Motivasi Menuntut Ilmu Agama

MOTIVASI MENUNTUT ILMU AGAMA 

Oleh : Abu Fadhel Majalengka

Seseorang selalu bersemangat menuntut ilmu dan tidak pernah lelah mendatangi majlis ilmu, disebabkan dorongan niatnya. Jika benar niatnya, maka ini yang akan terus mengobarkan semangatnya dalam mencari ilmu.

Tulisan kali ini akan membahas hal-hal yang memotivasi seseorang untuk terus bersemangat dalam menuntut ilmu.

Pertama, Keikhlasan

Menuntut ilmu agama niatkan ikhlas karena Allah Ta'ala, ini yang membuat ilmu itu berkah. Bukan untuk persaingan dan menyaingi ustadz atau ulama. Bukan untuk mendebat orang-orang bodoh. Bukan pula untuk mencari sedikit dari kenikmatan dunia.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُجَارِىَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيُمَارِىَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللَّهُ النَّارَ

“Barangsiapa menuntut ilmu untuk menandingi para ulama, atau mendebat orang-orang bodoh, atau memalingkan pandangan-pandangan manusia kepadanya, maka Allah akan memasukkannya ke neraka.” [HR. At-Tirmidzi. Shahih At-Targhib: 106]

Dan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda :

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya diharapkan dengannya wajah Allah ‘azza wa jalla, tetapi ia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan sedikit dari kenikmatan dunia maka ia tidak akan mencium bau surga pada hari kiamat.” [HR. Ahmad, Abu daud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban. Shahih At-Targhib: 105].

Kedua, Menghilangkan Kebodohan

Kalau seseorang tidak pernah menuntut ilmu, dia tidak akan mengetahui bahwa dirinya bodoh  dan masih banyak hal yang belum diketahuinya. Untuk itu, niatkan dalam menuntut ilmu untuk menghilangkan kebodohan dalam diri dan orang lain.

Berkata Al-Imam Ahmad rahimahullah :

العلم لا يَعْدله شيء لمن صحت نيته قالوا: وكيف تصح النية يا أبا عبد الله؟ قال: ينوي رفع الجهل عن نفسه وعن غيره

“Menuntut lmu tidak dapat ditandingi oleh amalan sunnah apa pun bagi orang yang niatnya benar. Mereka bertanya; Bagaimana benarnya niat wahai Abu Abdillah? Beliau menjawab: Seorang yang menuntut ilmu itu meniatkan untuk mengangkat kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.” [Kitabul ‘Ilmi libnil ‘Utsaimin rahimahullah, hal. 22]

Ketiga, Memperbaiki Diri

Menuntut ilmu itu niatkan dalam rangka memperbaiki diri dan orang lain. Mungkin akidah yang belum lurus, akhlak yang masih buruk, amal ibadah yang belum benar dan belum sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. 

Dengan menuntut ilmu, diharapkan akidah akan semakin lurus, akhlak akan semakin baik dan amal ibadah akan semakin benar dan sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Berkata Asy Syeikh Muhammad Amani Al Jamiyyi rahimahullah:

اصلح نفسك بالعلم ثم حاول اصلاح غيرك

Perbaiki dirimu dengan ilmu kemudian baru beralih perbaiki selainmu.  (Syarah Qurrota 'Uyun Al-Muwahhidin 13).

Keempat, Mengamalkan Ilmu

Niatkan menuntut ilmu karena mau mengamalkan ilmu yang sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Bukan untuk kebanggaan dan kesombongan.

Berkata Malik bin Dinar rahimahullah :

من طلب العلم للعمل وفقه الله ومن طلب العلم لغير العمل يزداد بالعلم فخرا

“Barangsiapa yang mencari ilmu (agama) untuk diamalkan, maka Allah akan terus memberi taufik padanya. Sedangkan barangsiapa yang mencari ilmu, bukan untuk diamalkan, maka ilmu itu hanya sebagai kebanggaan (kesombongan)” (Hilyatul Auliya’, 2: 378).

Dan berkata Malik bin Dinar rahimahullah :

إذا تعلم العبد العلم ليعمل به كسره علمه وإذا تعلم العلم لغير العمل به زاده فخرا

“Jika seorang hamba mempelajari suatu ilmu dengan tujuan untuk diamalkan, maka ilmu itu akan membuatnya semakin merunduk. Namun jika seseorang mempelajari ilmu bukan untuk diamalkan, maka itu hanya akan membuatnya semakin sombong (berbangga diri).” (Hilyatul Auliya’, 2: 372).

Kelima, Mendakwahkan Ilmu

Jika seseorang menuntut ilmu, diniatkan untuk mendakwahkan ilmu yang telah dipelajari dalam rangka mengharapkan pahala yang besar dari Allah Ta'ala bagi orang yang menyebarkan ilmunya. Inipun dorongan motivasi yang selalu membakar semangat menuntut ilmu.

Berkata Ibnul Jauzy rahimahullah :

من أحب ألا ينقطع عمله بعد موته : فلينشر العلم .

“Barangsiapa yang menginginkan amalnya tidak terputus setelah kematiannya, maka  hendaklah menyebarkan ilmu.” (At Tadzkirah, 55).

Berkata Al-Imam Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i rahimahullah:

"إذا أردت أن يبارك الله لك في علمك، فعليك أن تحرص على تبليغه." غارة الأشرطة (ص 98)

Apabila kamu menginginkan Allah memberikan keberkahan pada ilmumu, maka hendaklah kamu bersemangat untuk menyampaikannya (mengajarkan dan mendakwahkannya). (Gharatul Asyrithah hal 98).
Lebih lengkapnya tentang pembahasan besarnya keutamaan dan pahala yang menyebarkan ilmu yang bermanfaat bisa dibuka disini (https://abufadhelmajalengka.blogspot.com/2019/10/royalti-di-akhirat.html).

Itulah keempat hal sebagai pendorong dan motivasi agar semangat menuntut ilmu terus berkobar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?