnah atau tidak, maka hendaknya ia melihat dirinya. Jika ia melihat sesuatu yang halal sebagai perkara yang haram berarti sungguh dia telah terkena fitnah. Dan jika ia melihat sesuatu yang haram sebagai perkara yang halal maka sungguh dia telah terkena fitnah. (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrok 4/514 - Hadits Sanad Shahih atas syarat Bukhari dan Muslim).
AFM
Komentar
Posting Komentar